Friday, March 10, 2017
#SkipChallenge yang mematikan, minimal membuat bego
#SkipChallenge bisa mengakhiri hidup, minimal membuat bego
Fenomena #SkipChallenge di kalangan remaja menjadi viral di media sosial. Namun, skip challenge menuai kontroversi, karena dinilai berbahaya bagi kesehatan.
Skip challenge dilakukan dengan cara menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa menit hingga remaja tersebut mengalami pingsan dan kejang. Setelah beberapa saat mereka akan kembali sadarkan diri.
Banyak orang yang tak menyadari bahaya #SkipChallenge ini. Tantangan #SkipChallenge ini dikhawatirkan dapat membuat seseorang pingsan, karena kurangnya oksigen ke otak. Kekurangan oksigen di otak akibat #SkipChallenge selama lebih dari 4 menit saja sudah dapat menyebabkan rusaknya jaringan otak atau saraf pusat. Parahnya, jaringan saraf merupakan jaringan yang tidak mampu memperbaiki diri kalau rusak. Sekali rusak tetap rusak.
Saya sendiri baru tahu adanya permaianan #SkipChallenge di kalangan remaja setelah melihat di Instagram. Video remaja yang melakukan permainan ini bisa dilihat di Instagram dengan hastag #SkipChallenge dan juga banyak di Youtube.
Sayangnya, para remaja terlihat menganggap permainan #SkipChallenge sebagai sebuah tantangan dan sensasi yang menyenangkan. Mereka pun kemudian membagikan rekaman #SkipChallenge di media sosial agar menjadi viral.
Mereka tak menyadari bahaya di balik keseruan #SkipChallenge. Karena itulah harus ada imbauan serius untuk menghentikan skip challenge ini. Sampai sekarang belum diketahui dari mana asal muasal permainan skip challenge ini.
Di Amerika Serikat, permainan ini lebih dikenal dengan nama passout challenge atau #PassoutChallenge dan telah menyebabkan tewasnya seorang anak berusia 11 tahun.
Jadi, #StopSkipChallenge, jangan jadi #SkipBego gara-gara #SkipChallenge karena bisa #SkipLife
Friday, December 30, 2016
2016 best none photography
JANUARI. Ini kali kedua saya menjejak Surabaya, dulu ke Tunjungan Plaza sekarang ke Tugu Pahlawan. Awalnya naik motor pinjaman ke stasiun Sidoarjo kota, lalu naik kereta komuter, terus naik becak ke Pasar Turi lanjut ke Tugu Pahlawan. Semuanya dengan bantuan peta google. Sungguh pengalaman yang mengesankan, sampai lupa kalau sedang sakit gigi yang baru dicabut dari akarnya, sampai lupa pengalaman pertama ke Kota Gresik di rumah mertua, sampai lupa pengalaman pertama ke Kota Batu dengan Jatim Park-nya, sampai lupa kalau ada om tersayang yang meninggal sehari setelah tahun baru tiba yang tak sempat saya layat. Awal tahun yang sibuk dan mengesankan.
FEBRUARI. Saya senang memotret apa saja, kapan saja, dengan kamera apa saja. Bunga adalah salah satu objek yang menarik untuk dipotret, difoto, diabadikan. Foto paling awal tadi buktinya, ditambah foto kedua ini. Saya lupa memotret bunga putih ini dimana, sepertinya di sekitaran kampus Unhas saat berusaha jogging. Sungguh Allah Maha Pengasih, memberi saya mata yang masih mampu melihat dengan baik, tanpa bantuan kacamata. Semoga mata ini sehat terus sampai masanya tiba, bisa dipakai melihat keindahan ciptaan-Nya. Bayangkan saja bagaimana galaunya bila mata ini bermasalah, tak mau melihat dengan baik. Yang jelas, ongkos memelihara mata sehat lebih murah daripada mengobati mata sakit.
