Wednesday, May 31, 2017

Pancasila Lahir, Kita Libur


Andai Hari Kesaktian Pancasila libur juga,
Niscaya bertambah (lagi) hari libur kita. Mau?

Hingga hari ini saya tak tahu dan tak mau tahu hari lahir Pancasila, mungkin demikian juga dengan kebanyakan orang Indonesia. Hari lahir Pancasila hanya beberapakali terdengar sepintaslalu saat pelajaran sejarah semasa sekolah dulu. Mungkin kebanyakan orang tahunya hari Pancasila jatuh pada tanggal 1 Oktober, yang  dikenal juga sebagai hari kesaktian Pancasila. Sebagian menduga dan mengira hari Kesaktian Pancasila adalah hari lahir Pancasila, padahal tidak, beda soal.

Hari Lahir Pancasila adalah hari dimana Pancasila pertama kali diperdengarkan kepada umum. Pada saat tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan nama dasar negara kita dengan nama Pancasila. Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila adalah hari dimana Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang tak tergantikan dan berhubungan dengan kasus G 30 S/PKI.



Hari lahirnya Pancasila, yakni 1 Juni ditetapkan sebagai libur nasional dan mulai berlaku 1 Juni 2017 ini. Libur nasional tersebut ditetapkan melalui Keputusan Presiden No 24/2016. Keppres tentang Libur Nasional Hari Lahirnya Pancasila ditandatangani Presiden Jokowi saat peringatan Hari Lahirnya Pancasila tahun lalu. Libur nasional yang tentu saya sambut dengan sukacita. Keppres ini diterbitkan dengan pertimbangan bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi, sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berdasarkan sejarah, ada tiga rumusan dasar negara yang dinamakan Pancasila, yaitu rumusan konsep Ir. Soekarno yang dibacakan pada pidato tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, rumusan oleh Panitia Sembilan dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan pada Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Dengan demikian, rangkaian dokumen sejarah yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, hingga teks final 18 Agustus 1945 itu, dapat dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran falsafah negara Pancasila.

Sebagai dasar negara, memang terasa riskan jika Pancasila tidak dikenal oleh warga negaranya dan tidak dihiraukan oleh generasi penerus bangsa. Saya kadang mbatin kalau ada anak sekolah tidak hafal sila-sila Pancasila. Generasi lama malah hafal butir-butir Pancasila sebagai penjabaran pengamalan lima sila Pancasila. Saya masih ingat hukuman dari guru dipermalukan berdiri di depan kelas jika tidak hafal butir-butir pengamalan Pancasila. Makanya jangankan lima sila Pancasila, 36 butir Pancasila malah kami hafal walaupun terpaksa dan tidak di luar kepala.

Belum lagi soal lagu Garuda Pancasila yang saya yakin anak sekolah sekarang tak banyak yang hafal. Dulu setiap malam TVRI memutar lagu Garuda Pancasila, saya lupa jam berapa yang jelas kalau lagu itu diputar, berarti sudah malam dan waktunya anak-anak tidur. Sekarang? Entah berapa channel tv nasional swasta selain TVRI. Tak seperti dulu yang ada hanya TVRI, tak ada pilihan lain. Jadi anak-anak sekarang lebih hafal dialog sinetron atau lagu-lagu punya Piterpen dibanding lagu-lagu perjuangan dan kebangsaan.

Mungkin itulah tujuan diliburkannya hari kelahiran Pancasila hari ini, agar kita (yang diuntungkan) dengan hari libur ini jadi tahu, minimal mengingat-ingat kalau hari lahir dasar negara Republik kita ini jatuh pada hari libur. Saya kadang abai dengan tanggal merah. Yang penting libur, perkara itu libur karena bertepatan dengan hari apa tak saya ambil soal. Masalahnya kemudian, hari libur hari ini diwajibkan mengikuti upacara bendera. Jadilah saya cari tahu upacara apa gerangan sampai hari libur mesti wajib upacara. Saya membayangkan anak sekolah yang libur hari ini dan tak juga upacara, tapi ke mall, mana mereka mau tahu mereka libur karena perkara apa.

Andai tak libur upacara hari ini, mungkin saya masih tak tahu hari lahir Pancasila. Kalau boleh usul nih ke Pak Jokowi, Hari Kesaktian Pancasila libur juga dong. Anak sekolah upacara juga dong...