Friday, July 15, 2016

Wisata singkat Apparalang


Sekali layar terkembang, 
Pantang biduk surut ke pantai...

Mungkin itulah prinsip kami berwisata, khususnya pengalaman ke Apparalang libur lebaran edisi tahun ini.

Kami meninggalkan pantai Tanjung Bira sekira pukul 11 siang. Sebelum pulang ke Makassar, kami berniat singgah ke Apparalang. Bermodalkan google maps, kami menyusuri jalan sempit. Google maps bilang Apparalang dekat Bira, butuh sekitar 15 menit saja dari Bira. Ada dua jalur pilihan, pertama belok kanan langsung dari Bira sekitar 15 menit atau jalur kedua sekitar 20 menit. Kami memilih opsi jalur pertama yang lebih dekat dari Bira.


Setelah belok kanan, kami menyusuri jalan sempit, mesti ekstra hati-hati bila mobil berpapasan. Sekitar 5 menit kemudian sampailah kami di jalan curam nan terjal. Ada papan peringatan untuk berhati-hati menyusuri jalan. Sebelum kami ada mobil minibus parkir, menandakan sang sopir takut menuruni jalan. Kami ikut khawatir dan memarkir mobil di tepi jalan. Google maps bilang Apparalang tinggal 5 menit jalan kaki. Kami memutuskan jalan kaki menuruni jalan, meninggalkan mobil di atas bersama anak-anak dan tantenya yang ogah jalan kaki. Sebentar saja pikir kami.


Begitu menuruni jalan, kami mulai khawatir dibohongi google maps. Sudah lima menit berjalan kami belum sampai di tujuan. Namun kami telah membulatkan tekad, sekali jalan melangkah pantang wajah berbalik dan mundur kembali. Benar saja, sampai di pertigaan seorang pemandu jalan memberi isyarat kalau Apparalang masih jauh dan bisa lumpuh kalau ditempuh dengan berjalan kaki. Kami berembuk, mau mempercayai google maps atau pemandu jalan. Akhirnya kami memilih mempercayai pemandu jalan dan merental motornya yang terparkir di pinggir jalan. 


Motor recing bersuara binal ini akhirnya menemani sisa perjalanan kami ke Apparalang. Sang pemilik motor minta 20 ribu rupiah sebagai biaya rental motornya. Tanpa pikir panjang motor kami pinjam sewa dan meneruskan perjalanan. Ternyata Apparalang masih jauh, keputusan tepat menyewa motor.

Sampai di Apparalang, kami memarkir motor dan membeli tiket masuk. Harga tiket masuk Apparalang tahun 2016 sudah sepuluh ribu rupiah per orang. Tak mengapa mengingat perjalanan kami sudah serepot ini.



Sampai di Apparalang kami bisa menyaksikan pemandangan karang laut yang sungguh indah. Melihat ini saya teringat dengan pantai Uluwatu di Bali. Namun konon, ini mirip pemandangan Raja Ampat Papua. Banyak pengunjung di musim libur lebaran. Namun yang paling mengganggu adalah pasangan yang sedang sesi foto prawedding. Tak ada yang boleh mendekat mengambil foto di ujung dermaga. Pantai seakan milik mereka berdua saja.


Kami hanya kebagian di pinggir dermaga, mengambil beberapa foto karang dan selfie kami. Tak cukup lima menit kami naik kembali ke atas untuk kemudian pulang. Sungguh wisata yang sangat singkat. Namun prosesnya akan kami kenang selamanya.



Sunday, July 10, 2016

Liburan Lebaran 2016: tak jadi Toraja, Bira pun Jadi





Liburan lebaran tak melulu diisi silaturahmi,
Jadikan liburan seru dan menyenangkan bersama keluarga...