MARET. Dari perhitungan para ahli astronomi, mungkin inilah satu-satunya gerhana matahari yang bisa saya lihat seumur hidup, itupun gerhana matahari sebagian. Karenanya, saya berusaha mengabadikannya. Masalahnya, saya tak punya kamera dan alat mumpuni agar bisa membuat foto gerhana matahari yang bagus, bagus bagi saya berarti gambar matahari yang besar, dan orang lain bisa mengetahui kalau itu memang "gerhana matahari" tanpa penjelasan dari pemotret. Dengan penuh kesederhanaan, saya foto gerhana matahari ini dengan filter kaca tukang las dan "tripod alami". Pada bulan ini juga jadi pengalaman pertama saya ke Bekasi yang konon jaraknya lebih jauh daripada matahari. Yah Bekasi memang jauh sih.
APRIL. Selain foto bunga, foto lansekap juga saya sukai. Bila ada kesempatan berada di ketinggian seperti di lantai atas hotel, pemandangannya pasti saya foto. Walaupun mungkin sebagian orang yang melihat saya akan bilang "kampungan". Masalahnya kemudian adalah menghasilkan foto yang tajam dan fokus. Biasanya bila memotret dari dalam kamar hotel akan ketemu kaca jendela yang mungkin agak kotor dan memantulkan cahaya dari dalam. Belum lagi bila hanya mengandalkan lengan, tanpa tripod yang membuat hasil foto tidak fokus. Trik sederhana saya adalah membersihkan kaca jendela sebelum memotret dan menempelkan ponsel kamera pada kaca jendela. Hasilnya? Tak bagus-bagus juga sih. Yang penting usaha.
MEI. Sudah pernah disengat tawon? Jika belum, anda beruntung. Rasanya sangat sakit, perih. Katanya. Mungkin rasa sakit inilah yang dirasakan Sar saat tersengat tawon. Saya pernah memegang tali jemuran, lalu merasakan ada sesuatu yang menusuk, rasa sakitnya begitu cepat menembus otak. Kemungkinan saat itu saya tersengat tawon. Sarang tawon sebesar kepala hinggap di depan rumah. Kami mulai terganggu dengan aktivitas tawon yang makin lama makin banyak. Opsi terakhir adalah mengusirnya dengan menghancurkan sarangnya. Namun menghancurkan sarang tawon tak semudah mendorong mobil mogok, konon butuh pemadam kebakaran membantu aksi. Namun kami tak sabar, membongkar sarang tawon dengan jas hujan, masker, dan sapu.
JUNI. Rutinitas sehari-hari kadang membosankan, tak ada kejadian. Namun bulan puasa tahun ini membawa berkah dan cerita tersendiri. Saya seumur-umur baru merasakan yang namanya pelatihan di bulan puasa, jelang lebaran pula. Pagi hingga sore rasanya berat menerima materi pelatihan, karena sambil menahan lapar dan dahaga. Kalau pelatihan di dalam kota, saya tak memanfaatkan fasilitas akomodasi pelatihan. Saya mending pulang tidur bersama anak istri. Jelang buka puasa saya memacu motor pulang ke rumah, melewatkan buka puasa bersama di tempat pelatihan, sahur juga. Ada saat kami sekeluarga buka puasa bersama di mall, menyeruput teh tarik ternikmat yang pernah saya rasa. Ini dia tampilannya.
JULI. Liburan lebaran kali ini kami habiskan di daerah Bira-Apparalang. Kalau ke Bira saya sudah pernah walaupun sudah lama, kalau ke Apparalang baru kali ini. Selain itu, jadi menarik karena pengalaman pertama bawa kendaraan pinjaman dengan jarak jauh, tanpa sopir pengganti. Seperti biasa, kawasan wisata pantai Bira masih tetap seeksotis yang dulu, namun dengan banyak pembenahan dari segi fasilitas penginapan mewah. Pengalaman pertama ke pantai Apparalang jadi pembeda. Jalan kaki dan rental motor dadakan tak membuat semangat kami surut ke Apparalang. Gara-gara peta google tak akurat, kami berjalan kaki cukup jauh. Namun suasana Apparalang yang keren membuat rasa lelah kami terobati.
