Monday, December 28, 2015

Ayo naik bus Trans Maminasata



Lagi suntuk? Naik bus yuk!

Kalau di Jakarta terkenal dengan bus Trans Jakarta, di Makassar ada BRT (Bus Rapid Transport) Trans Maminasata. Tak sebanyak rute Trans Jakarta memang, bus Trans Mamibasata ini baru melayani beberapa rute. Namun usaha pemerintah kota Makassar (dan atau Provinsi Sulawesi Selatan?) menghadirkan moda transportasi massal yang aman dan nyaman bagi warga Makassar dan sekitarnya patut diapresiasi. Yang penting sudah berusaha, perihal masyarakat mau memanfaatkannya atau tidak itu urusan kesekian.

Baru 4 koridor yang beroperasi namun cukuplah menjangkau beberapa sudut kota Makassar, plus kota sekitar Makassar (Maminasata = Makassar, Maros, Sungguminasa Gowa, dan Takalar) kecuali Takalar. Adapun rute dan tarif bus Trans Maminasata adalah:



Koridor 1: Bus Bandara
Rute: Ahmad Yani - Tol - Bandara
Rp: 27rb

Koridor 2: Mall Panakkukang - Mall GTC
Rute : Mall Panakkukang (MP) - Mall Ratu Indah (MARI) - Mall GTC - Trans Studio Mall (TSM) - Pantai Losari - Karebosi Link (MTC) - MP
Rp. 5rb

Koridor 3
Rute : Simpang 5 bandara - Daya - Tello - 45 - Pettarani - MP - Alauddin - Terminal Baru Sungguminasa
Rp. 5rb

Koridor 4
Rute : Terminal Daya - Terminal Maros
Rp. 5rb

Bus Trans Maminasata ini beroperasi dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam. Konon ada bus yang melayani masing-masing koridor setiap setengah jam, yang berarti calon penumpang tak perlu menunggu lama di halte, paling lama setengah jam. 

Sebelumnya saya pernah dua kali menikmati busway koridor 2 dari MP ke TSM pergi pulang. Pun dengan koridor 1 dari bandara ke fly over. Tapi itu sudah lama, saat baru beroperasi dan tarif koridor 2 masih Rp 4rb, serta tarif koridor 1 masih Rp 15rb. Saat itu halte busway masih sedikit. Saat itu naik bus koridor 2 dari mall ke mall, sekedar tamasya keluarga. Naik bus koridor 1 pun guna menghemat ongkos transport pulang dari bandara Sultan Hasanuddin.



Hari ini saya coba naik busway Makassar (Bus Maminasata) koridor 4 untuk pertama kalinya, separuh jalan pulang dari Maros ke Makassar. Sekedar mencoba, dengan perkiraan tak ada macet parah yang dilalui. Butuh sedikit perjuangan naik busway. Saya mesti jalan kaki dari kantor ke terminal Maros, jaraknya sekitar 200 meter saja. Halte BRT di Maros (arah dari Maros) hanya ada 2, di terminal Maros dan di depan rumah sakit. Makanya saya ke terminal yang dekat kantor, sekalian olahraga.

Busnya masih (tampak) baru. Naik dalam bus, hanya ada beberapa penumpang, padahal ada 30 kursi penumpang dalam bus. Selain itu, ada 50 pegangan bagi penumpang yang berdiri tak kebagian tempat duduk. Jadi total 80 penumpang yang bisa naik bus. Miris, Trans Maminasata yang saya naiki dari Maros ke Makassar hanya ada sekitar lima penumpang. Tak ada wajah penumpang baru yang naik dari halte atau tengah jalan. Mungkin lebih banyak penumpang satu pete-pete daripada penumpang busway yang saya naiki. Kalau mau, seluruh penumpang bisa tiduran meluruskan tulang belakang di atas kursi bagai kasur sendiri. Sungguh sangat ironis, melihat kondisi kemacetan di jalan raya. Tepat satu jam perjalanan dari Maros ke Daya, tanpa macet.


Entah mengapa warga Makassar (khusus koridor 4, mungkin juga koridor-koridor lainnya) enggan naik bus, padahal pernah ada bus DAMRI yang beroperasi di seantero Makassar yang selalu penuh sesak penumpang. Padahal (lagi) hitung-hitungan matematis, lebih ekonomis naik busway daripada naik pete-pete (tarif pete-pete Daya ke Maros Rp 7rb).

Mungkin bagi yang memilih naik pete-pete, lebih praktis naik pete-pete, bisa naik turun sepuasnya dimanapun, kapanpun, dan dengan kondisi bagaimanapun. Beda dengan naik busway yang ada aturannya, harus naik lewat halte (walaupun masih ada kebijakan bisa naik busway bukan di halte, asal mau naik lewat pintu bagian depan). Mungkin naik pete-pete sudah membudaya bagi warga Makassar. Mungkin sopir pete-pete memakai penglaris atau baca jampi-jampi biar penumpangnya selalu banyak. Atau mungkin warga Makassar masih malu-malu naik busway, takutnya mual lalu muntah karena masuk angin kena angin dingin bus ber-AC. Mungkin.

Mungkin bagi yang memilih naik motor, lebih murah nan praktis naik motor, tak terbatasi jalur dan trayek, cukup beli BBM bersubsidi (yang turun harga lagi) dan terjelajahlah seantero kota. Mungkin bagi yang memilih naik mobil, ego dan gengsinya lebih tinggi. Lebih baik menumpuk kendaraan di jalan raya dan membuat macet daripada naik moda transportasi umum. Tak perlu juga berjalan kaki kalau naik motor atau mobil. Pantas saja penyakit degeneratif bagi warga Makassar meningkat pesat, penyakit kurang bergerak, minim berolahraga.

Saya miris melihat dan merasakan busway yang minim penumpang ini, konon kondisi demikian normal adanya. Lalu darimana biaya operasional perum DAMRI yang mengoperasikan bus Maminasata ini? Sampai kapan mau terus merugi? Saya khawatir bus Maminasata yang dioperasikan untuk memanjakan warga Makassar ini tak akan bertahan lama, kemudian euthanasia, dimatikan daripada terus merugi.

Mungkin harus ada inovasi pemerintah, mensosialisasikan busway ala Makassar ini dengan kreatif. Coba menggratiskan penumpang di waktu-waktu tertentu, atau memberikan doorprize bagi penumpang yang beruntung, atau promo-promo kreatif lainnya. Warga Makassar suka anugerah, anu gratis.

Ayo pakai transportasi umum, naik bus Trans Makassar. Aman, nyaman, dan pastinya murah meriah.

#AyoNaikBus

Tuesday, December 22, 2015

Wisata keliling kota Makassar dengan angkot, mau?



 Lagi suntuk? Coba naik pete-pete

Setelah sekian lama, akhirnya saya naik pete-pete lagi. Praktis setelah lulus kuliah dan punya motor, interaksi dengan pete-pete semakin berkurang. Bahkan saya pun tak tahu lagi berapa tarif sekali naik pete-pete. Sebelum punya tunggangan motor, pete-pete jadi alat transportasi andalan. Buat ke sekolah, pasar, mall, atau sekedar cari angin. Setelah punya tunggangan motor, pete-pete jadi musuh bebuyutan. Kalau berada di jalan, sebisa mungkin menghindari makhluk ini. Perilaku ugal-ugalan dan seenaknya dari (sebagian kecil oknum) pengemudi pete-pete jadi penyebabnya.

Hanya pete-pete yang berani singgah di tengah jalan hanya untuk menunggu penumpang. Hanya pete-pete yang tidak memberi tanda sen kalau mau berbelok. Hanya pete-pete yang lampu remnya tak jelas, soak, dan hampir mati. Hanya pete-pete yang berani memepet kendaraan lain yang coba menghalanginya. Dan berbagai hal horor lainnya. Daripada ribet berurusan dengan pete-pete, mending saya hindari. Sangat kontras memang pandangan saya akan pete-pete beberapa tahun lalu, saat sedang sekolah dan membutuhkan alat transportasi yang praktis walaupun kurang nyaman. Dulu butuh, disayang, sekarang tak butuh, dibuang.

Kadang kalau logika saya sedang jalan, saya maklumkan saja. Sopir pete-pete kebanyakan tidak membawa mobilnya sendiri, melainkan disewa dari juragan pete-pete dan mesti menyetor biaya sewa setiap harinya. Mereka butuh hidup juga, dan menghidupi keluarganya. Masalah yang kemudian timbul adalah jika pete-pete membahayakan hidup pengguna jalan lainnya.

Kali ini saya tak mau mengadili apalagi mencibir perilaku sopir pete-pete yang horor itu. Saya pun kadang berada diluar batas kendali apabila berada di jalanan, emosi, ugal-ugalan. Saya hanya mau menceritakan kebahagiaan saya naik pete-pete pagi tadi. Bukan karena mendapatkan dompet jatuh di pete-pete, tapi karena bisa bersantai di pete-pete. Walaupun macet parah dan udara panas, saya tak perlu capek-cepek menarik gas motor atau menginjak kopling motor. Berbahagialah para penumpang pete-pete yang sopir pete-petenya tidak ugal-ugalan, mereka bisa menikmati suasana kemacetan di jalan dengan caranya masing-masing.


Saya lalu berpikir, mungkin warga Makassar ataupun wisatawan yang berkunjung ke Makassar bisa menggunakan jasa pete-pete untuk keliling kota. Daripada menyewa mobil rental, mending naik pete-pete. Penikmat wisata petualangan bisa menikmati sensasi naik pete-pete, mulai dari atraksi sirkus hingga horor-horornya di jalan raya.