Idul Fitri 1437 H telah berakhir. Mungkin ini liburan lebaran paling seru dan menyenangkan. Jelang liburan cuti bersama lebaran, persiapan berwisata telah direncanakan. Opsi pertama adalah Tana Toraja (Tator). Kami belum pernah kesana padahal Toraja masih se-propinsi dengan tempat tinggal kami, Sulawesi Selatan. Tator adalah salah satu destinasi favorit Sulawesi Selatan, menyedihkan rasanya kami belum pernah kesana. Namun karena beberapa pertimbangan, kami urung ke Tator. Letaknya yang lumayan jauh (8 jam perjalanan dari kota Makassar) dengan membawa balita mengurungkan niatan kami ke Toraja. Belum lagi soal penginapan dan transportasi disana seandainya kami naik bus (pun kalau bus ada berhubung suasana lebaran).

Akhirnya kami batal ke Tator, dan mengalihkan tujuan wisata "hanya" ke pantai Tanjung Bira, yang "hanya" lima jam perjalanan dari Makassar. Sebelumnya kami pernah ke Bira, beberapa tahun lalu. Bira waktu itu sudah ramai pengunjung namun dengan fasilitas yang masih seadanya. Konon sekarang sudah beda dan jauh berkembang dengan fasilitas yang lengkap. Sebenarnya saya agak kecewa karena mengalihkan tujuan wisata dari Tator ke Bira, berhubung kami sudah pernah ke Bira.



Saya lebih menilai suatu perjalanan wisata dari prosesnya, bukan semata tujuannya. Perjuangan ke tempat wisata adalah suatu proses yang tak ternilai harganya, pengalaman adalah guru yang paling berharga. Bagi saya perjalanan ke Bira merupakan pengalaman pertama saya mengemudikan mobil keluar daerah yang paling jauh dan lama. Bisa anda  bayangkan bagaimana "tegang" dan melelahkannya.

Kami memberanikan diri ke Bira naik mobil matic "pinjaman", hal yang lumayan meringankan pekerjaan kaki selama perjalanan. Tepat jam 9 pagi kami meninggalkan rumah, perjalanan lumayan lancar tanpa macet padahal suasana mudik lebaran. Isi bahan bakar mobil 220 ribuan, full tangki. Beberapa kali kami singgah melepas lelah. Membeli bekal di minimarket dan sarapan Bakso Raksasa di daerah Gowa, jajan jagung rebus di daerah Takalar, dan Shalat Jumat di daerah Jeneponto.

Bermodalkan peta google kami menyusuri jalan sejak Bantaeng hingga tengah kota Bulukumba. Meskipun pernah ke Bira, kami tidak tahu jalan kesana, jalan di kota Bulukumba banyak persimpangannya. Kami menahan lapar nasi di tengah perjalanan, takut kesorean dan tak dapat penginapan di Bira. Perjalanan dari kota Bulukumba ke Bira sekitar satu jam perjalanan.




Tepat jam setengah empat sore, kami tiba di Bira. Macet parah di depan pintu masuk, tak dapat parkiran di area wisata. Beruntung kami mendapat penginapan yang sementara kosong, Bira Beach Hotel, mungkin penginapan paling kesohor dan paling awal di Bira. Penginapan ini pernah saya tempati beberapa tahun lalu. Kondisinya semakin buruk, seakan tak terawat dari luar, tapi fasilitas lumayan ber-AC dan ber-WC dengan satu tempat tidur. Beberapa tahun lalu penginapan ini bertarif 200an ribu rupiah, tahun 2016 ini sudah 450 ribu rupiah semalam. Lumayan murah dibanding tempat lain yang berfasilitas minim, selain lokasinya yang paling strategis di tepi pantai.



Ada sebuah resort elit di Bira, Hakuna Matata, resort baru yang berdiri megah di atas karang pantai Bira. Saya lupa dan tak perhatikan, sepertinya sebelum adanya resort ini, penginapan yang dikelola penduduk Bira berdiri berjejer di atas karang Bira. Kantong kami tak familiar untuk menyewa resort ini, kami hanya menikmati suasana sore dari restoran hotel yang juga lumayan mahal namun mengenyangkan.