AGUSTUS. Suasana pedesaan Bantimurung selalu enak dinikmati. Pun dengan sawah kering dan sapinya dengan latar gunung karst yang menjulang. Untuk kesekian kali saya ke Bantimurung, bukan dengan tujuan berwisata, tapi investigasi KLB. Kalau dulu pernah ada KLB Campak, sekarang kasus keracunan pangan. Ada laporan keracunan pangan menimpa tiga bocah cilik, karena mengkonsumsi permen yang ditengarai kadaluarsa. Beruntung, ketiga korban tertangani dengan baik di puskesmas dan rumah sakit sehingga tidak menimbulkan kematian. Saya bertugas menginvestigasi penyebab pasti keracunan dan agar tidak terjadi penyebaran kasus. Selain investigasi, foto-foto menjadi gerakan tambahan yang wajib. Melihat sapi-sapi bahagia ini, saya berharap mereka tak terkena Antraks.
SEPTEMBER. Kami kedatangan anggota keluarga baru, seekor kucing persia putih, kami beri nama Oh Love (baca: Olaf). Baru kali ini saya memelihara kucing, pernah ikan dan kura-kura namun gagal. Saya malas memelihara hewan berkaki dua atau empat karena malas ribet dan takut terjangkit penyakit hewan. Selain itu, biaya pemeliharaan kucing tergolong tidak murah, makanannya lebih mahal dari makan saya. Bagaimana juga dengan pasir tempat buang hajatnya? Saya malas memikirkannya. Saya tipikal orang yang senang melihat-lihat hewan, tapi tak mau mengurusnya. Mungkin kebun binatang adalah tempat yang cocok buat saya. Namun karena rengekan Khal, saya luluh dan menerima kucing pemberian teman Sar.
OKTOBER. Bulan ini sungguh bulan yang berat bagi keluarga kami. Khal jatuh sakit, awalnya muntah-muntah kemudian diare. Kami sangat khawatir, dan melarikan Khal ke UGD rumah sakit. Dokter mendiagnosa muntaber dengan diare berdarah, konon karena protein tinggi dari susu dan es krim yang terakhir khal makan. Muntah tak terhitung jumlahnya, diare pun demikian. Kami khawatir karena Khal tak mau makan, badannya tambah kurus. Beruntung, dokter menangani dengan sangat baik. Kami di rumah sakit selama sekitar empat hari (saja), tentu dengan biaya yang tidak sedikit. Saya mbatin, bagaimana dengan orang yang merokok? Membeli rokok untuk sakit, buang puntung sembarangan, jadi sampah rakyat.
NOVEMBER. Alangkah bahagianya keluarga yang tiap hari bisa bereuni. Susah senang asal bersama, nikmatnya dunia. Quotes slank nya "Makan nggak makan asal kumpul". Bayangkan saja kalau kita LDRan dengan pasangan dan atau anak tersayang, sakitnya tuh di telinga, tiap hari menelepon lama demi menyambung tali silaturahmi. Foto ini menampilkan keceriaan anak yang dibimbing selalu sama bundanya. Kebetulan kami keluarga sehat, bereuni bersama dalam Temu Alumni Besar yang merupakan gelaran pertama (dan mungkin satu-satunya) tahun ini. Semoga kebersamaan keluarga senantiasa kita lalui, demi anak cucu kita. Namun kebersamaan menjadi pengecualian bagi motor dinas, motor plat merah yang setia menemani akhirnya diambil orang.
DESEMBER. Ada yang datang, ada yang pergi. Semoga yang datang adalah kebahagiaan dan harapan, yang pergi adalah kesedihan dan penyesalan. Teramat banyak hal menyenangkan, sungguh celakalah saya bila tak pandai bersyukur. Di dekat rumah ada destinasi wisata yang baru, tempat pelelangan ikan! Yang sebelumnya di tengah kota dipindah ke pinggir kota, jauh, tapi dekat dengan rumah. Diresmikan langsung oleh pak presiden beberapa waktu lalu, kami datangi beberapa hari kemudian. Banyak yang berubah, bertambah baik tentunya. Kalau orang nomor satu atau dua negeri ini mau datang, pasti fasilitas diperbaiki, minimal akses jalan ke lokasi diperbaiki. Selamat datang di tempat wisata baru kami.