Namun sebelum berinteraksi lebih jauh dengan proyek travelling with pete-pete ini, perlu diketahui bagaimana ciri-ciri pete-pete dan jalurnya masing-masing. Buat yang jarang naik petepete, trayek yang ada di Makassar tentunya membingungkan, saking banyaknya!

Pete-pete merupakan sebutan dari angkutan umum yang ada di kota Makassar. Warnanya biru muda, yahhh mirip-mirip warna klub tetangga berisik Manchester City lah. Warna norak nan lembut ini dipakai agar lebih memudahkan mata calon penumpang untuk melihatnya, pun dengan mata pengguna jalan lainnya agar bisa segera menghindarinya. Pete-pete gaul tampak baru, bersih dan bermodel racing dengan ban besar dan pelek modifikasi. Tak jarang diputarkan lagu dengan volume yang agak kecang. Kalau beruntung, anda akan menemukan tv layar lebar di dalam pete-pete, dengan lagu-lagu daerah, dangdut, atau lagu malaysia. Sambil menikmati lagu yang diputar dan melihat-lihat suasana jalan, pete-pete ini membawa penumpangnya sampai tujuan.

Angkutan Pete-pete jumlahnya cukup banyak dan mudah dijumpai, sehingga kita tak perlu lagi menunggu terlalu lama, bahkan menunggu angkutan bukan di jalan besar pun tidak sampai  semenit. Pete-pete ini terbagi dalam berbagai trayek yang menyelusuri sampai ke sudut-sudut kota Makassar dan sekitarnya. Hampir semua trayek berakhir di Makassar Mall (pasar sentral). Jadi sebenarnya mudah saja kalau anda hilang dan tersesat di Makassar namun kekurangan ongkos naik taksi atau naik ojek, naik saja pete-pete dan minta diturunkan di sentral, kemudian minta teman jemput disana.

Berikut daftar rute trayeknya, lengkap dengan warna stripnya:

KODE A - strip abu-abu
Berangkat :
BTN Minasa Upa (dekat perbatasan dengan Sungguminasa) - Syech Yusuf - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Ratulangi (Mall Ratu Indah) - Jendral Sudirman (Karebosi Timur) - HOS Cokroaminoto (Sentral) - KH. Wahid Hasyim - Wahidin Sudirohusodo - Pasar Butung
Kembali :
Pasar Butung - Sulawesi - Riburane - Achmad Yani (Balaikota) - Jendral Sudirman - Ratulangi - Landak - Veteran - Sultan Alauddin (Pasar Pabaeng-baeng) - Syech Yusuf - BTN Minasa Upa

KODE B - strip putih
Berangkat :
Terminal Tamalate - Malengkeri - Daeng Tata - Abdul Kadir - Dangko - Cendrawasih - Arief Rate - Sultan Hasanuddin - Patimura - Ujungpandang - Riburane - Jendral Achmad Yani (Balaikota) - Pasar Butung
Kembali :
Pasar Butung - Sulawesi - Achmad Yani - Kajaolalido (Karebosi Timur) - Botolempangan - Arief Rate - Cendrawasih - Dangko - Abdul Kadir - Daeng Tata - Malengkeri - Terminal Tamalate.

KODE C - strip kuning
Berangkat :
KH.Wahid.Hasyim - DR Wahidin Sudirohusodo - Buru - Bandang - Masjid Raya - Al-Markaz - Cumi-cumi - Pongtiku - Ujungpandang Baru - Gatot Subroto - Juanda - Regge – Rappokalling
Kembali :
Rappokalling - Korban 40 ribu - Juanda - Gatot Subroto - Ujungpandang Baru - Pongtiku - Datok Ditiro - Sunu - Masjid Raya - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto - KH.Wahid Hasyim - Makassar Mall(Sentral)

KODE D - strip ungu
Berangkat :
Terminal Daya - Sudiang - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - AP. Pettarani - Bawakaraeng - Latimojong - Andalas - Laiya - Selatan Makassar Mall
Kembali :
Selatan Makassar Mall - HOS Cokroaminoto - Bulusaraung - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Terminal Daya

KODE E - strip coklat
Berangkat :
Terminal Panakkukang - Toddoppuli - Tamalate - Emmy Saelan - Mapala - AP. Pettarani - Maccini Raya - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Latimojong - Andalas - Laiya - KH. Agus Salim - Timur Makassar Mall
Kembali :
KH. Agus Salim - Pangeran Diponegoro - Bandang - Masjid Raya - Urip Sumoharjo -AP. Pettarani - Mapala - Emmy Saelan - Tamalate - Todoppuli - Terminal Panakkukang

KODE F - strip biru tua
Berangkat :
Terminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - Daeng Ngeppe - Kumala - Veteran - Bandang - Buru - Andalas - Satangnga - KH. Agus Salim - Timur Makassar Mall
Kembali :
KH Agus Salim - Pangeran Diponegoro - Andalas - Buru - Bandung - Veteran - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Daeng Ngeppe - Daeng Tata -Mallengkeri - Terminal Tamalate

KODE G - strip hijau tua
Berangkat :
Terminal Daya - Kima - TOL (Ir. Sutami) - Tinumbu - Cakalang - Yos Sudarso - Tentara Pelajar - Kalimantan - Pasar Butung
Kembali :
Pasar Butung - Kalimantan - Cakalang - Tinumbu - TOL (Ir. Sutami) - Kima - Terminal Daya

KODE H - strip hijau muda
Berangkat :
Perumnas Antang - Antang Raya - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - DR. Wahidin Sudirohusodo - Satando - Kalimantan - Pasar Butung
Kembali :
Pasar Butung - Kalimantan - Satando - DR. Wahidin Sudirohusodo - Tentara Pelajar - Ujung - Bandang - Masjid Raya - Perumnas Antang

KODE I - strip hitam
Berangkat :
Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Borong - Batua Raya - Abdullah Daeng Sirua - AP. Pettarani - Pelita Raya - Sungai Sadang Baru -Sungai Saddang - Karunrung - Arif Rate - Sultan Hasanuddin - Pattimura - Pasar Baru
Kembali :
Pasar Baru - Pattimura - Ujungpandang - Riburane - Ahmad Yani (Balaikota) - Kajaolalido - Botolempangan - Karungrung - Sungai Saddang - Sungai Saddang Baru - Pelita Raya - AP. Pettarani - Abdullah Daeng Sirua - Batua Raya - Borong - Toddopuli Raya -Terminal Panakkukang

KODE J - strip oranye/ jingga
Berangkat :
Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Tamalate - Emmy Saelan - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Ratulangi - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto – Nusakambangan
Kembali :
Nusakambangan - Ahmad Yani - Jenderal Sudirman - DR. Sam Ratulangi - Landak - Veteran - Sultan Alaudin - Emmy Saelan - Tamalate - Toddopuli Raya - Terminal Panakkukang

KODE B1 (05) - strip putih
Berangkat :
Teminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - Abd. Kadir - Dangko - Cendrawasih - Arif Rate - Sultan Hasanudin - Sawerigading - Botolempangan - Karunrung - Sungai Saddang - Latimojong - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali :
Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip SUmoharjo - Bawakaraeng - Kartini - Botolempangan - Arif Rate - Cendrawasih - Dangko - Abd. Kadir - Daeng Tata - Mallengkeri – Tamalate

KODE C1 - strip kuning
Berangkat :
Korban 40 ribu - Ujungpandang Baru - Pongtiku - Cumi-cumi - Laccukang - Sunu - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali :
Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto - DR. Wahidin Sudirohusodo - Tentara Pelajar - Ujung - Bandang - Masjid Raya - Sunu - Teuku Umar - Gatot Subroto - Korban 40 ribu

KODE E1 (07) - strip coklat
Berangkat :
Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Perumnas - Hertasning - AP. Pettarani - Kampus UNM - Gunung Sari - AP. Pettarani - Pelita Raya - AP. Pettarani - Abdullah Daeng Sirua - PLTU - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali :
Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip SUmoharjo - PLTU - Abdullah Daeng Sirua - AP. Pettarani - Kampus UNM - Gunung Sari - AP. Pettarani - Hertasning - Perumnas - Toddopuli Raya – Panakkukang

KODE F1 (02) - strip biru tua
Berangkat :
Terminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - M. Tahir - Kumala - Veteran - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali :
Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - AP. Pettarani - Abubakar Lambogo - Veteran - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - M.Tahir - Daeng Tata - Mallengkeri - Terminal Tamalate

Selain kode-kode diatas yang merupakan trayek umum, ternyata ada trayek lain yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Dan warna stripnyapun tak diketahui. Siapa tahu ketemu dijalan, kita bisa kenalan.

KODE K 
Berangkat : Terminal Panaikang – Urip Sumoharjo – Taman Makam Pahlawan – Abdullah Daeng Sirua – Adiyaksa – Terminal Panakkukang – Toddopuli Raya – Tamalate – Emmy Saelan – Sultan Alauddin – Terminal Tamalate 
Kembali : Terminal Tamalate – Sultan Alauddin – Emmy Saelan – Toddopuli Raya – Terminal Panakkukang – Adiyaksa – Abdullah Daeng Sirua – Taman Makam Pahlawan – Urip Sumoharjo – Terminal Panaikang

KODE L 
Berangkat : Terminal Tamalate – Mallengkeri – Daeng Tata – Daeng Ngeppe – Kumala – Mallong Bassang – Mappaoddang – Mangerangi – Baji Ateka – Baji Minasa – Nuri – Rajawali – Penghibur – Pasar Ikan – Ujungpandang – Nusantara – Butung – Pasar Butung 
Kembali : Pasar Butung – Butung – Sulawesi – Riburane – Ujungpandang – Pattimura – Somba Opu – Rajawali – Gagak – Nuri – Baji Minasa – Cendrawasih – Dangko – Abd. Kadir – Daeng Tata – Mallengkeri – Terminal Tamalate

KODE M 
Berangkat : Terminal Panaikang – Urip Sumoharjo – AP.Pettarani – Rappocini Raya – Veteran – Ratulangi – Kakatua – Cendrawasih – Tanjung Alang 
Kembali : Tanjung Alang -Tanjung Rangas – Cendrawasih – Kakatua – Landak – Veteran – Sultan Alauddin – AP. Pettarani – Urip Sumoharjo – Terminal Panaikang

KODE N 
Berangkat : Terminal Tamalate – Sultan Alauddin – Syeh Yusuf – Jipang Raya – SMA 9 – Tidung Raya – Tamalate – Toddopuli Raya – Terminal Pakkukang 
Kembali : Terminal Panakkukang – Toddopuli Raya -Tamalate – Tidung Raya – SMA 9 – Jipang Raya – Tala Salapang – Sultan Alauddin – Terminal Tamalate.

