Friday, February 21, 2014

Romansa Film Lone Survivor



Film terakhir yang kami tonton di bioskop adalah The Conjuring sekitar setengah tahun yang lalu, itupun saat puasa Ramadhan. Sejak Sar hamil besar hingga Khal lahir, kami tidak pernah nonton di bioskop. Tidak ada kesempatan. Kami tidak tega menitipkan Khal disaat kami bersenang-senang nonton di bioskop. Kami juga takut membawa Khal ikut menonton berhubung masih bayi dibawah umur. Kami takut telinganya yang mungil itu terkontaminasi suara bising dan berisik yang tak mampu diterimanya hingga pecah. Pertanyaan selama ini adalah: Berapa umur minimal bayi bisa menonton di bioskop? Itu adalah perkara yang berbeda dengan umur minimal bayi bisa naik pesawat. Ketakutan kami adalah masalah pendengaran bayi yang masih sangat rentan. 

Hingga tiba saatnya hari sabtu itu. Kami niatannya cuma jalan-jalan di mall. Tapi mba Ulan tiba-tiba mengajak nonton. Film yang ditaksirnya adalah Lone Survivor, film action. Padahal film yang kami taksir adalah Comic8. Berhubung ditraktir nonton, kami akhirnya ikut memilih Lone Survivor ditengah pergulatan batin antara mengajak Khal yang masih berumur 5 bulan atau tidak. Sisi materialistis menang, kami akhirnya mengajak Khal menonton. Jadilah film Lone Survivor adalah film bioskop pertama Khal.

Lone Survivor, film action yang berlatar perang Amerika-Afghanistan. Karena dibuat orang Amerika, maka pahlawannya adalah tentara Amerika. Cerita dimulai dari latihan fisik tentara khusus marinir Amerika yang sangat berat. Kemudian ada seseorang yang ditolong, bersimbah darah dari medan perang. Cerita kemudian mundur beberapa hari, seseorang inilah yang menjadi tokoh utama.

Beberapa tentara Amerika diutus untuk menghabisi seorang pimpinan Taliban. Konon bos Taliban ini sangat kejam dan telah membunuh banyak infanteri Amerika. Singkat cerita, tibalah kelompok tentara Amerika ini di sebuah desa terpencil Afghanistan yang menjadi tempat persembunyian Taliban. Mereka ditugaskan survei lokasi, mengintai dari kejauhan sambil menunggu perintah dari pusat komando. Sial, sekelompok gembala memergoki mereka. Mereka (tentara Amerika) mengalami kegalauan, opsi pertama adalah membunuh gembala tersebut yang notabene warga sipil yang secara etika tak boleh dibunuh, opsi kedua adalag mengikat mereka di hutan, tak peduli dimakan binatang buas atau ditemukan selamat oleh penduduk desa, dan opsi ketiga adalah melepaskan gembala tersebut sambil mereka mundur kembali, misi dijadwal ulang. Mereka memilih yang terakhir. Tapi dugaan mereka salah, seorang gembala ternyata mata-mata Taliban dan dengan segera melaporkan kejadian itu pada bos Taliban.

Singkat cerita, tentara Amerika ini akhirnya diketahui keberadaannya oleh pihak Taliban. Mereka akhirnya terkepung dan harus menghadapi kontak senjata. Film ini kemudian beradegan tembak-tembakan dan perang dalam belantara. Bagaimanapun hebatnya, lima orang tentara Amerika tak mampu menghadapi ratusan Taliban. Tak perlulah saya ceritakan bagaimana penggambaran heroiknya lima tentara Amerika ini menghadapi Taliban, yang jelas lebay, berapa kali ditembak tidak mati-mati. Hingga seorang penonton nyeletuk "9 nyawanya ini tentara, ditembak dan dibom tidak mati-mati". Beda jika anggota Taliban yang ditembak, sekali dor tewaslah mereka.