Tuesday, November 29, 2016
Final impian Chapecoense
Kisah Cinderella di dunia sepakbola yang berakhir tragis
Pernah dengar nama Chapecoense? Saya yakin 9 dari 10 orang fans Manchester United tidak tahu. Mungkin nama Nottingham Forest lebih familiar terdengar. Saya adalah satu dari 9 orang tersebut. Mengetik ejaan namanya saja saya mesti latihan beberapa menit disertai bolak balik tab browser.
Ketidak tahuan tersebut berakhir sekarang, kemarin sih masih samar-samar setelah baca running text di tv tentang kabar kecelakaan pesawat yang mengangkut satu tim sepakbola. Awalnya saya bergeming, namun dengan massif diberitakan di medsos perihal klub sepakbola yang baru saya tahu ini, Chapecoense.
Associação Chapecoense de Futebol disingkat Chapecoense didirikan pada tahun 1973. Chapecoense berbasis di kota Chapeco, Negara Bagian Santa Catarina di selatan Brasil, sekitar 450 km dari Porto Alegre.
Klub ini berlaga di divisi paling bawah Brazil rendah sejak tahun 1979, dan terus naik divisi hingga serie A Brasil pada tahun 2014. Berada pada kasta teratas liga sepakbola Brasil bukanlah prestasi kecil untuk sebuah klub kecil. Bayangkan jika mereka bersua dengan klub terkenal macam Corinthians dan Santos. Dibayangan kita pasti klub semenjana ini dibantai habis. Tapi tidak! Mereka bahkan meraih juara di tahun pertama promosi mereka! Lebih hebat dari Leicester City di Inggris yang sudah membuat keajaiban dengan juara Liga Primer Inggris di tahun kedua promosi mereka.
Chapecoense kemudian akhirnya terbang ke Kolombia, akan bertanding Leg pertama Final Copa Sudamericana (setara Liga Champions Eropa). Apalah daya, Tuhan berkata lain, pesawat yang mereka tumpangi jatuh. Berita terakhir dari 81 penumpang hanya 5 yang selamat.
Saya kemudian membayangkan beberapa skenario yang mungkin sama dengan kisah klub Chapecoense yang tragis ini.
Leicester City, juara Liga Inggris bermain di Liga Champions akhirnya menembus Final. Sesaat sebelum pesawat mendarat, pesawat jatuh dan meledak, semua penumpang tewas. Final Liga Champions yang tinggal impian. Bagaimana tidak, lolos dari fase grup saja merupakan rekor dan pencapaian fantastis Leicester City.
Cinderella setelah ditemukan pangeran impiannya akhirnya berencana melangsungkan pernikahan. Namun sebelum acara akad nikah, kereta yang ditumpangi Cinderella menabrak pohon dan jatuh ke jurang. Cinderella mati.
Saya yang dari rakyat jelata ini dipinang parpol peraih suara terbanyak untuk jadi presiden. Saya akhirnya memenangi pilpres satu putaran. Jelang pelantikan, saya bertolak ke Jakarta naik pesawat. Pesawat jatuh, saya dan keluarga tewas.
Ah sudahlah.. saya jadi sedih membayangkan ketragisan ini. Semoga tidak terjadi tragedi-tragedi memilukan yang lain khususnya yang melibatkan kecelakaan pesawat dan transportasi secara umum.
Konon Atletico National klub Kolombia lawan Chapecoense di Final Copa Sudamericana mengusulkan memberikan gelar juara bagi Chapecoense. Respect saya. Impian itu terwujud, semoga seluruh anggota tim yang tewas merasakan gelar juara ini disana. Damai untuk kita semua.
Thursday, November 24, 2016
Nyasar
Banyak jalan menuju Roma, kalau nyasar? putar balik!
Motor saya tepikan, kemudian mematikan mesin. Tanpa tengok sekeliling, saya kemudian mengambil ponsel dalam tas. Saya khawatir jika menengok, disangka maling menyatroni seisi lorong. Dengan penuh waspada saya membuka google maps, tanpa panik. Kekhawatiran terbesar adalah ada orang gila merampas ponsel di tangan saya, atau penjahat yang menghunuskan badik di leher saya. Saya tetap tenang, berusaha mendamaikan hati.