KODE O 
Berangkat : Terminal Panaikang – Urip Sumoharjo – Taman Makam Pahlawan – Batua Raya – Toddopuli Raya -Pengayoman – AP. Pettarani – Urip Sumoharjo – Bawakaraeng – Veteran Utara – Bandang – Ujung – Yos. Sudarso – Tarakan – Kalimantan – Pasar Butung 
Kembali : Pasar Butung – Kalimantan – Satando – Yos. Sudarso – Ujung – Bandang – Masjid Raya – Urip Sumoharjo – AP. Pettarani – Panakkukang – Adiyaksa – Urip Sumoharjo – Terminal Panaikang

KODE P 
Berangkat : Terminal Panaikang – Urip Sumoharjo – AP. Pettarani – Landak Baru – Veteran – DR. Sam Ratulangi – Mappaoddang – Daeng Ngeppe – Daeng Tata – Mallengkeri – Terminal Tamalate 
Kembali : Terminal Tamalate – Mallengkeri – Daeng Tata – Daeng Ngeppe – Kumala – DR. Sam Ratulangi – Landak – Landak Baru – AP. Pettarani – Urip Sumoharjo – Terminal Panaikang

KODE U 
Berangkat : Pasar Pannampu – Tinumbu – Cakalang – Yos. Sudarso – Andalas – Latimojong – Bulukunyi – Rusa – Lanto Dg. Pasewang – DR. Sam. Ratulangi – Landak – Veteran – Sultan Alauddin – Terminal Tamalate 
Kembali : Terminal Tamalate – Sultan Alauddin – Andi Tonro – Kumala – DR. Sam Ratulangi – Lanto Dg. Pasewang – Rusa – Bulukunyi – Latimojong – Andalas – Yos.Sudarso – Cakalang – Tinumbu – Pasar Pannampu

KODE R 
Berangkat : Pasar Baru – Ujungpandang – Nusantara – Pasar Butung – Tentara Pelajar – Kalimantan – Satando -Yos. Sudarso – Ujung – Bandang – Masjid Raya – Urip Sumoharjo – Perintis Kemerdekaan – Kampus Unhas 
Kembali : Kampus Unhas – Perintis Kemerdekaan – Urip SUmoharjo – Bawakaraeng – Kartini – Botolempangang – Usman Jafar - Sultan Hasanuddin – Pattimura – Pasar Baru

KODE V1 
Berangkat : Terminal Daya – Paccerakkang – Mangga Tiga 
Kembali : Mangga Tiga – Paccerakkang – Terminal Daya

KODE V2 
Berangkat : Sudiang – KNPI – Terminal Daya 
Kembali : Terminal Daya – KNPI – Sudiang

KODE V3 
Berangkat : Pasar Daya – Paccerakang – Moncongloe – Pangnyangkallang 
Kembali : Pangnyangkallang – Moncongloe – Paccerakang – Daya

KODE W 
Berangkat : Terminal Daya – KIMA – Kapasa – SMA 6 – Ir. Sutami – Salodong – Desa Nelayan 
Kembali : Desa Nelayan – Salodong – Ir. Sutami – SMA 6 – Kapasa – KIMA – Terminal Daya

Kode tiap Pete-pete bisa kita lihat di kaca depan mobilnya, di bagian sudut kiri di depan pengemudi. Warna strip pete-pete dapat dilihat di bagian samping bodi pete-pete. Tarif pete-pete beragam sesuai panjangnya jalur, tapi masih dalam kisaran Rp 4.000 sampai Rp 6.000. untuk sekali jalan.

Dengan pete-pete, hampir seluruh sudut kota dapat dijangkau, sehingga pete-pete dapat digunakan sebagai alat transportasi berwisata. Kalau berminat mencicipi "kerasnya jalan kota Makassar" dengan pete-pete, saya bisa jadi tour guide anda dengan tarif seikhlasnya. Mengenai konsep lebih jelasnya akan saya posting di kesempatan selanjutnya.

Saturday, December 19, 2015

Filosofi sepakbola gagal van Gaal

MU kalah (lagi)? Ambil lucunya, karena (mungkin) tak ada hikmahnya...
Kecuali tentang filosofi van Gaal yang (mungkin) gagal...

Malam ini MU kalah lagi, sakitnya karena kekalahan diderita oleh tim semenjana Norwich City, di kandang sendiri pula. Saya bisa bayangkan sakitnya fans United apalagu yang menonton langsung di Old Trafford, belum juga laga usai mereka berbondong-bondong keluar stadion, meninggalkan kursi penonton yang melompong.  Mungkin mereka sudah paham dan tahu betul, tak ada kejadian heboh lagi seperti final liga champions 99 saat MU membalikkan keadaan di menit-menit terakhir. Daripada tambah sakit, mending keluar.

Tak ada semangat di tim ini seperti era sebelumnya. Dulu, seluruh pemain yang berlaga tidak patah semangat memborbardir gawang lawan hingga peluit akhir berbunyi, apalagi dalam posisi ketinggalan, tidak ada cerita pemain leye-leye mengoper bola, apalagi salah umpan. Makanya banyak gol penting tercipta di masa injury time. Sekarang? Tidak semangat, kurang greget. Benar saja, tak ada "kejadian" penting lagi di masa injury time ini saat melawan NC. Supporter yang betah menunggu peluit akhir niscaya semakin meradang, pun kami fans yang hanya menonton di layar kaca.

Kalah dari Barcelona, atau Real Madrid, atau Bayern Munchen, atau AC Milan di kandangnya jauh lebih terhormat daripada kalah dari tim papan bawah di kandang sendiri.



Setelah ini babak baru dimulai lagi. Akan ada petisi memecat van Gaal. Dia sebagai pelatih yang paling bertanggung jawab. Mungkin tagar #vanGaalOut atau #vanGaalSacked akan jadi trend akhir tahun ini. Bukan tanpa sebab, torehan prestasi MU di enam laga terakhir sangat buruk. Enam main, tiga kali seri, tiga kali kalah. Sebelum tambah parah, fans garis keras United takkan tinggal diam. Konon dua laga lagi akhir kisah LVG di MU, kalau tak bisa menang apalagi kalah.

 

Daripada pusing dan sakit hati, mending kita ambil lucunya karena saya yakin kekalahan terakhir ini tak ada hikmahnya. Meme-meme dan gambar lucu kontan bertebaran di jagad maya, ini beberapa diantaranya.


Ternyata yang paling bertanggung jawab atas kekalahan MU bukan van Gaal, tapi Jeremy Teti. Sepasang golnya jadi biang kekalahan MU.


Ya iyyalah enak di jaman opa Fergie. Menang terus, jarang kalah. Eh, lima tahun lalu tepat kemarin (19 Desember) opa Fergie memecahkan rekor sir Matt Busby sebagai manajer paling setia di MU, 24 tahun 1 bulan 13 hari menukangi MU! Sayangnya, kekalahan hari ini merusaknya! Padahal sebelumnya SAF menaruh harapan besar pada LVG, seperti besar harapannya juga pada David Moyes. Ah sudahlah.

Setelah Mourinho dipecat Chelsea, waspada buat van Gaal. Filosofi sepakbola yang gagal dipraksiskan dalam sebuah kemenangan sangat fatal akibatnya. 


Thursday, December 10, 2015

Paket nelpon murah dan papa minta saham

Hidup tanpa pulsa, bagai taman tak berbunga

Dicecar wartawan soal kasus "papa minta saham" yang membelitnya, Setya Novanto malah minta pulsa pada wartawan. Pengakuannya, pulsanya habis, belum diisi, tadi lupa registrasi nelpon. Padahal dia mau nelpon bala bantuan, pengacaranya. Sayangnya tak ada wartawan yang mau membantunya, sekedar memberi beberapa pulsa untuk menelpon. Konon tak ada lagi yang mau registrasi nelpon karena mahal. Lagian, Setnov terkenal pelit, kerjanya hanya minta saham dan tak mau membaginya, pulsa pun lupa dia beli, pelit bukan?

Cerita diatas fiktif belaka, jangan dianggap seriuslah. Selain terkagum-kagum dengan karya master Sotoshop Agan Harahap, saya mau sedikit curhat soal pulsa yang kian hari bertambah mahal, fluktuasinya mengalahkan kenaikan harga sembako dan BBM bersubsidi. 
Pulsa sudah menjadi kebutuhan pokok manusia dalam berkomunikasi. Celakanya, operator seluler (sebut saja namanya Telkomshit) yang sudah meraup banyak pelanggan loyal itu malah menaikkan harga pulsanya. Pelanggan loyal bingung mengadu kemana, mau ganti operator sayang, nomornya sudah diketahui sejagad dan urusan perbankan. Mau diteruskan tak kuat beli pulsa. Makanya praktek penipuan "mama minta pulsa" marak dan menelan korban anak-anak yang sayang pada mamanya. Dengan serta merta mengirim pulsa yang dimaksud pada mamanya, padahal bukan mamanya.