Akhirnya tentara Amerika bersisa satu, dia mati-matian mempertahankan hidup bersembunyi dalam hutan. Dalam suasana genting dan hampir tertangkap, tentara terakhir ini akhirnya dibantu penduduk desa yang merupakan keluarga gembala. Mereka berterima kasih kepada tentara yang tidak membunuh mereka. Balas jasa ceritanya. Di akhir cerita, tentara terakhir ini berhasil ditemukan dan diselamatkan oleh tentara bantuan dari pusat komando. Cerita film ini diadaptasi dari kisah nyata. Di slide terakhir tertampil foto asli beberapa tentara tersebut, termasuk tentara terakhir yang selamat.

Dalam studio, kami awalnya khawatir Khal rewel, berteriak dan menangis karena ketakutan dan suara bising. Tapi Sar memeluknya erat hingga tertidur. Kadang Khal tiba-tiba terbangun jika suara tembak-tembakan, dan kami refleks menjejali mulutnya dengan dot susu yang nyaris kosong sambil menepuk-nepuk pahanya hingga kembali terlelap. Lewat satu jam, Khal akhirnya terjaga, kami khawatir Khal nangis sejadi-jadinya. Susu dalam dot pun sudah hampir habis dan kami tak membawa persediaan susu formula. Biasanya seberisik apapun Khal tetap tenang asal diberi susu. Resiko terbesar kami adalah menuntaskan film lebih awal. Lebih baik pulang daripada mengganggu seisi studio karena tangisan Khal. Benar saja, Khal mulai merengek, Sar akhirnya menggendong Khal sambil berdiri. Untung kami mengambil tempat duduk paling belakang sehingga tidak mengganggu yang lain. Beruntung, Khal tenang dalam gendongan Sar. Bahkan Khal seakan menikmati filmnya dengan menggoyang-goyangkan badannya jika adegan tembak-tembakan terjadi. Kami akhirnya berhasil menuntaskan film tanpa tangisan bayi. Pengalaman yang mendebarkan. Bagaimana dengan Anda? Sudah nonton Lone Survivor? Pernah ngajak bayi nonton di bioskop?

[Makassar, 8 Februari 2013]


Gambar: sketsa foto kami bertiga di lobi bioskop, dipotret anak berusia 4 tahun. Nda nyambung sama filmya.

Friday, February 14, 2014

Belajar dari Flappy Bird

 

Seorang seleb blog sekaligus senior mengupdate status Facebook, membagikan kebahagiaannya mencapai skor tertingginya di sebuah game baru, namanya Flappy Bird. Beberapa hari ini ramai diberitakan kalau sebuah game baru berbasis Android dan iPhone ditarik oleh penciptanya karena khawatir akan merusak pikiran pemainnya karena kecanduan, namanya Flappy Bird. Dua hal inilah yang membuat saya penasaran akan game Flappy Bird ini. Awalnya saya menyangka game Flappy Bird adalah contekan dari game Angry Birds, dilihat dari kemiripan namanya. Namun setelah googling ternyata jauh berbeda.

Flappy Bird diciptakan seorang pemuda Vietnam, Dong Nguyen yang tergabung dalam programmer GEAR. Tampilan grafis FBG sangat sederhana, dengan peran utama seekor burung. Tugasnya adalah menerbangkan burung sejauh-jauhnya melewati rintangan berupa pipa. Cara menerbangkan burung adalah dengan cara menyentuh (tapping) layar Android. Tak ada tingkatan level dalam FPG. Sesederhana itu! 

Disinilah letak menariknya. Tak ada ujung terbang sang burung membuat para pemain saling berlomba mencapai skor tertinggi. Untuk meraih skor tertinggi malah dilakukan sebagian orang yang stress dengan cara curang. Saya pun tidak mau mempelajari cara curangnya. Jauh lebih enak main dengan jujur, sesuai kemampuan sendiri. Seperti dilansir flappybirdgames.com pertanggal 8 Februari 2014 Sejauh ini skor tertinggi FBG tanpa cheating dipegang oleh Austin Lang dengan skor 284. Sementara skor FBG dengan cheating tertinggi dapat di cek di googleplus, dicurangkan oleh Jack O'Sullivan dengan skor 9 juta trilliun (19 digit, tidak masuk akal bukan?).

