Tuesday, February 23, 2016

Diet kantong plastik



Kantong plastik belanjaan sudah berbayar, 
namun harga 200 rupiah sepertinya masih murah

Pemerintah menetapkan ujicoba kantong plastik berbayar untuk ritel. Nilainya Rp200 per kantong plastik. Surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), S. 1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar, harga ditetapkan minimum Rp200 per unit. Harapannya, konsumen membawa kantong belanja sendiri. Jika tidak, maka kantong plastik harus dibayar.  Langkah ini diambil untuk mengurangi pemakaian plastik dan mengurangi sampah plastik.

Ujicoba ini mulai berlaku di 23 daerah mulai 21 Februari hingga Juni nanti. Awalnya, daerah yang ikut kebijakan kantong plastik berbayar hanya 17 kota, yakni Bandung, Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Medan, Denpasar, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, Jayapura. Kini, menyusul Banda Aceh, Tangerang Selatan, Pekanbaru, Yogyakarta, Kendari dan Malang.


Kementerian LHK menghitung, dalam setahun Indonesia menggunakan sekitar 10,95 juta lembar kantong plastik per 100 gerai. Kalikan saja dengan jumlah 32.000 gerai yang ada. Selain itu, setiap menit satu juta plastik dikonsumsi, separuhnya langsung menjadi sampah dan hanya 5 persen didaur ulang. Jumlah plastik satu tahun, dari 32.000 gerai Aprindo setara 353 kali volume Candi Borobudur. Wow!

Inisiatif untuk mengurangi sampah plastik dengan cara tidak menggratiskan kantong belanjaan ini patut diapresiasi, walaupun jumlah dua ratus rupiah itu tergolong sangat kecil. Bayangkan saja kalau belanja air mineral di minimarket seharga tiga ribu dan pembeli ngotot memakai kantong plastik. Pembeli mesti membayar Rp 3.200,-. Kalau belanja dengan uang pas masalah selesai. Tapi kebanyakan kasus tidak dengan uang pas dan mesti dikembalikan. Beberapa tahun lalu kasir mengembalikan dengan permen atau menawarkan uang kembalian disumbangkan saja.

Di parkiran minimarket cerita berlanjut, tukang parkir liar yang kebanyakan preman dan anak kecil minta jatah. Kalau di Makassar minimal seribu rupiah, kurang dari itu si tukang parkir bisa murka, panjang urusan. Konsumen yang menggunakan jasa parkir lebih banyak memilih membayar seribu rupiah daripada ribut. Bayangkan dengan harga kantong plastik yang dua ratus rupiah tadi. Membayangkan biaya parkir pastinya uang sejumlah dua ratus rupiah itu tidak masalah sama sekali.

Oleh karenanya, pemerintah DKI Jakarta hendak menaikkan harga kantong plastik belanja hingga Rp5 ribu per buah. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyetujui usulan menaikkan harga kantong plastik di supermarket. Namun, penambahan harga harus tetap sesuai aturan yang berlaku. Gubernur pun sepakat jika harganya ditetapkan sampai Rp5 ribu.Menurut Ahok, jika tas plastik dihargai Rp200, tidak akan berpengaruh banyak, sehingga dikhawatirkan tidak akan ada efek jera. "Kencing saja Rp 2 ribu,"ujarnya. Menurutnya, harga yang pantas antara Rp1 ribu, Rp2 ribu, Rp5 ribu.

Berapapun harga kantong plastik, sebaiknya kita mulai berdiet.

No comments:

Post a Comment