Angin segar bagi pelanggan loyal Telkomshit sempat berembus dengan diluncurkannya "paket murah". Mulai jagoan serbu hingga talkmania. Namun tak lama berlangsung, "paket murah" hanya slogan semata, tak ada yang benar-benar murah. Untuk paket nelpon murah siang jagoan serbu yang diklaim berharga seribu rupiah saja, tenyata bernilai seribu lima ratus. Bahkan sekarang naik lagi menjadi 2.750 rupiah (saja). Belum lagi paket serbu malam yang 3.000 rupiah itu, apalagi soal besaran jumlah menit menelepon yang minim. Penipuan yang benar-benar dinikmati oleh pelanggan. Namun mau diapa lagi, pelanggan loyal memilih membeli handphone baru untuk nomor baru daripada mengganti kartu. Ah sudahlah.

Tapi angin sejuk kembali bertiup untuk para pelanggan loyal telkomshit, walaupun tak sejuk-sejuk amat. Paket Jagoan Jumbo dirilis beberapa waktu lalu, dengan akumulasi nelpon siang selama 6 hari hanya dengan harga 10 ribu rupiah, begitu pula dengan paket malam. Jadi pelanggan bisa mempunyai akumulasi pulsa menelepon 500 menit selama 6 hari. Mayan, harga lebih murah dibanding paket konvensional harian dan tak perlu repot registrasi tiap hari.

Caranya ketik *100*210# untuk paket siang, dan atau *100*212# untuk paket malam. Selamat menelpon, eh tolong sampaikan pada pak Setnov tentang cara ini yah, siapa tau bisa membantu beliau tidak minta-minta saham lagi... Eh tidak minta-minta pulsa lagi.







Wednesday, December 9, 2015

Emas-emasan Bung Karno dan Mungkin Kita yang Tertipu



Seumur-umur saya baru pegang emas batangan, entah asli atau palsu...

Dengan sedikit ragu, Bang Ikhlas (BI, seorang teman, sebut saja namanya begitu) memberitahu kalau dia punya emas batangan. Mungkin awalnya BI ragu memberitahukan ke saya perihal tersebut, khawatir saya mencibir tak percaya. Mungkin juga BI khawatir rahasianya tersebut saya bocorkan ke orang-orang, dan kelak jadilah BI korban perampokan. Ah, saya kesampingkan dulu keraguan-keraguan tersebut. Intinya, BI punya emas batangan. BI memberitahu saya, mungkin berharap saya punya second opinion akan diapakan emas tersebut. Kata BI, emas tersebut diberikan oleh mendiang ayahnya. Konon emas tersebut diperoleh dengan cara memberi "mahar" dengan jumlah uang tertentu, sekitar satu jutaan per batangnya yang mana dulu jumlahnya tak bisa dibilang sedikit. Entah diperoleh dari orang lain atau diperoleh dengan cara "gaib". Saya penasaran dan minta dibawakan emas tersebut, sekedar dilirik-lirik, kalau bisa diuji keasliannya.

Selain diperoleh dengan memaharkan, pesan terakhir ayah BI tentang emas batangan tersebut semakin mengusik batin dan logika kami. Pesan terakhir tersbut adalah agar BI tidak membelanjakannya. Logikanya kalau tidak untuk dibelanjakan, lalu emas ini mau diapakan? BI mulai tak sanggup menjaga pesan terakhir sang ayah, dan untuk mengetahui emas ini bisa dibelanjakan atau tidak mesti lewat uji kemurnian emas.

Emas batangan yang dimaksud hadir keesokan harinya, setengah kilogram emas batangan bercetak khusus. Konon itu hanya "sampel", yang artinya masih banyak emas batangan serupa yang BI simpan di rumahnya. Saya takjub, nyaris tak percaya. Kalau memang benar itu emas murni maka hari itu adalah kali pertama saya memegang emas batangan. BI bilang dirumahnya masih banyak emas batangan, kalau disatukan saya tak akan sanggup mengangkatnya, saking banyaknya!

Teksturnya halus, keras, dan berat. Sebagai orang awam tentang emas, saya tak berani berspekulasi itu emas asli atau palsu. Emas BI ini juga tak bersertifikat yang bisa menandakan keaslian emas tersebut. Saya lalu mencari tahu lewat om google cara membedakan emas asli atau palsu. Konon emas asli mudah membedakannya dengan kuningan.

Kuningan berbau amis jika digosokkan dengan tangan, beda dengan emas murni yang relatif tidak berbau. Emas batangan BI setelah tes gosok tidak berbau amis. Selanjutnya dengan cara menggores. Goreskanlah emas tersebut di kertas putih, emas murni tidak meninggalkan goresan, dan kuningan atau logam lainnya (sebagaimana uang koin) akan meninggalkan goresan hitam. Emas batangan BI setelah tes gores tidak meninggalkan goresan.

Tanda lainnya dengan cara menggigit. Gigit emas tersebut, kalau ada bekas gigitan berarti itu emas asli. Kemudian emas BI saya gigit dengan keras, dan gigi saya serasa mau rontok. Saya mulai ragu kalau emas BI bukan emas asli.

Kami pun berembuk, mau diapakan emas batangan ini. Keputusannya, potong emas tersebut bagian ujungnya dengan gergaji besi. Bagian ujungnya saja tersebut yang dibawa ke tukang emas atau pegadaian untuk di tes keasliannya. Sembari BI memotong emasnya, saya cari-cari di internet ikhwal emas batangan ini. Ada banyak versi mulai harta warisan revolusi Bung Karno hingga perolehannya dengan cara gaib.

Konon Bung Karno, Presiden pertama Republik ini punya harta cadangan berupa emas dan semacamnya. Beliau menyimpannya untuk dipergunakan kelak bagi kemakmuran rakyat negeri ini. Perihal tempat harta ini ada dua garis besar versi.

Pertama, harta ini beliau simpan di suatu tempat yang hanya satu orang saja yang mengetahuinya, semacam juru kunci. Untuk menjaga rahasia ini, orang kedua, ketiga, dan seterusnya yang mengetahui perihal lokasi harta ini akan mati. Tontonlah film "Kala" yang disutradai Joko Anwar untuk mengetahui cerita persisnya.

Kedua, harta ini beliau wariskan kepada "orang-orang pilihan". Harta ini baru boleh digunakan saat negeri ini jatuh perekonomiannya, sejatuh-jatuhnya. Makanya muncullah orang-orang yang mengaku mempunyai harta bung Karno ini. Ada di daerah Jawa, ada juga di daerah Sulawesi, dan wilayah nusantara lainnya. Kebanyakan orang-rang yang mengaku ini adalah mantan tentara. Mungkin ayah BI (yang seorang mantan tentara) adalah salah satunya, itu anggapan awal saya. Selain itu, pengakuan BI yang mempunyai emas batangan bercorak Bung Karno semakin menguatkan anggapan saya.

Selain terkait harta Bung Karno, konon emas batangan ini juga terkait alam gaib. Ada beberapa "pengakuan" kalau seseorang mendapatkan emas secara tiba-tiba, seolah-olah jatuh dari langit, atau dibawa dari alam mimpi. Pengakuan ini pernah terjadi di daerah Jeneponto Sulawesi Selatan oleh seseorang yang mengaku mendapatkan emas di malam Lailatul Qadar. Setelah dihitung, harta berupa emas batangan tersebut bernilai 35 Trilyun! Wowww!! Mungkin senilai bagi hasil PT Freeport bagi bangsa ini. Berita ini sempat heboh, namun entah bagaimana kabarnya sekarang ini.

Ada juga kisah di daerah Jawa yang mendapatkan sepeti emas batangan di tepi pantai oleh seseorang. Setelah di tes ternyata emas batangan tersebut hanyalah kuningan sari. Kemudian emas-emasan ini diamankan polisi, diduga adalah properti praktik perdukunan dengan modus penggandaan harta.

Emas batangan BI sudah terpotong bagian ujungnya. Warna bagian dalam tetap kuning emas, bukan logam lainnya. Namun teksturnya sangat keras, beda dengan emas yang sangat lembek. Saking keras dan tajamnya, potongan emas batangan ini bisa ditanjapkan di meja kayu.
  



Saya mbatin, seandainya ini emas murni mungkin BI sudah jadi orang kaya baru dan saya kecipratan persenannya. Minimal beberapa gram sudah BI siapkan untuk saya, lumayan. Tapi mimpi itu tidak jadi kenyataan. Yang saya sayangkan adalah almarhum ayah BI, mungkin beliau tertipu telah membeli (dengan jalan memaharkan) emas batangan palsu dari praktik perdukunan, entahlah. Ataukah sebenarnya ini emas asli, namun karena kami melanggar pesan almarhum ayah BI makanya berubah jadi kuningan, entahlah. Semoga emas-emasan ini bisa dimanfaatkan, tidak selamanya jadi harta karun tak jelas.

Emas-emasan Bung Karno, paccena mamo!

Monday, December 7, 2015

Aturan (Pem)batas(an) Kecepatan Kendaraan



 Karena anggapan BIAR CEPAT ASAL SELAMAT sudah mendarah daging
dan perlu diatur

Seberapa cepat kita melajukan kendaraan di jalan (raya)? Kebanyakan dari kita pasti tahu dari petunjuk yang terpampang di pengukur kecepatan, speedometer di tiap kendaraan. Mungkin kebanyakan kita tak mau tahu batas kecepatan kendaraan yang layak dan aman buat kita. Kebanyakan kita berpikir instan tanpa memperhatikan dan mengingat aspek keselamatan. Prinsip "biar lambat asal selamat" sudah dirasa kuno di era motor dan mobil matic sekarang ini, berganti prinsip "cepat dan selamat". 