Saya sendiri baru menginstal FBG kemarin (13 Februari 2014) dengan cara meminta aplikasinya dari seorang teman dalam bentuk apk lewat bluetooth, berhubung FBG dihapus Nguyen di playstore. Ya, game ini dihapus dengan alasan gila, merasa bersalah karena membuat banyak orang jadi kecanduan. Sentuhan pertama, saya tidak berhasil melewati pipa pertama (skor 0), setelah beberapa jam akhirnya menembus skor 20-an. Terakhir, skor terbaik saya mencapai 82 dengan faktor keberuntungan, dan sepertinya saya akan berusaha melampaui skor 300.

Selain membuat adiksi, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari game Flappy Bird antara lain.

1.  Langkah Awal
Saya mengalami sedikit pergolakan pikiran antara menginstall game ini di ponsel Android saya atau tidak. Saya takut kecanduan. Tapi akhirnya saya memberanikan diri menginstall dan memainkannya. Jika tak ada langkah awal tersebut, mustahil saya bisa mencicipi sendiri game Flappy Bird. Dalam hal konsep permainannya, langkah awal dengan mengaktifkan "kepakan burung" akan memulai permainan ini, siap atau tidak. Dalam hal apapun, langkah awal adalah hal yang sangat penting. Tak akan ada sebuah proses jika tak ada langkah awal untuk memulai proses tersebut.

2. Sabar
Main Flappy Bird adalah perjuangan kesabaran. Sabar jika permainan berakhir alias game over. Sabar jika tak mampu melampaui skor sendiri. Sabar jika terjatuh sebelum pipa pertama. Sabar melihat orang lain dengan mudah memainkannya. Sabar main sendiri karena Sar tak menyukainya. Sabar menekan layar ponsel dengan teraturnya. Sabar untuk berhenti beberapa saat untuk mengembalikan fokus dan semangat main.

3. Fokus
Butuh fokus tinggi dalam main FBG. Fokus mensikronisasi jempol dengan otak. Fokus menatap layar. Mengalihkan perhatian sepersekian juta detik saja akan menjatuhkan sang burung. 

4. Konsisten
Main FBG butuh konsisten, konsisten menjaga kesabaran dan fokus. Konsisten antara jempol, otak, dan hati. Konsisten tidak memainkannya jika ada tugas penting lainnya.

Pada intinya, FBG melatih kesabaran, fokus, dan kekonsistenan kita dalam memainkannya. Saya masih heran mengapa game ini sangat sukses dengan segala kesederhanaannya. Dan inilah mungkin game pertama yang dihapus, justru karena sukses. Sudahkah anda main Flappy Bird hari ini?

[Makassar, 14 Februari 2014]

Monday, February 10, 2014

Surat Untuk Kanda David Moyes



Kanda David Moyes 
Perkenalkan, dinda adalah fans berat klub Manchester United, klub sepakbola yang mampu membuat dinda bahagia sejak lama, menatap hari dan masa depan dengan lebih optimis. Dinda adalah Mancunian cabang negara Indonesia yang tidak berafiliasi dengan komunitas Mancunian manapun termasuk di kota ini, Makassar. Dinda menikmati sepakbola yang disuguhkan Setan Merah dengan cara dinda sendiri, tanpa nonton bareng di kafe atau warkop, cukup di warung persinggahan sementara atau lewat televisi di rumah. Nonton sendiri ataupun dengan teman dekat, tanpa taruhan. 