Pemandangan pantai Bira dari atas karang resort ini sungguh menawan. Pantai Bira semakin indah dengan hamparan pasir putihnya. Saya dan si kecil sempat berendam sejenak di tepi pantai sebelum istirahay jelang malam. Suasana malam di pantai Bira lumayan meriah, dengan kios-kios buah tangan yang masih buka hingga malam, acara keluarga, hingga riuhnya suara petasan. Saya lelah bawa mobil, segera terlelap begitu ketemu tempat datar.




Pagi menyapa, kami berendam di tepi pantai. Ponsel dan kamera kami tinggalkan di kamar, hanya ingin bersenang-senang menikmati pantai, tak ingin diganggu gadget. Jadinya, moment main air tak terabadikan lewat foto, hanya di ingatan. Selain main air, kami naik banana boat. Tarif seratus ribu sekali main. Kami naik hanya bertiga, dua anak-anak kami tinggalkan sebentar main pasir. Kami selesai main air jam 9an, bersiap cekout kamar dan ke destinasi selanjutnya, pantai Apparalang.


Wednesday, July 6, 2016

Hold on (to yourself)


Hold On

As I stepped to the edge
Of the shadow of a doubt
With my conscience beating
Like the pulse of the drum
That hammers on and on
'Til I reach the break of the day
When the sun beats down
On the Rafway house
Has my conscience beatin'
The sound in my ear
The will to persevere
As I reach the break of the day
When you lost all hope an' excuses
An' the cheap skates an' the losers
Nothing's left to cling on to
Gotta hold on
Hold on to yourself
A cry of hope
A plea for peace
An' my conscience beatin'
It's not what I want for
It's all that I need
To reach the break of day
So I run to the edge
Of the shadow of a doubt
With my conscience bleeding
Here lies the truth
The lost treasures of my youth
As I hold to the break of day
When you lost all hope an' excuses
An' the cheap skates an' the losers
Nothing's left to cling on to
Gotta hold on
Hold on to yourself
When you lost all hope an' excuses
An' the cheap skates an' the losers
Nothing's left to cling on to
Gotta hold on
Gotta hold on
Hold on
Hold on to yourself

#HoldOn
#GreenDay

Sunday, May 1, 2016

Menakar peluang MU lolos Liga Champions


Aneh rasanya membayangkan MU rebutan tiket Liga Champions dengan tim lain. 

Ketidakkonsistenan Manchester United di Liga Inggris musim ini membuat tiket Liga Champions tahun depan menjadi anugerah terindah (selain juara Piala FA tentunya) musim ini bila dapat diraih. Teranyar, MU bermain imbang 1-1 dengan LC. Walaupun menunda pesta juara Leicester City, keserian ini membuat peringkat empat semakin berat. Sebagai fans MU, kami tak terlalu peduli siapa juara Liga Inggris musim ini karena MU sudah pasti gagal juara. Kami hanya mau MU bisa bermain di Liga Champions Eropa musim depan, yang mana minimal posisi keempat harus diraih.



Namun demikian melihat klasemen sementara, sedikit keajaiban dan takdir Tuhanlah yang membuat MU bisa meraihnya. Sisa tiga laga terakhir menentukan segalanya. Pun kalau menang semua, poin MU adalah 69. Dengan asumsi Manchester City dan Arsenal kalah di semua laga terakhirnya, MU bisa bercokol di 4 besar. City 64 poin, Arsenal 67 poin. Masih mungkin bukan?

Mari kita hitung-hitungan peluang MU lolos 4 besar. Anggaplah City menang lawan Southampton malam ini sehingga poinnya jadi 67 (padahal Southampton sudah unggul 2-1 di babak pertama ini). Anggaplah Leicester juara dan Tottenham tetap runner up. Anggaplah MU menang terus.

Dua laga terakhir City dan Arsenal adalah:
City vs Arsenal (Home). Anggaplah City kalah karena fokus di Semifinal Liga Champions, dan Arsenal mati-matian memanfaatkan situasi lengahnya City. Tapi prediksi saya adalah seri sehingga sama-sama memiliki 68 poin.

City vs Swansea (Away). Anggaplah City kalah karena gugup di partai terakhir dan Swansea bermain lepas. Poin akhir City tetap 68. Kalau seri, City tetap diatas MU walaupun poin sama 69 karena unggul selisih gol.