Laman wikipedia menjelaskan, pembatasan kecepatan adalah suatu ketentuan untuk membatasi kecepatan lalu lintas kendaraan dalam rangka menurunkan angka kecelakaan lalu-lintas. Untuk membatasi kecepatan ini digunakan aturan yang sifatnya umum ataupun aturan yang sifatnya khusus untuk membatasi kecepatan yang lebih rendah karena berbagai alasan. Beberapa alasan pembatasan kecepatan adalah keramaian, di sekitar sekolah, banyaknya kegiatan di sekitar jalan, penghematan energi ataupun karena alasan geometrik jalan. Kurang lebih sepertiga korban kecelakaan yang meninggal karena pelanggaran kecepatan, sehingga pembatasan kecepatan merupakan alat yang ampuh untuk mengendalikan jumlah korban akibat kecelakaan lalu-lintas.



Semakin cepat berjalan semakin jauh pengereman bisa dilakukan. Komponen yang terkait dengan itu adalah waktu reaksi mulai dari objek terlihat oleh mata, diolah otak untuk kemudian mulai menginjak rem yang besarnya sekitar dua detik, kemudian setelah rem diinjak masih ada jarak yang ditempuh sampai dengan kendaraan benar-benar berhenti.

Waktu reaksi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia (pengemudi muda biasanya lebih pendek waktu reaksinya. Pembalap membutuhkan waktu reaksi yang sangat cepat, sehingga biasanya pembalap berusia muda), kondisi kesehatan, dan pengaruh obat/ alkohol/ narkotik.

Jarak pengereman tergantung kepada beberapa hal di antaranya
  • Jalan basah mengurangi koefisien gesekan dengan jalan. 
  • Jalan tergenang bisa mengakibatkan tidak ada friksi di mana kendaraan meluncur di atas air (aqua planing). 
  • Kondisi ban, ban licin sudah tidak ada berkontur lebih rendah gesekannya. 
  • Jenis rem yang digunakan 
Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 111/2015 (download pdf) yang terbit 28 Juli lalu mengatur seberapa cepat Anda boleh melaju di jalan raya. Peraturan baru ini memuat banyak varian. Saya rasa akan beribet membacanya langsung. Beruntung situs beritagar menampilkannya dalam infografik. Infografik di atas hanya mencomot sebagian kecil dari Permenhub itu, yakni Lampiran II, Bab "Proses Penetapan Batas Kecepatan di Jalan Arteri Sekunder". Menurut Klasifikasi Jalan dalam Wikipedia Indonesia, ciri jalan arteri sekunder, yang biasa disebut jalan protokol, itu antara lain lebar badan jalan tak kurang dari delapan meter, dan boleh dilalui bus maupun truk.


Aturan dibuat untuk (tidak) dilanggar, bukan? Selamat berkendara dengan aman, semoga selamat sampai tujuan.

sumber: beritagar, wikipedia

Sunday, December 6, 2015

Pagar Makan Jalanan



Karena PAGAR MAKAN TANAMAN sudah terlalu mainstream

Di pemukiman padat penduduk sudah jamak ditemui rumah-rumah tak bertaman, alih-alih berpagar rapat, dan tinggi. Kebutuhan akan rasa aman dan nyaman adalah salah dua penyebabnya. Aman dari kejahatan yang mungkin tiba-tiba hadir dan nyaman dengan privasi tertutup. Maklum, orang kota sudah sedemikian parnonya dengan kriminalitas, dan sedemikian elitisnya dengan tetangga.

Lahan yang demikian sempit itu sebisanya disulap menjadi teras plus garasi. Masalahnya adalah teras plus garasi yang mungil itu kadang tak cukup untuk masuk mobil, mobil mini sekalipun. Solusi praktis nan cerdas adalah "memajukan" teras dengan "memakan" sebagian ruas jalan. Maka tak jarang ditemui di lorong-lorong perumahan pagar rumahnya menjorok ke depan, kebanyakan pagar lipat besi yang dibuat permanen. Celakanya lagi kalau si pemilik pagar sebenarnya tak punya mobil, iseng saja memajukan pagarnya hanya karena ikut-ikutan tetangganya. Namun lebih celaka lagi kalau si pemilik pagar punya mobil namun mobilnya tetap parkir dengan khusyuknya di pinggir jalan, bukan di garasi yang pagarnya sudah makan jalanan itu.


Sebenarnya ada solusi yang sedikit lebih cerdas dalam membuat pagar makan jalanan. Salah satunya adalah dengan membuat pagar dobel lipat, tidak permanen. Jadi, pagar besi itu dibuat hibrid, dibuat sedemikian rupa agar tetap bisa dimasukkan mobil dan bisa dilipat kedalam bila tak ada mobil. Pagar model ini lebih ramah terhadap pengguna jalan yang lain, tidak terkesan angkuh, namun tetap elegan.

Namun tak semua pembuat pagar mampu membuat pagar hibrid ini. Dibutuhkan intelegensia diatas rata-rata untuk bisa membuatnya rapi dan sempurna. Pengukuran yang pas sangat dibutuhkan agar pagar bisa terpasang dengan sempurna. Pagar dikatakan terpasang dengan baik bila engselnya pas saat pagar tertutup kedalam maupun tertutup keluar. Hal ini gampang-gampang susah, tukang pagar yang tak sabar atau salah dalam pengukuran awal niscaya akan kelabakan memasang pagar jenis hibrid ini.

Selamat memagari rumah anda, semoga tak banyak memakan jalanan.

 

Monday, November 23, 2015

Trans Studio Makassar, Wisata Gratis Tanpa Kamera


Berwisata tanpa membawa kamera mumpuni, menyesal kemudian...


Beberapa pekan kemarin kami berwisata ke Trans Studio Makassar. Kali terakhir saya kesini sekitar tahun 2010 yang lalu bersama mantan pacar. Setelah lima tahun berlalu akhirnya menginjakkan kaki lagi di tempat ini.

Trans Studio diklaim sebagai indoor theme park kedua terbesar di Indonesia (ketiga di dunia) setelah Trans Studio Bandung. Malah sebelum Trans Studio Bandung dibangun, Trans Studio Makassar adalah indoor theme park terbesar di dunia. Theme park ini mempunyai luas 20.000 m2 dengan tinggi 20 meter. Trans Studio dibangun di area 12,7 hektar dengan investasi hingga Rp 1 triliun, diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, pada tanggal 9 September 2009 (09-09-09). Trans Studio merupakan bagian dari Proyek Trans Studio World. Di bawah pengelolaan PT. Trans Kalla, Mega Proyek ini terintegrasi dengan pusat perbelanjaan (Trans Studio Mall), supermarket, hotel, area kantor, daerah rekreasi pantai (Akkarena), dan daerah perumahan.



Trans Studio terletak di jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar. Seluas 2,7 hektar taman hiburan indoor terdiri empat zona dengan 22 fitur yang mampu menampung 5.000 orang. Trans Studio dikembangkan di bawah manajemen PT. Trans Kalla, kemitraan antara Para Group dan Kalla Group. Chairul Tanjung (CT), pendiri dan pemilik Para Group, adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. CT adalah pemilik Bank Mega dan Stasiun Televisi, Trans Corp. Trans Corp, yang mengoperasikan stasiun televisi swasta TransTv dan Trans7, adalah stasiun televisi pertama yang memiliki theme park indoor. Di sisi lain, Kalla Grup dimiliki oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia. Bersama-sama, Chairul Tanjung dan Jusuf Kalla membuat PT. Trans Kalla pada tahun 2007. Para Group bertanggung jawab untuk pendanaan dan membangun seluruh fasilitas, sementara Kalla Grup bertanggung jawab untuk menyediakan lahan. Para Group memegang 55 persen saham dan Kalla Group memegang 45 persen saham.

Konsep Trans Studio Theme Park dirancang oleh Goddard Group, sebuah perusahaan hiburan berbasis di Los Angeles yang bertanggung jawab untuk banyak atraksi di Universal Studios dan Six Flags. Proyek ini diawasi oleh Gary Goddard (CEO), Barry Kemper (Produser), dan Taylor Jeffs (Creative Director). Identitas grafis taman dirancang oleh Lee Roe.

22 fitur dan wahana hiburan di Trans Studio Makassar antara lain:
  • Trans City Theater 
  • Studio Tour 
  • Grand Esia Studio View 
  • Hollywood Bumper Car 
  • Sepeda Terbang (Flying Bicycle) 
  • Rimba Express 
  • Si Bolang 
  • Safari Track 
  • Balloon House 
  • Karosel (carousel) 
  • Ayun Ombak 
  • Angin Beliung 
  • Kano Kali (river canoe) 
  • Mini Boom Boom Car 
  • Putar Petir 
  • Bioskop 4D (4D Theater) 
  • Kids Studio 
  • Magic Thunder Coaster 
  • Dragon's Tower 
  • Jelajah 
  • Dunia Lain (another world/haunted house) 


Walaupun banyak wahana di TSM, namun tak semuanya bisa dinikmati. Ini karena terlalu panjang antrian di tiap wahana, apalagi kalau ada acara family gathering suatu perusahaan. Sebagai perbandingan, bisokop 4D yang menampilkan tokoh the Avengers membutuhkan waktu antri sekitar 20 menit. Di Bianglala dan boom boom car pun demikian, butuh waktu sekitar 15 menit tiap wahana. Jadi bisa di jumlah berapa lama waktu yang terbuang hanya untuk mengantri. Sungguh menguras tenaga dan emosi, apalagi kalau bawa anak kecil (yang susah mengantri). Saat ke TSM kemarin, wahana yang sempat dinikmati hanyalah Rimba Ekspress, Sepeda terbang, Safari Track, Bumper Car, Bioskop 4D, Bianglala (Grand Studio View), Carousel, dan Putar Petir  saya lupa nama wahananya, yang jelas inilah yang paling mengocok perut, saya namakan saja AYUNAN MAUT. Dari banyak wahana, si kecil paling suka naik mobil-mobilan yang sebenarnya banyak di tempat permainan biasa di mall, namun main di TSM gratis bermain sepuasnya.