Ya, saya sedang tersesat. Alih-alih panik dan bertanya, saya membuka google maps di ponsel. Untung masih ada paket data dan batere ponsel tidak sekarat. Fak! Dari tampilan lokasi di peta, saya nyasar jauh! Mestinya belok kanan saat 500 meter sebelumnya. Jalan ini sebenarnya pernah saya jalani, namun dari arah sebaliknya. Ini adalah jalan alternatif saat malas menembus macet di seputaran bandara Hasanuddin lama dan baru arah dari Maros ke Makassar. Jalan sebaliknya pernah saya jalani baru dua pekan sebelumnya. Namun saat itu lagi ramai, saya ikut kendaraan di depan yang mengarah ke Makassar.
Saat bingung mencari jalan, saya berusaha tidak panik. Untung-untungan mengikuti kendaraan yang ada di depan, sambil berdoa tujuannya sama dan tidak menyesatkan. Keberuntungan itu saya dapatkan dua pekan lalu saat berbingung-bingung ria mencari jalan alternatif, saat itu saya beruntung tidak kesasar. Namun pagi tadi dewi fortuna menjauh. Tak ada kendaraan lain yang berada di depan untuk diikuti. Saya sendirian! Ada sih sempat ibu-ibu naik motor di depan tapi lambat nian, dan cepat berbelok arah ke lorong dengan jalan rusak. Saya terus saja, berharap ada papan penunjuk jalan.
Namun ternyata jalan tersebut buntu! 300 an meter sebelum jalan buntu yang diujungnya ada sawah itu saya berhenti, menepikan kendaraan, dan mematikan mesin. Selain malu sama penghuni lorong yang mungkin curi-curi pandang dari atas rumah, saya tak mau dicurigai sebagai maling yang sedang menyatroni seisi lorong. Bermodalkan kecerdasan geografi dan pemetaan diatas rata-rata, saya berkesimpulan kalau jalan yang benar yang seharusnya saya lalui adalah jalan ibu-ibu tadi yang belok ke jalan rusak! Malu bertanya sesat di jalan! Ternyata (lagi) jalan yang saya pilih berbeda dengan jalan dua pekan lalu. Jalan yang ini rusak parah, berlubang, becek, jauh.
Hikmahnya? Saya tahu banyak jalan alternatif Maros-Makassar bila kemacetan bandara lagi lucu-lucunya.
☆☆☆
Tiga pasang mata menatap dengan heran penuh sinis, melihat saya yang dengan pedenya melintasi lorong buntu. Saya malu sendiri, ternyata jalan alternatif yang saya impikan memotong jalur kantor ke rumah sakit adalah buntu. Padahal logika saya mengatakan kalau itu adalah jalan yang benar. Saya menyerah, memutar kembali arah motor, daripada masuk ke halaman rumah orang atau mengambil jalan sapi, mending putar balik. Tiga pasang mata itu kembali saya lalui, mata ibu-ibu penggosip yang seakan memaki saya yang sok tahu. Mungkin ibu-ibu ini berharap saya singgah dan bertanya, sekalian kenalan. Tidak lah yaw! Mending nyasar daripada bertanya, panjang persoalan!
Kali ini saya tidak bertanya pada google maps, kebetulan jalan alternatif ditutup untuk perbaikan jalan. Salah saya sendiri mencari jalan alternatifnya jalan alternatif. Saya lewat jalan default saja, jalan raya yang panas bising dan berisiko kena tilang. Sepulang dari rumah sakit, saya nekad mencari jalan alternatifnya jalan alternatif. Beruntung, ada motor lain yang saya ikuti. Benar saja, sebelum plang penutupan jalan alternatif, ternyata ada belokan kiri yang samar-samar, dipinggir jalan ditanami pisang. Tampak dari jauh bukan jalanan, tapi kebun. Namun saat mendekat, jalan kecil yang tembus di dekat tiga pasang mata ibu-ibu tadi. Dari kejauhan saya melihat mereka masih bergosip, mereka sepertinya melihat saya. Dalam hati saya tersenyum puas, senyum kemenangan berhasil menemukan jalan alternatifnya jalan alternatif.