Arsenal vs Aston Villa (Home). Anggaplah Arsenal menang karena Aston Villa sudah pasti degradasi, main segan mengalah tak mau. Perlawanan seperti apa yang diharapkan dari tim yang tidak ada harapan? Arsenal menang adalah hasil yang realistis, walaupun fans MU ngarep Arsenal terpeleset. Jika menang, poin akhir Arsenal adalah 71. Kalau seri, poin akhirnya 69 sama seperti MU, namun unggul selisih gol.

Jadi kesimpulannya, MU masih berpeluang berakhir di 4 besar dan main di Liga Champions tahun depan asal menang terus dan tim lain kalah terus. Laga krusial antara Arsenal vs City adalah kuncinya, siapa yang kalah berpeluang disalip MU di laga terakhir. #GGMU

Tuesday, March 1, 2016

Seragam putih PNS


Hari Rabu ini adalah hari pertama PNS memakai seragam kemeja putih. 
Pekan sebelumnya, seragam putih PNS dipakai pada hari Kamis. 
Semoga PNS kita makin keren, bukannya tambah kere.

Memakai kemeja putih dengan bawahan hitam? Saya teringat dengan seragam maba (mahasiswa baru), seragam sales door to door, dan pakaian saat "ujian meja". Pakaian dengan tampilan yang sangat sederhana, seakan tiada sekat ketimpangan sosial bagi pemakainya. Coba saja perhatikan maba, tak ada bedanya maba yang cantik dengan yang ancur, yang kaya dengan yang miskin. Begitupula dengan sales, berseragam putih membuat mereka tampak bersih dan rapi.

Sebenarnya kemeja putih (apalagi yang berlengan panjang) adalah kostum yang paling saya hindari. Perut saya semakin kelihatan buncit dengan memakai kemeja putih. Baju putih juga cepat kotor dengan daki dari seluruh badan atau debu dari jalanan. Dengan memakai baju putih, alamat penampilan saya jadi kurang menarik alias tidak keren. Saya jadi kurang pede menjalani hari dengan kemeja putih, serba hati-hati, takut bajunya kotor. Makanya saat ujian skripsi kemarin, saya menutup baju putih yang saya pakai dengan jaket sweater. Bukannya karena takut kotor, saya cuma berusaha menutupi tampilan baju yang kebesaran, maklum baju pinjaman. Hehehe.

Setelah anti baju putih, saya kembali harus berinteraksi dengan baju putih. Namanya juga jodoh, malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak (eh kebalik kayaknya). Aparatur Sipil Negara (PNS, tenaga kontrak, tenaga magang, maupun tenaga sukarela) diwajibkan memakai seragam putih. Galaunya, kalau beberapa pekan kemarin kemeja putih dipakai pada hari Kamis, mulai pekan ini kemeja putih dipakai di hari Rabu.

Aturan mengenai penggunaan seragam putih tersebut tertuang dalam aturan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai seragam dinas untuk Pegawai Negeri Sipil dan Pemerintah Daerah. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 6/2016 disebutkan pada Senin–Selasa pakaian dinas krem; Rabu kemeja putih; dan Kamis–Jumat menggunakan batik. Sebagai aparat sipil yang baik dan tidak sombong, saya "terpaksa" mengikuti aturan ini. Bisa dipastikan penampakan saya semakin gempal dengan perut membusung ke depan ketika berbaju putih.



Jadilah untuk sementara ini saya memakai baju putih bekas sisa ujian tesis dan wisuda. Ukurannya semakin mengecil (atau badan saya yang membesar?), dengan model ketat jankis membalut tubuh, terutama perut ini. Kadang saya mesti menahan nafas ketika memakai baju ini, biar perut tampak sedikit ramping dan tidak malu-maluin. Terpaksa saya pakai karena belum ada sisa dana untuk menjahit baju putih baru atau membeli jadi di toko terdekat. Uangnya masih dipakai membeli susu buat si kecil yang harganya semakin tinggi ini. Susu naik tinggi, baju putih tak terbeli. Orang pintar tarik subsidi buat aturan, bayi kami kurang gizi kami tak keren lagi.