Karena tak semua wahana bisa dinikmati sepuasnya tanpa antri, opsi terbaik menikmati TSM sebenarnya adalah dengan foto-foto. Foto aneka wahana yang ada atau foto pengunjung yang berteriak histeris menikmati permainan. Namun jangan harap mendapatkan foto yang baik dengan kamera bawaan handphone, kebanyakan wahana gelap dan kurang cahaya. Kamera mumpuni seperti DSLR lebih cocok digunakan di dalam ruangan. Gambar yang dihasilkan kamera handphone kebanyakan buram dan gelap walaupun memakai cahaya flash. Saya menyesal tak membawa kamera mumpuni. Kapan lagi saya kemari dengan gratis. Overall, kami lumayan puas bermain di TSM, kami pulang membawa lelah dan bahagia, terima kasih main gratisannya.

Sunday, November 22, 2015

Es Krim PapaBon, Rasa Dunia Selera Makassar


Kepanasan? Nge es krim yuk! 

Matahari lagi imut-imutnya, sengatan panasnya begitu menggoda apalagi di tengah hari musim kemarau seperti hari ini. Memang hujan turun satu dua kali, deras namun sebentar, tidak rutin, pertanda musim kering belum berakhir. Mendinginkan hati dan pikiran di tengah hari nan terik adalah hal mudah, salah satunya adalah menikmati es krim. Btw, itu es krim termasuk makanan atau minuman? Es krim itu dimakan atau diminum? Salah satu es krim yang sedang naik daun di Makassar adalah ES PUTAR PAPABON yang terletak di jalan Gunung Nona. Selain enak, tak ada pesaing lokal untuk bisnis es krim di Makassar. Yang ada hanyalah franchise dari luar kota atau luar negeri.


Variasi menu yang beragam dengan konsep yang menarik telah sukses menjadikan Es Putar Papabon sebagai pemenang kategori es putar pada Makassar Most Favourite Culinary 2015. Es Putar Papabon menawarkan sensasi berbeda dalam menikmati es Putar dengan beragam rasa, low fat, hi calcium, tanpa pengawet, menggunakan bahan alami, buah asli dan bemutu tinggi. Saat ini, Es Putar PapaBon juga telah mengolah beberapa rasa baru seperti nangka, durian, kelapa, coklat, strawberry, blueberry, keju, greentea, oreo, tape, melon dan alpukat.

Selain variasi menu yang beragam dan harga yang terjangkau, Es Putar Papabon juga menawarkan banyak promo yang menarik. Untuk informasi lebih lanjut anda dapat langsung mengunjungi gerai Es Putar Papabon di Jalan Gunung Nona Makassar, gerai buka mulai jam 12 siang.

Pendiri sekaligus pemilik es krim PapaBon adalah Pak James Tahir, akrab disapa Bon. Sebelumnya, bapak kelahiran 11 Januari 1979 ini sempat membuka usaha apotik, sesuai dengan background pendidikan yang didalami. Dalam perjalanannya menggeluti bisnis itu, setiap mengikuti meeting di luar kota, Bon selalu menyempatkan diri mengikuti berbagai macam kursus keahlian. Salah satu yang dipelajari adalah kursus membuat es krim. Dari tangan beberapa ahli pembuat es krim, Bon mempelajari bagaimana membuat es krim yang enak. Dari hasil belajar tersebutlah, Bon pun mulai bereksperimen menciptakan es krim dengan citarasa khas dirinya. Sambil tetap menjalankan bisnis apotik, Bon pun menerima pesanan es krim dari teman-temannya. Bisnis itu mulai dijalankan sejak tahun 2008.

Tahun 2012, Bon memutuskan berhenti mengelola apotik, dan fokus terjun di bisnis penjualan es krim. Dengan bermodalkan gerobak, Bon pun mulai berjualan es krim di kawasan Pantai Losari. Gerobak jualannya kala itu diberi nama “Es Putar Papabon”. Brand itu diambil dari namanya sendiri. Ternyata apa yang dijalankan tersebut berhasil. Satu persatu dia berhasil menggaet orang untuk menjadi pelanggan loyalnya.

Setelah tiga bulan berjalan, dan melihat perkembangan penjualan yang cukup baik, Bon mencoba memberanikan diri membuka outlet di Jalan Gunung Nona Makassar. Ternyata respon masyarakat semakin besar. Sekarang Bon sudah menjual 20 aneka rasa es krim, diantaranya coconut, durian, nangka, tape, mocca, cokelat, coklat cookis, tiramisu dan strawberry. Di atasnya ditaburi beberapa toping. Beberapa model dan citarasa baru telah dilaunching, yaitu Es Goreng, Pancake dan Es Potong Singapura.

Menurut Bon, untuk bisa sukses menjalan bisnis kita harus punya kemauan dulu. Kemauan itu diwujudkan dalam bentuk aksi, dan bukan hanya wacana. Menjalankan bisnis dilakukan dengan kerja keras dan kerja cerdas. Setelah berjalan baik, semua diserahkan ke Tuhan sebagai Yang Maha Berkehendak. Hal inilah yang telah dijalani Bon selama menjalankan bisnis es krim.Sungguh  filosofi Yakin Usaha Sampai yang diejawantahkan dalam keseharian.

Sore itu kami menikmati es krim PapaBon, dibungkus dinikmati di pinggir jalan. Kami malas antri, selain tak dapat parkiran, makanya dibungkus saja. Menurut saya yang tidak gandrung sangat dengan kuliner es krim, porsi es krim PapaBon terlalu banyak, namun karena enak akhirnya habis juga. Citarasanya tak kalah dari es krim franchise kebanyakan, bahkan lebih nikmat dengan berbagai campuran varian rasanya. Bolehlah kami katakan kalau es krim PapaBon rasa dunia selera Makassar. 

Tuesday, November 17, 2015

Duka untuk Paris dan Hati si Nyinyir yang Teriris



Apapun alasannya, siapapun pelakunya, dan apa pun tujuannya, 
melakukan kekerasan apalagi menyebabkan korban jiwa 
adalah tindakan yang biadab dan bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan

Paris Perancis diserang bom teroris dari segala penjuru. Ratusan tewas dan luka parah. ISIS kemudian mengeluarkan pernyataan resmi bertanggungjawab atas aksi teror berdarah ini. Beberapa saat kemudian muncul dukungan "Save Paris" agar Paris Perancis bisa keluar dari nestapa ini. Konon walikota Makassar yang berniat ke Paris Prancis untuk studi banding soal keamanan kota membatalkan kepergiannya. Sistem keamanan yang bagaimana yang ingin dipelajari dari kota yang sistem keamanannya dibobol teroris?

Tak kalah hangat di media sosial dukungan untuk Paris. Profil picture pengguna Facebook berbendera Prancis berseliweran. Ya, salah satu bentuk dukungan akan sesuatu adalah dengan mengganti Profil picture. Kalau kita mengganti DP dengan hal yang berkaitan dengan sesuatu tersebut, orang sudah paham kalau kita ikut mendukung.


Namun demikian, tak lama setelah tersebarnya DP berbendera Prancis, muncul protes kecil-kecilan yang bernada nyinyir dari kelompok tertentu. Mereka menyesali mengapa tragedi Paris dilebih-lebihkan, padahal banyak tragedi kemanusiaan di luar sana yang mestinya lebih terperhatikan. Atau paling dekat sebelumnya adalah Bencana Asap yang tidak heboh-heboh amat ganti DPnya. Boleh ditengok gambar dari salah satu seleb Facebook, Jonru berikut.



Skrinsut gambar Jonru di FB ini seakan menafikan korban jiwa yang baru saja jatuh di Prancis, kalau tak ingin mengatakan "korban tandingan" dan pengalihan issu. Kalau menurut saya ini bukan soal dukung tidak mendukung atau apalah, namun soal  kepraktisan. Media sosial yang kreatif membuat satu tombol yang membantu orang tidak repot-repot mengedit sana sini lagi. Andai kemarin pas kabut asap FB juga bikin fitur dukungan yang tidak merepotkan, tinggal klik langsung jadi avatar dengan bendera Indonesia atau penuh asap, mungkin seluruh pengguna FB di tanah air akan mengganti DPnya demikian.Ingat waktu pemilu Presiden tahun lalu yang ramai-ramai jamaah Facebook mengganti DP dengan gambar dukungan tertentu pada salah satu calon presiden?

Hari ini saya mengganti Profil Picture Facebook dengan bendera Prancis yang samar itu. Sekali klik dan jadilah. Saya hanya mengaktifkan selama satu hari, setelah itu otomatis berubah kembali ke DP yang lama. Selain buat dukungan ke tragedi Paris Prancis, saya ingin tahu seman-teman mana yang akan nyinyir menanggapi DP baru saya, minimal bilang "telat, tragedi ini sudah hampir seminggu". Ah sudahlah, saya pikir hal kecil (soal DP bendera) janganlah terlalu diributkan, mari kita berduka untuk segala tragedi kemanusiaan, bukan malah nyinyir yang membuat hati semakin tipis teriris.

Sunday, November 8, 2015

Belajar Sportif Ala Valentino Rossi


Dalam olahraga (sport), sportifitas yang paling utama, dan menang (champions) adalah bonusnya.