Kanda David Moyes 
Dinda hanyalah sopir truk pengangkut pasir yang tak ada nilainya dibandingkan kakanda, manajer klub besar lagi kaya. Dinda hanyalah fans biasa Manchester United. Keseriusan dinda hanyalah dengan menggambar logo Manchester United di bagian belakang truk dinda, dengan tangan sendiri. Kebanggaan jadi fans Manchester United mungkin sama dengan yang menempeli kendaraannya dengan sticker scottlight besar, ataupun membeli jersey yang mahal itu. Namun tahukah kakanda jika kebanggaan tersebut harus dibayar mahal, diolok-olok fans klub sepakbola yang lain seperti Manchester City, Chelsea, Arsenal, maupun Liverpool disaat klub kesayangan dinda Manchester United terseok-seok di papan tengah klasemen sementara? 

Kanda David Moyes
Mungkin kanda tidak tahu betapa dinda menikmati sepakbola Manchester United, filosofi sepakbola Opa Alex Ferguson --membangun tim dari titik nol untuk kemudian merajai Inggris tanpa jor-joran belanja pemain bintang yang ”sudah jadi”-- yang kanda gantikan membuat Manchester United menjadi salah satu klub dengan jumlah fans terbesar di dunia. Mungkin itupula yang menjadi pertimbangan Sir Alex Ferguson memilih kakanda sebagai penggantinya, konon kanda adalah manajer yang serius, konsisten, dan sabar. Apapun yang terjadi dinda tetap setia hingga kiamat, Manchester United tetap di hati. Namun, apalah arti ngefans tanpa dihadiahi kemenangan, kakanda? 

Kanda David Moyes 
Mungkin Opa Alex Ferguson juga mengalami hal yang sama saat baru mulai membangun tim ini untuk kemudian kembali merajai tanah Inggris. Mungkin Opa butuh waktu lima tahun untuk meraih gelar pertamanya bersama Manchester United. Tapi kanda mesti ingat satu hal, tim yang kanda warisi adalah tim juara pada musim sebelumnya. Maaf kanda, mungkin dinda pun akan terus meraih kemenangan jika dalam tim dinda ada pemain sekelas Rooney, Van Persie, Chicharito, Wellbeck, Nani, De Gea, Vidic, dan pemain bintang yang tak sempat dinda sebutkan satu persatu. Sesulit itukah menangani klub hebat Manchester United, kakanda? Padahal Everton, klub yang kanda tangani musim lalu telah mengangkangi United musim ini.

Kanda David Moyes 
Mungkin kakanda heran dengan gelagat dinda yang tanpa sungkan menulis surat ini. Dinda hanya berusaha menyemangati diri sendiri yang sedang terpuruk setelah tadi malam tim kesayangan dinda ditahan seri di kandang sendiri oleh tim penghuni dasar klasemen, Fulham. Mengetahui lawan-lawan tangguh penghuni Big Four berhasil membantai Fulham tanpa kebobolan, adalah kewajiban dinda mengingatkan kakanda tidak mencatat rekor buruk lagi di kemudian hari. Adalah kewajiban dinda mengingatkan kakanda agar tetap semangat dan senantiasa fokus memimpin pasukan Setan Merah melewati sisa musim yang sangat berat ini. Dinda masih percaya kakanda masih sanggup bertahan, paling tidak klub kesayangan dinda Manchester United bisa menembus Liga Champions tahun depan. 

Kanda David Moyes 
Masih ada harapan untuk bangkit. Jadikan momentum menghadapi Arsenal sang meriam London pemuncak klasemen pekan lalu menjadi pemicu kebangkitan. Kita harus menang, jangan jadikan Setan Merah melempem, berubah menjadi Setan Pink. Singkirkan jauh-jauh hari Valentine dengan tema pinknya, tolong jangan kita rayakan hari pink itu, cukup Arsenal yang merayakannya lebih awal saat dipudarkan warnanya oleh Liverpool dengan skor telak 5-1, dan kita semakin mem-pink-an Arsenal sehari sebelum Valentines Day. 