Selain penampakan baju putih di tubuh saya tidak keren, saya batin, apa gunanya memakai baju putih? Apakah dengan memakai baju putih pekerjaan cepat selesai dan pelayanan pada masyarakat meningkat? Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Mungkin nanti ada mahasiswa manajemen SDM mengambil penelitian dengan judul "Hubungan seragam putih PNS dengan peningkatan kinerja" atau "Pengaruh seragam yang beragam dengan pelayanan prima PNS", atau.... ahsudahlah..

Namun Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengatakan adanya seragam warna putih karena putih mencerminkan kebersihan, putih itu bersih. Konon pula Kemendagri menerjemahkan kehendak Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal revolusi mental, yang salah satu caranya dengan memberikan simbol pada pakaian. Dipilihnya seragam berwarna putih untuk mencitrakan aparatur yang bersih dan berprinsip untuk melayani masyarakat. Dengan seragam tersebut, diharapkan menjadi awal perubahan pola pikir (mindset) PNS dalam hal pelayanan masyarakat sesuai dengan nawacita pemerintah saat ini.Yoweslah. Seumur-umur saya tak pernah membayangkan PNS memakai seragam putih, saya hanya membayangkan tenaga kontrak dan honorer memakai seragam putih-hitam, konon untuk membedakannya dengan PNS yang berpakaian dinas Linmas dan Krem.


Namun tak sedikit pihak yang menduga ada kepentingan tertentu di balik aturan seragam kemeja putih bagi ASN. Mereka curiga (ahh... hari gini masih curigaan? move on broh!!) bahwa ada motif tertentu di baliknya dan dipandang hanya keputusan elit politik di pusat, dan kaitan kemeja putih dengan Presiden Joko Widodo. Kemeja putih identik dengan Jokowi, khususnya saat kampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Kecurigaan berlebihan sebagai kampanye terselubung. Aturan ini tidak menyentuh hal substantif dan kurang kerjaan. Menurut mereka (dan saya aminkan juga), indikator kinerja PNS bukan berdasarkan seragamnya, melainkan dari bagaimana mereka menjalankan tugas pokok dan fungsinya.Mestinya PNS harusnya lebih didorong produktivitasnya. 

Ah sudahlah, nasi sudah jadi bubur, seragam PNS sudah berwarna putih. Saatnya mengumpulkan modal untuk menjahit atau membeli baju baru. Semoga saja pemerintah dibawah pusat mau dan bisa menganggarkan kemeja putih bagi ASN ini, biar warna putih dan modelnya bisa seragam. Tidak seperti sekarang ini yang memakai jenis kain putih berbeda, atau lengannya yang tidak seragam (ada lengan panjang seperti Jokowi, ada lengan pendek seperti JK), atau model kantong baju yang berbeda. Semoga saya bisa sedikit lebih keren dengan kemeja putih. *tampar perut, *tahan nafas.

Gambar: google, Republika

Tuesday, February 23, 2016

Gerhana matahari total, momen sekali seumur hidup


Sungguh beruntung bisa menyaksikan gerhana matahari total
momen ini sekali seumur hidup, kecuali anda berumur sangat panjang


Pada 9 Maret 2016, sebagian besar Pasifik, meliputi Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara dan benua Australia akan dapat menyaksikan gerhana matahari parsial. Sebagian wilayah di Indonesia bahkan bisa menyaksikan gerhana matahari total (GMT). Ya, hanya di Indonesia!

Gerhana matahari total dianggap sebagai salah satu fenomena alam paling mengesankan yang terjadi di bumi.  Kalau anda pernah nonton film Apocalypto yang berkisah tentang suku Maya, anda akan melihat salah satu adegan gerhana matahari total yang menjadi klimaks cerita.

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun bulan lebih kecil, bayangannya mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena jarak bulan ke bumi lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi.