Drama terjadi di Sirkuit Ricardo Tomo Valencia, dalam gelaran pamungkas MotoGP edisi 2015. Drama yang berakhir antiklimaks bagi pendukung Valentino Rossi, rider gaek bermassa fantastis, pemilik rekor 9 kali juara dunia MotoGP. Sang rider harus puas di tempat kedua klasemen akhir, hanya berbeda 5 point dari rival sekaligus rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Dramatisnya, nama yang disebut terakhir berhasil juara setelah menelikung total point Rossi yang sebelumnya berada di puncak klasemen. Adalah Marc Marquez dan Dani Pedrosa, pemain figuran dalam drama kolosal ini yang perannya tak bisa dipandang sebelah mata.




Adalah tragedi "tendangan lutut" dari Rossi ke helm Marquez di gelaran MotoGP Sepang Malaysia yang menjadi titik klimaks drama MotoGP ini, tendangan yang (menurut Rossi) tak disengaja. Jika memang itu adalah tendangan apalagi disengaja, hal yang wajar bila si pelaku dihukum seberat-beratnya karena berlaku tak sportif, mencederai nama baik olahraga. Walaupun akhirnya tak terbukti bersalah karena menendang, Rossi tetap dikenakan sanksi "poin pelanggaran" senilai 3 poin karena dianggap melebarkan jalur Marquez yang akhirnya terjatuh. Poin ini terakumulasi menjadi 4 poin karena telah mendapatkan 1 poin pelanggaran sebelumnya. Hukuman 4 poin pelanggaran tak tanggung-tanggung, harus start diposisi buncit di gelaran seri MotoGP selanjutnya. Makanya Rossi start di Valencia dari garis paling belakang. Juara dunia kemudian menjadi sulit diraih, kecuali Rossi berhasil finish tepat dibelakang Lorenzo yang dengan heroiknya berhasil start dari posisi terdepan.


Disinilah letak jiwa sportif Rossi, walaupun hampir putus asa dan mengancam tak ikut balapan seri terakhir Valencia (mogok balap, karena merasa tidak diperlakukan dengan adil), dia akhirnya ikut walaupun start dari posisi buncit. Hal yang hampir mustahil merangsek dan finish di posisi minimal tepat dibelakang Lorenzo. Selain ada 20-an pembalap di depan yang mesti dilewati, motivasi Marquez yang (mungkin) akan balas dendam melututi Rossi atau minimal mengawal Lorenzo hingga lancar finishnya tak bisa dianggap sepele.

Apa yang terjadi? Rossi berhasil merangsek maju hingga finish di posisi ke-4. Namun apa lacur? Marquez berperan aktif mengawal Lorenzo di depannya, tak ada manuver gila seperti tatkala berduel dengan Rossi di Sepang. Padahal pendukung Rossi berani bertaruh kalau Marquez akan jadi legenda seandainya berhasil finish di depan Lorenzo. Namun itu tak dilakukannya, selain mendukung rekan senegaranya, mungkin Marquez tak mau Rossi semakin melebarkan rekor darinya menjadi 10 kali juara dunia, rekor yang akan sangat sulit dipatahkannya kelak.

Saya sebenarnya fans karbitan MotoGP, baru mulai suka MotoGP saat Rossi sudah memiliki banyak saingan, saat itu adalah Nicky Haiden, Lorenzo, dan Pedrosa sendiri. Nama terakhir adalah idola saya, bukan karena seringnya juara, namun justeru karena tak pernah juara. Ya, saya penganut anti kemapanan, yang tak suka melihat juara yang sama dari tahun ke tahun, juara tanpa pesaing hebat, juara tanpa sparring partner. Termasuk Rossi yang selalu juara di tim manapun. Selain karena tidak pernah juara, saya fans Pedrosa karena dia rider cool, penyabar, dan bertubuh mungil. Sangat sesuai dengan karakter saya. Namun ketidakterlalu sukaan kepada Rossi berbuah simpati akhir musim ini. Rossi secara nyata dikerjai dan dikeroyok Lorenzo-Marquez dengan motivasi masing-masing. Rossi yang lemah, tua, dan sakit-sakitan harus dibela. Namun inilah akhirnya, berakhir antiklimaks bagi Rossi dan fansnya, kecewa memang, karena nilai-nilai sportifitas tak dijaga oleh para pelakunya.


Semoga Rossi bisa tabah lebih lama menghadapi nasibnya gagal juara dunia ke-10 kalinya. Namun di mata dan hati fansnya Rossi lah pemenang sesungguhnya, juara tanpa piala. Semoga musim depan MotoGP bisa lebih seru dan sportif, jangan lambat laun mati karena kehilangan "kepercayaan" penggemarnya disebabkan ulah ridernya yang walaupun hebat tapi tak sportif. Adios so long MotoGP 2015, thanks for the drama.

Wednesday, November 4, 2015

Wisata Air Terjun Bantimurung, Gemuruh Abadi Nan Indah



Kerajaan Simbang merupakan salah satu distrik adat Gemenschaap yang berada dalam wilayah kerajaan Maros. Distrik ini dipimpin oleh seorang bangsawan lokal bergelar Karaeng. Pada sekitar tahun 1923, Patahoeddin daeng Paroempa menjadi Karaeng Simbang, beliau mulai mengukuhkah kehadiran kembali kerajaan Simbang dengan melakukan penataan dan pembangunan di wilayahnya. Salah satu program yang dijalankannya adalah dengan melaksanakan pembuatan jalan melintas Kerajaan Simbang agar mobilitas dari dan ke daerah-daerah sekitarnya menjadi lancar. Pembuatan jalan ini rencananya akan membelah daerah hutan belantara. Namun, suatu waktu pekerjaan tersebut terhambat akibat terdengarnya bunyi menderu dalam hutan yang menjadi jalur pembuatan jalan tersebut.

Karena suara gemuruh tersebut begitu keras, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan pembuatan jalan. Karaeng Simbang yang memimpin langsung proyek ini lalu memerintahkan seorang pegawai kerajaan untuk memeriksa ke dalam hutan belantara asal suara gemuruh tersebut.

Setelah sang pegawai kerajaan melakukan pemeriksaan lokasi, Karaeng Simbang lalu bertanya: “Aga ro Merrung?” (Bahasa Bugis: apa itu yang bergemuruh itu?)

“Benti, puang” (air, tuanku), jawab sang pegawai. Benti adalah bahasa bugis halus atau tingkat tinggi untuk air. Sesampainya di tempat asal suara, Karaeng Simbang terpana dan takjub menyaksikan luapan air begitu besar merambah batu cadas yang mengalir jatuh dari atas gunung. Beliau lalu berujar: “Makessingi kapang narekko iyae onroangngnge diasengi Benti Merrung!”(mungkin ada baiknya jika tempat ini dinamakan air yang bergemuruh).

Berawal dari kata Bentimerrung inilah kemudian berubah bunyi menjadi Bantimurung. Penemuan air terjun tersebut membuat rencana pembuatan jalan tidak dilanjutkan. Malah, daerah sekitar air terjun dijadikan sebagai sebuah perkampungan baru dalam wilayah Kerajaan Simbang. Kampung ini dikepalai oleh seorang kepala Kampung bergelar Pinati Bantimurung.

Saat ini, Bantimurung menjadi salah satu Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Maros, begitu pula Simbang. Sedangkan air terjun Bantimurung menjadi kawasan Wisata Alam. Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 30 meter dari permukaan tanah dengan lebar 15 meter. Menggemuruh sepanjang tahun, tak peduli musim hujan ataupun musim kering, gemuruh air terjun abadi, sehingga menjadikannya tempat wisata yang sangat populer.



Selayang Pandang

Air Terjun Bantimurung merupakan obyek wisata alam di Sulawesi Selatan yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Sejak kecil, mungkin hanya inilah satu-satunya tempat wisata favorit yang ada di sekitar kota Makassar. Sebelum masuk di kawasan obyek wisata air terjun bantimurung, anda akan disambut dengan kupu-kupu raksasa dan patung monyet putih. Tepat sebelum pintu masuk akan dijumpai sederatan penjual souvenir khas Bantimurung berupa kupu-kupu yang di awetkan serta warung kedai kopi dan makanan khas daerah.



Air terjun ini memiliki lebar 20 meter dan tinggi 15 meter. Airnya yang jernih dan sejuk meluncur dari atas gunung batu dengan deras sepanjang tahun. Di bawah curahan air terjun terdapat sebuah tempat pemandian dari landasan batu kapur yang keras dan tertutup lapisan mineral akibat aliran air selama ratusan tahun. Kedalaman air di pemandian ini antara mata kaki hingga ke pinggang. Di sebelah kiri air terjun terdapat tangga beton setinggi 10 meter yang merupakan jalan menuju Gua Batu, sebelah kanan air terjun merupakan jalan menuju Gua Mimpi.



Keistimewaan

Keistimewaan kawasan ini yaitu mandi dibawah kucuran langsung air terjun, di atas batu raksasa sambil berselancar menggunakan pelampung ban yang meluncur ke bagian kolam permandian alam dibawahnya. Anda dapat juga mandi di beberapa kolam buatan sumber mata air alam pegunungan yang sangat sejuk.