Kanda David Moyes 
Ada beberapa pemain yang tidak loyal dan bermain setengah hati membela Setan Merah. Mereka mengupdate status lewat gadget mahalnya padahal sedang latihan bahkan klub sedang bertanding. Ada yang kehilangan fokus dan semangat di menit-menit akhir sebelum peluit akhir dibunyikan. Tak ingatkah kakanda dengan metode hair dryer nya Opa Sir Alex Ferguson? Tak perlu mendepak pemain yang malas, cukup menyentil telinganya dengan kata-kata pedas agar kembali bersemangat. Kalau masih malas, tendanglah mereka menjauh karena penyakit malas dan tidak bersemangat sangat cepat menular. 

Kanda David Moyes 
Masih banyak yang dinda mau tulis, tapi takkan cukup waktu menulis tentang tim kebanggaan kita Manchester United. Maafkan dinda yang lancang mengkritik dan seolah-olah mengajari kanda untuk menangani Setan Merah, itu hanyalah bukti kecintaan dinda pada Manchester United. Dinda pun tak akan membiarkan logo Setan Merah luntur di truk dinda. Salam hangat dari negeri nun jauh Indonesia. 

Glory Glory Manchester United 

[Makassar, 10 Februari 2014]

Suami Jobless



Beberapa hari ini saya diamanatkan sang istri menjadi bapak rumah tangga, berhubung sementara tidak ada kerjaan, jobless. Saya mesti menjaga si kecil yang masih belum berumur 5 bulan sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya, seikhlas saya. Seharusnya seorang suami bekerja, mencari uang guna mencukupi kebutuhan keluarganya. Suami seperti ini menjadi pemimpin rumah tangga seutuhnya, terlepas dari istrinya bekerja juga di luar rumah atau tidak, suami mestinya bekerja dan menghasilkan uang. Namun terkadang kondisi demikian tidak terjadi, bahkan hal sebaliknya terjadi. Suami jobless di rumah sementara istrinya bekerja. Tak masalah, nikmati saja kejoblessan tersebut, dan ambil hikmah dibaliknya.

Hikmahnya?

  1. Saya jadi tahu bagaimana perasaan suami-suami yang istrinya bekerja, sementara dia jobless, di rumah saja menunggui sang istri pulang ke rumah. Sungguh menyesakkan dada. 
  2. Saya jadi tahu kalau menjaga rumah (agar tidak pindah tempat), mengurus dapur, dan pekerjaan rumah tangga lainnya ternyata sangat berat. Saya jadi tahu kalau banyak ibu rumah tangga yang stress tinggal di rumah sendirian. Belum lagi bila suaminya pulang ke rumah tanpa diiringi senyum yang menyejukkan hati. 
  3. Saya jadi maklum jika pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (pembantu/babu) adalah pekerjaan yang mulia. Butuh kejujuran dan keikhlasan bekerja tingkat dewa. Makanya mereka butuh gaji yang tinggi, minimal sesuai upah minimum regional agar mereka tidak bunuh diri atau mengacak-acak seisi rumah. 
  4. Saya jadi banyak waktu bermain bersama si kecil. Tertawa dan menangis bersama, berdua saja. Melihatnya tersenyum bahagia sungguh kebahagiaan tak terkira. 
  5. Saya jadi sedikit kreatif berpikir tentang sumber pendapatan sampingan keluarga. Konsep bekerja dari rumah salah satunya. Walaupun masih dalam tataran ide.  
  6. Saya jadi sedikit leluasa ngeblog. Paling tidak menyeka sedikit debu yang menempel di blog ini karena kelamaan ditinggal mati suri. 
  7. Saya jadi tahu bagaimana caranya melatih kesabaran. Minimal menahan tidak mandi pagi yang ditunda hingga petang hari. Dan menahan bau badan sendiri. 
  8.  
Anda juga jadi suami jobless? Ambil hikmahnya! Kalaupun tak ada hikmahnya, ambil lucunya. 