GMT 2016 sangat istimewa bagi Indonesia karena satu-satunya negara daratan yang dilewati dan bisa menyaksikan fenomena alam langka ini. Tidak ada negara lain di dunia yang bisa melihatnya. Gerhana matahari total 2016 adalah peristiwa langka. Bahkan bisa dikatakan pengalaman 'sekali seumur hidup'.

Bagi masyarakat dunia, gerhana matahari adalah peristiwa yang sangat langka. Di Indonesia fenomena ini pernah dinikmati pada 1980-1990. Saat itu ada 3 GMT yang melewati Indonesia. Yang paling populer pada 11 Juni 1983, jalur totalitasnya melintasi pulau Jawa. Sayangnya, sekian banyak GMT yang dapat dinikmati tersebut seperti berlalu begitu saja setelah usai. 

Setelah GMT 2016, sampai tahun 2100 masih ada 5 GMT yang melintasi Indonesia. Yang paling dekat 20 April 2023, akan terlihat di Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat. Salah satu peristiwa langit yang akan terjadi tahun ini adalah gerhana matahari total (GMT). Meski GMT 2016 bisa disaksikan di 12 Provinsi, hanya 9 titik yang dipilih menjadi pusat pengamatan, yaitu: Jembatan Ampera, Palembang; Pulau Bukulimau; Pantai Tambak; Bukit Tangkiling; Gumbasa, Palu; Desa Kalora, Poso; Parigi Moutong; Desa Tomoli; Pulau Plum, Maluku Utara.

Saat GMT 2016 nanti, bayangan bulan meliputi area seluas 100-150 km, hanya di 11 provinsi. Penduduk di 11 provinsi tersebut berpeluang melihat matahari yang gelap gulita. Suasananya mirip senja jelang malam hari. Apalagi kejadiannya pada pagi hari, ketika potensi mendung berkurang. Warga di wilayah Indonesia barat bisa menyaksikan fenomena tersebut pada pukul 07.30 WIB, sementara di wilayah tengah Nusantara pada pukul 08.35 Wita, dan wilayah timur pada pukul 09.50 WIT. Wilayah Indonesia lainnya akan mengalami gerhana sebagian, termasuk Makassar.

Ini adalah pengalaman yang mungkin sekali seumur hidup. Peristiwa gerhana matahari total bukan kali pertamanya terjadi di Indonesia. Fenomena itu pernah ada pada tahun 1983, 1988, dan 1995. Namun, gerhana matahari total 2016 adalah yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di Indonesia. Gerhana matahari berikutnya akan terjadi di Indonesia pada 2019 walaupun bukan GMT tapi GMC (Gerhana Matahari Cincin). Sementara, gerhana matahari total berikutnya baru melintas di wilayah Nusantara pada 20 April 2023. Gerhana matahari total adalah peristiwa langka. Tak diketahui periode pasti fenomena tersebut akan terjadi dan berulang di satu daerah. Hanya ada hitungan pola 18-19 tahun, sesuai dengan periode Saros atau siklus gerhana. Namun, jalurnya berbeda.

Berdasarkan perhitungan kasar, gerhana matahari total hanya akan terjadi sekitar 300 tahun sekali di satu daerah. Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka termasuk yang beruntung, kejadian terakhir pada 1988 dan berulang pada 2016, jadi hanya 28 tahun. Oleh karena itu, fenomena gerhana matahari total adalah kesempatan bagi para peneliti untuk melakukan sejumlah riset. Riset tersebut terkait fisika matahari maupun fisika umum, pun kajian dampak dan keantariksaan. Juga sering dijadikan pembuktian teori relativitas Einstein. Bahwa suatu benda bisa membelokkan cahaya. Saat gerhana matahari total, perubahan perilaku hewan juga diperkirakan akan terjadi, terutama pada binatang malam. Walau hanya beberapa menit saat gerhana matahari total terjadi, kondisi tiba-tiba gelap seolah malam akan membuat hewan terutama binatang malam bereaksi, akan terjadi perubahan perilaku. Gerhana juga penting sebagai sarana edukasi publik, salah satunya menjelaskan pada siswa tentang prosesnya.