Selain memiliki air terjun yang indah dan mempesona, kawasan wisata Air Terjun Bantimurung juga menjadi habitat berbagai spesies kupu-kupu yang langka, sehingga penjajah Belanda pernah menjuluki tempat ini sebagai “Kingdom of Butterfly”. Bahkan, seorang naturalis asal Inggris, Alfred Rassel Wallase, pernah tinggal di kawasan ini selama kurang lebih satu tahun (1856-1857) untuk meneliti 150 spesies kupu-kupu yang tergolong langka itu. Hingga saat ini, para pengunjung masih dapat menyaksikan indahnya warna-warni kupu-kupu dengan berbagai spesies yang berterbangan di antara bunga-bunga dan semak-belukar yang memenuhi gunung batu Bantimurung. Selain kupu-kupu yang bebas beterbangan, di dalam kawasan wisata ini terdapat pusat penangkaran pelestarian kupu-kupu yang terbesar di Indonesia



Lokasi

Air Terjun Bantimurung berada di wilayah Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Akses

Obyek wisata Air Terjun Bantimurung terletak sekitar 20 km dari Bandara Hasanuddin, 15 km dari kota Maros, dan 50 km dari Kota Makassar. Obyek wisata ini dapat dicapai dengan menggunakan mobil pribadi dari Kota Makassar sekitar 1 jam. Jika pengunjung berangkat dari Bandara Hasanuddin, perjalanan dapat ditempuh dengan mobil pete-pete (mikrolet) atau bus wisata sekitar 30 menit.

Harga Tiket Masuk

Untuk tahun 2015 ini, biaya tiket masuk sebesar Rp. 15.000,- untuk orang Dewasa dan Rp. 10.000,- untuk anak-anak.

Fasilitas dan Akomodasi

Di lokasi wisata ini tersedia beberapa tempat peristirahatan berupa bungalow dan wisma bagi para pengunjung yang ingin lebih lama menikmati keindahan alamnya. Di sepanjang jalan masuk ke lokasi terdapat sejumlah pedagang souvenir kupu-kupu berbentuk gantungan kunci ataupun hiasan dinding dengan harga mulai Rp 20.000.

Monday, October 26, 2015

Berfantasi Bersama Mobil Grand New Veloz



Akhir tahun ini tepat lima tahun kebersamaan kami, lumayan lama untuk sebuah hubungan dengan status tak jelas. Suka duka kami jalani bersama, hujan panas kami tembus bersama. Saya tertarik padanya sejak pandangan pertama. Bodinya yang ramping membuat jantung berdegup kencang saat melihatnya. Dia tidak rewel namun bandel, membuat saya tetap setia padanya. Pamela, Saya memanggilnya demikian.

Dalam perjalanan ke kantor hari ini Saya mengajaknya, selama ini Saya memang bersama yang lain, pacar tiri yang berstatus kepunyaan orang lain. Sebenarnya Saya kasihan pada Pamela, bodinya sudah tak mulus lagi, lecet-lecet tak karuan, gara-gara Saya yang tak banyak perhatian padanya. Dia juga pernah mengeluh sakit parah, Saya biarkan saja hingga sembuh dengan sendirinya.

Pamela memang pengertian, dia mengerti perasaan Saya yang membutuhkan pendamping baru. Tampak dari raut wajahnya saat Saya melirik yang lain. Dia tidak marah, mungkin dia butuh teman. Tapi apalah daya, untuk sementara Saya tak sanggup mendua. Banyak pilihan, namun yang baik tidak banyak. Kolaborasi antara ketampanan fisik dan inner handsome adalah pilihan yang baik. Pilah-pilih mobil seprti memilih pasangan hidup, tak bisa lepas dari empat pilar lima sempurna: keamanan, kenyamanan, kekuatan, dan gaya, plus harga yang mesti dibayar untuk memilikinya.

Pilihan jatuh ke mobil MPV, alat transportasi andalan keluarga, memuat lebih banyak penumpang dan barang. Dari banyak pilihan, Toyota Avanza yang paling memikat. ”Mobil sejuta umat” ini sejak dulu mencuri perhatian. Saya berani bertaruh, dari sepuluh mobil yang berseliweran di jalan, empat diantaranya adalah Toyota Avanza. Dari seluruh isi parkiran, hampir setengahnya adalah Toyota Avanza. Tidak percaya? Hitung saja sendiri! Ini sudah cukup membuktikan kalau Avanza  MPV terbaik di Indonesia

Rasa aneh Saya rasakan beberapa hari belakangan ini setiap kali menatap keluaran terbaru Avanza yang berseliweran di jalan. Ada yang bergetar setiap kali melihat tampilannya, padahal Saya sama sekali belum menyentuhnya apalagi menungganginya. Hanya menatapnya dan itu sudah cukup membuat gugup dan tak sadar berfantasi sedang menungganginya. Sama seperti dulu, yang Saya rasakan saat mendamba-dambakan Pamela. Keluaran terbaru Toyota Avanza yang paling gress adalah Grand New Avanza dan Grand New Veloz. Keduanya adalah cucu kesekian Toyota Avanza yang terlahir kembar siam. Ya, Saya jatuh cinta pada salah satu dari mereka, Grand New Veloz, mobil dengan exterior dan interior stylish dan trendy lifestyle. Rasa cinta itu semakin menjadi saat menelanjangi fiturnya di brosur online.

Sebelumnya Saya pesimis, apa bedanya Grand New Veloz dengan mobil MPV lainnya? Apa yang membedakan produk Avanza yang terbaru ini dengan avanza yang sudah ada sebelumnya? Tapi setelah melihat brosur itu, Saya sadar kalau Grand New Veloz ini memang berbeda. Tampilan eksteriornya lebih sporty dan berkarakter, keren, terkesan kokoh dan futuristis.


Tampilan eksteriornya lebih sporty dan berkarakter. Tengok saja sorotan tajam matanya dengan kombinasi projector halogen, Saya bertekuk lutut dari tatapan mata ini. Kaki-kakinya yang aduhai dengan desain velg ban baru bercorak machining sungguh membuat pangling. Wajahnya juga keren berkarakter tangguh dengan desain front grill yang berbeda dari sebelumnya. Belum lagi bagian-bagian tubuhnya yang lain seperti desain fog lamp, lampu belakang, dan panel body baru yang lebih stylish dan menegaskan kesan sporty. Dari tampilan awal inilah yang membuat kagum dan mulai jatuh cinta.

Walaupun dada mulai berdebar saat melihat tampilannya, Saya belum berani menyentuhnya. Saya takut kecewa dengan hanya melihat tampilan luarnya tanpa melihat inner handsome sesungguhnya. Namun itu tak berlangsung lama, setelah melihat brosurnya Saya semakin jatuh cinta, interiornya sungguh menawan. Desain baru dashboard dengan warna hitam menjadikan tampilan keseluruhan interior tampak semakin stylish dan sporty. Kabin yang luas dengan tampilan desain baru untuk kenyamanan maksimal. Audio system baru dengan touchscreen CD, DVD, AM/FM, USB, AUX, Bluetooth & iPod ready akan memanjakan mata dan telinga selama perjalanan. Desain stylish dan ergonomis setir dari bahan kulit untuk mengontrol kendaraan dan sistem audio tentu saja memudahkan tangan dan jemariku. Sudah cukup? Belum! Lampu indikator ECO yang terintegrasi pada panel speedometer, berkendara akan semakin efisien dan maksimal. Sungguh handsome, bukan?


Banyak fitur kenyamanan baru yang ditanamkan atau ditingkatkan pada mobil ini. One touch tumble yang lebih mudah dan praktis mengatur posisi kursi duduk. Kursi yang ergonomis dan lebih nyaman untuk relaksasi selama perjalanan jauh. Fleksibilitas pengaturan kursi paling belakang untuk penumpang atau barang. Kesenyapan kabin semakin ditingkatkan yang membuat rasa nyaman saat berkendara. Penyesuaian pada sistem suspensi MacPherson Strut dan suspensi belakang dengan per koil yang meningkatkan stabilitas dan kenyamanan.


Fitur keamanan adalah yang paling penting. Jangan sampai setelah memilikinya malah mencelakai kita. Sudah ditanamkan seatbelt with presentioner and force limiter yang mencegah cedera fatal saat terjadi benturan keras. Seatbelt untuk penumpang tengah pun sudah ada, bahkan kursinya sudah ditambah dengan sandaran kepala untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpangnya. Ada juga alarm pengingat untuk menggunakan seatbelt. Anti Lock Braking System sebagai proteksi optimal untuk mengontrol kendaraan saat pengereman mendadak. Cukup? Belum! Mobil ini sudah ditambahkan side impact beam berupa batangan besi penahan yang ditanamkan di setiap pintu mobil yang melindungi penumpang dan pengemudi dari benturan samping. Belum lagi soal isofix yang merupakan fitur keselamatan standar internasional untuk keamanan optimal pemasangan child seat. Ada lagi! Sudah ada Immobilizer system untuk mematikan mesin kalau mobil coba dinyalakan pakai kunci yang salah.


Bagaimana soal mesinnya? Semua varian Grand New Veloz dimotori sama mesin dual VVT-i yang bisa menghasilkan tenaga yang jauh lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Selain itu seri Toyota Grand New Veloz diklaim anti banjir karena engine hood dari seri ini ada di bagian atas yang mana air sampai atas grill pun tidak masalah.

Tikungan terakhir sebelum kantor, jalanan sudah ramai. Lamunan pecah saat seorang teman menyapa pelan, ”Terlambat lagi bro?”. Saya tersenyum kecut, lalu memarkir Pamela tepat di depan kantor. Pamela lalu menepuk pundak Saya beberapa kali, lalu dengan lembut berkata “Sayang, kalau kamu memang mau mencari maduku, pastikan dia Grand New Veloz. Karena hanya dia yang bisa menemaniku”. Saya pegang erat tangan Pamela, lalu memarkirnya tepat di depan kantor. Dialah Pamela, motor dinas plat merah yang sudah jadi teman jalan terbaik selama lima tahun ini.

Saya tersenyum, membayangkan mertua melamarkan si Veloz lalu menungganginya setiap hari. Mungkin ini yang namanya jodoh, setelah memarkir Plat Merah, di depan kantor ada test drive Avanza Veloz, sepupu dua kali Grand New Veloz. Hampir mirip dengan grand new Veloz. Kemudian, jantung kembali berdegup kencang.