[Makassar, 7 Februari 2014]

Monday, February 3, 2014

Mie Naga: Antara Lidah dan Toilet

 

Beberapa hari ini, Bunda Khalila penasaran sama Mie Naga. Konon, rasa pedasnya sensasional, yang mana sang Bunda memang tergila-gila dengan yang namanya kuliner pedas. 

Mie Naga namanya. Mungkin Naga sebagai simbol pedas mahadahsyat --bukan aromanya,   makanya diberi nama Mie Naga --bukan bau Naga. Entah ini adalah kuliner ciptaan masyarakat Makassar atau import dari daerah lain, yang pastinya warung pusatnya ada di daerah perumahan BTP blok L Makassar (sebelumnya disamping Risoles Ganas BTP). Mempunyai beberapa cabang --entah resmi atau abal-abal-- setahu saya di Batua dan Sudiang. Memang yang dijual "hanyalah" makanan yang sangat umum, mie goreng. Namun keunikannya membuat orang tergila-gila. Yang unik dari Mie Naga adalah sensasi pedasnya. Si empunya kuliner membaginya dalam beberapa tingkatan pedas, dari level 1 hingga 10 (sebelumnya hanya level 1 sampai 5). Selain itu mempunyai promosi yang unik, mulai dari promosi khasiat makanan pedas hingga memberi gratisan bagi ibu hamil diatas 7 bulan. Waktu buka warungnya pun tidak 24 jam. Warung hanya buka mulai sore sekitar jam 5 hingga malam. Harganya relatif murah, mulai Rp 10 ribu, tergantung level pedasnya. Konon kebanyakan pelanggannya memesan untuk dibawa pulang karena malu-malu makan di warungnya, malu-malu dilihat kepedisan oleh pengunjung lain dengan beragam gaya, mulai hirup-hirup angin hingga menangis Cina.

Kemarin, sempat ke warungnya di BTP. Niatannya Mie Naga dibungkus bawa pulang buat Istri. Namun ternyata antriannya panjang, parkiran motor di depan warung menumpuk walaupun masih tersedia beberapa kursi kosong dalam warung. Kata tukang catat pesanannya, jika sabar menunggu saya mesti antri selama paling cepat setengah jam. Keburu lapar, niat mencicipi Mie Naga saya tunda dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. 

Akhirnya niat mencoba Mie Naga kesampaian hari ini. Ada teman Istri saya yang bersedia dimintai tolong memesankan Mie Naga, sekalian merayakan ulang tahun Istri secara kecil-kecilan di rumah. Kami pesan tiga porsi, level 3, 5, dan 7. Mie Naga dipesankan jam 6 sore, saya pun datang mengambil pesanan satu jam setelahnya. 

Istri saya pastinya mencoba level 7, berharap ada sensasi pedas yang berbeda dari pedas-pedas sebelumnya. Komentarnya? Awalnya biasa saja, tidak terlalu pedas dan tidak sesuai harapan. Namun setelah setengah porsi, rasa pedas mulai berefek, bukan hanya di lidah tapi bibir dan kerongkongan pun merasakannya. Saya sendiri mencoba yang level 5, yang level 3 cadangan saja siapa tahu jatuh lapar nantinya. Level 5 habis, saya menggeliat bagai ular kepanasan, keringat mengucur dan mata memerah. Pedas berhasil ternetralisir dengan es teh manis. Belum puas, saya embat level 3 hingga tak bersisa. Total ada 2 porsi Mie Naga yang berkecamuk dalam perut dengan total pedas Level 8. Kekenyangan plus kepedasan. Beberapa jam kemudian, saya bolak-balik toilet. Ternyata efek pedas sampai ke urusan toilet. Istri saya malah tidur dengan pulasnya. Eh, selamat ulang tahun buat istriku tercinta, maaf tak ada kue ulang tahun, kuenya diganti Mie Naga.