Tuesday, March 18, 2014

Shift Malam di UGD

Seorang ayah memangku anaknya, mendekapnya erat. Dia dikelilingi keluarganya. Selang infus masih melekat erat di tangan si anak, konon dia muntah sejak sore hingga harus dirawat. Kasih sang ayah membuat saya trenyuh. Disaat banyak ayah lain "membuang" atau tidak mengakui darah dagingnya, ayah yang ini tetap menyayangi anaknya yang "tidak normal". Si anak menderita down sindrome sejak kecil. Entah sampai kapan sang ayah memeluk anaknya, yang pasti hingga sembuh.

Di tempat tidur sebelah, masih di ruang UGD, seorang anak mendekap ibunya erat. Menancap selang infus di tangan sang ibu. Ibu ini tiba-tiba jatuh sakit, tekanan darahnya naik karena mengetahui suaminya harus dirawat. Jadilah pasangan ini dijaga oleh anaknya menginap di UGD.

Teringat anak dan istri di rumah. Sejak Khalila lahir, belum pernah saya tidur selain di sampingnya. Malam ini adalah malam pertama Khalila tidur berdua saja dengan bundanya. Saya sebenarnya tidak mau seperti ini. Namun kondisilah yang memaksa. Saya harus menuntaskan mata kuliah Epid Klinik, magang di rumah sakit untuk melihat karakteristik dan belajar penanganan pasien berdasarkan diagnosa klinisnya. Hari ini giliran jaga saya dari jam 10 malam hingga jam 7 pagi.

Menjelang subuh, jam setengah tiga pagi, seorang pemuda ditemani beberapa temannya masuk UGD. Ada anak panah (bahasa Makassar: busur) menancap di pinggangnya. Entah siapa pelaku pembusuran. Yang saya pertanyakan, mengapa mereka keluyuran sampai pagi? Mana orang tuanya?

Bakda shalat Subuh, seorang kakek masuk UGD, diantar beberapa pasang muda-mudi yang belakang diketahui sebagai penabrak sang kakek. Saya mbatin, darimana mereka pagi buta begini? Mau kemana berpasang-pasangan begitu? Untunglah mereka masih mempunyai nurani, bertanggung jawab mengantar orang yang dia tabraknya ke RS. Mungkin mereka teringat orang tuanya di rumah, betapa sedihnya mereka jika orang tuanya yang mengalami musibah, ditabrak.

Masih banyak cerita di UGD, mulai senda gurau security hingga dokter dan perawat jaga yang setia menunggui pasien, padahal mungkin keluarga mereka menunggu dengan cemas di rumah. Yah, memang mesti ada shift malam di UGD. Pagi ini saya jadi mengantuk karenanya. Semangat pagi!