Hikmahnya? Beranikan diri melalui jalan baru, bisa benar bisa salah, namun tak ada salahnya dicoba, sekalian pamer ketampanan pada ibu-ibu penjaga lorong.
Monday, November 21, 2016
Syukur
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
KehadiratMu Tuhan
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
KehadiratMu Tuhan
Dari yakinku teguh
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Ke bawah duli tuan
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakinku teguh
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Kehadapanmu tuan
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Kehadapanmu tuan
Tuesday, November 15, 2016
Trump, next american idiot?
AMERICAN IDIOT
Don't wanna be an American idiot.
Don't want a nation under the new mania
And can you hear the sound of hysteria?
The subliminal mind fuck America.
Welcome to a new kind of tension.
All across the alienation.
Where everything isn't meant to be okay.
Television dreams of tomorrow.
We're not the ones who're meant to follow.
For that's enough to argue.
Well maybe I'm the faggot America.
I'm not a part of a redneck agenda.
Now everybody do the propaganda.
And sing along to the age of paranoia.
Welcome to a new kind of tension.
All across the alienation.
Where everything isn't meant to be okay.
Television dreams of tomorrow.
We're not the ones who're meant to follow.
For that's enough to argue.
Don't want to be an American idiot.
One nation controlled by the media.
Information age of hysteria.
It's calling out to idiot America.
Welcome to a new kind of tension.
All across the alienation.
Where everything isn't meant to be okay.
Television dreams of tomorrow.
We're not the ones who're meant to follow.
For that's enough to argue.
Don't want a nation under the new mania
And can you hear the sound of hysteria?
The subliminal mind fuck America.
Welcome to a new kind of tension.
All across the alienation.
Where everything isn't meant to be okay.
Television dreams of tomorrow.
We're not the ones who're meant to follow.
For that's enough to argue.
Well maybe I'm the faggot America.
I'm not a part of a redneck agenda.
Now everybody do the propaganda.
And sing along to the age of paranoia.
Welcome to a new kind of tension.
All across the alienation.
Where everything isn't meant to be okay.
Television dreams of tomorrow.
We're not the ones who're meant to follow.
For that's enough to argue.
Don't want to be an American idiot.
One nation controlled by the media.
Information age of hysteria.
It's calling out to idiot America.
Welcome to a new kind of tension.
All across the alienation.
Where everything isn't meant to be okay.
Television dreams of tomorrow.
We're not the ones who're meant to follow.
For that's enough to argue.
Trump, Next American Idiot?
Sunday, September 11, 2016
Gedung Tertinggi di Makassar
FYI, saya berusaha membuat baju dengan desain unik dari Makassar. Harapannya bajunya unik dan disukai, bisa jadi oleh-oleh khas Makassar bagi pelancong yang berkunjung dimari. Salah satu desain unik yang menggambarkan sebuah kota adalah siluet gedung-gedung unik di kota tersebut. Nah bagaimana dengan kota Makassar yang tidak banyak mempunyai gedung pencakar langit? Ada sih gedung unik seperti gedung miring Telkomsel tapi tingginya semampai, seratus meter tak sampai.
Menurut wikipedia, gedung tertinggi di Makassar tahun 2016 ini adalah Royal Apartemen 1 dan 2 (yang saya tak tahu juga lokasinya dimana) dengan 25 lantai. Ya, hanya 25 lantai saja gedung tertinggi di Makassar. Gedung selanjutnya adalah menara Bosowa (23 lantai) yang terletak di depan lapangan Karebosi, alun-alun kota Makassar. Oh iya, ini pun sudah di diskon karena rata-rata gedung di Makassar tak menyertakan lantai 4 dan 13, mungkin sebagai fengshui dan pamali jika memasukkan kedua angka "sial" ini. Jadi mungkin saja jika sebuah gedung terdiri dari 25 lantai pada kenyataannya hanya ada 23 lantai.
Adapun foto di atas saya ambil di lantai 17 hotel Aston. Kebetulan ada jendela untuk melihat gedung sekitar.
Subscribe to:
Posts (Atom)