Pada saat gerhana total adalah paling bagus melihat langsung. Tanpa kaca mata, tak perlu pakai filter, asal berhati-hati. Yang paling riskan adalah peralihan fase total ke fase sebagian, saat bulan mulai bergeser, cahaya matahari yang walau baru muncul sedikit sudah sangat kuat. Padahal, pupil mata kita sedang membesar. Hal itu bisa merusak retina.

Karena cepatnya peredaran bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin dengan pelindung mata khusus. Walaupun gerhana matahari termasuk momen yang paling mengesankan, mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari), bahkan hanya dalam beberapa detik, dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. 

Ketika gerhana Matahari sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).

Diet kantong plastik



Kantong plastik belanjaan sudah berbayar, 
namun harga 200 rupiah sepertinya masih murah

Pemerintah menetapkan ujicoba kantong plastik berbayar untuk ritel. Nilainya Rp200 per kantong plastik. Surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), S. 1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar, harga ditetapkan minimum Rp200 per unit. Harapannya, konsumen membawa kantong belanja sendiri. Jika tidak, maka kantong plastik harus dibayar.  Langkah ini diambil untuk mengurangi pemakaian plastik dan mengurangi sampah plastik.

Ujicoba ini mulai berlaku di 23 daerah mulai 21 Februari hingga Juni nanti. Awalnya, daerah yang ikut kebijakan kantong plastik berbayar hanya 17 kota, yakni Bandung, Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Medan, Denpasar, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, Jayapura. Kini, menyusul Banda Aceh, Tangerang Selatan, Pekanbaru, Yogyakarta, Kendari dan Malang.


Kementerian LHK menghitung, dalam setahun Indonesia menggunakan sekitar 10,95 juta lembar kantong plastik per 100 gerai. Kalikan saja dengan jumlah 32.000 gerai yang ada. Selain itu, setiap menit satu juta plastik dikonsumsi, separuhnya langsung menjadi sampah dan hanya 5 persen didaur ulang. Jumlah plastik satu tahun, dari 32.000 gerai Aprindo setara 353 kali volume Candi Borobudur. Wow!

Inisiatif untuk mengurangi sampah plastik dengan cara tidak menggratiskan kantong belanjaan ini patut diapresiasi, walaupun jumlah dua ratus rupiah itu tergolong sangat kecil. Bayangkan saja kalau belanja air mineral di minimarket seharga tiga ribu dan pembeli ngotot memakai kantong plastik. Pembeli mesti membayar Rp 3.200,-. Kalau belanja dengan uang pas masalah selesai. Tapi kebanyakan kasus tidak dengan uang pas dan mesti dikembalikan. Beberapa tahun lalu kasir mengembalikan dengan permen atau menawarkan uang kembalian disumbangkan saja.

Di parkiran minimarket cerita berlanjut, tukang parkir liar yang kebanyakan preman dan anak kecil minta jatah. Kalau di Makassar minimal seribu rupiah, kurang dari itu si tukang parkir bisa murka, panjang urusan. Konsumen yang menggunakan jasa parkir lebih banyak memilih membayar seribu rupiah daripada ribut. Bayangkan dengan harga kantong plastik yang dua ratus rupiah tadi. Membayangkan biaya parkir pastinya uang sejumlah dua ratus rupiah itu tidak masalah sama sekali.

Oleh karenanya, pemerintah DKI Jakarta hendak menaikkan harga kantong plastik belanja hingga Rp5 ribu per buah. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyetujui usulan menaikkan harga kantong plastik di supermarket. Namun, penambahan harga harus tetap sesuai aturan yang berlaku. Gubernur pun sepakat jika harganya ditetapkan sampai Rp5 ribu.Menurut Ahok, jika tas plastik dihargai Rp200, tidak akan berpengaruh banyak, sehingga dikhawatirkan tidak akan ada efek jera. "Kencing saja Rp 2 ribu,"ujarnya. Menurutnya, harga yang pantas antara Rp1 ribu, Rp2 ribu, Rp5 ribu.

Berapapun harga kantong plastik, sebaiknya kita mulai berdiet.