Friday, February 14, 2014

Belajar dari Flappy Bird

 

Seorang seleb blog sekaligus senior mengupdate status Facebook, membagikan kebahagiaannya mencapai skor tertingginya di sebuah game baru, namanya Flappy Bird. Beberapa hari ini ramai diberitakan kalau sebuah game baru berbasis Android dan iPhone ditarik oleh penciptanya karena khawatir akan merusak pikiran pemainnya karena kecanduan, namanya Flappy Bird. Dua hal inilah yang membuat saya penasaran akan game Flappy Bird ini. Awalnya saya menyangka game Flappy Bird adalah contekan dari game Angry Birds, dilihat dari kemiripan namanya. Namun setelah googling ternyata jauh berbeda.

Flappy Bird diciptakan seorang pemuda Vietnam, Dong Nguyen yang tergabung dalam programmer GEAR. Tampilan grafis FBG sangat sederhana, dengan peran utama seekor burung. Tugasnya adalah menerbangkan burung sejauh-jauhnya melewati rintangan berupa pipa. Cara menerbangkan burung adalah dengan cara menyentuh (tapping) layar Android. Tak ada tingkatan level dalam FPG. Sesederhana itu! 

Disinilah letak menariknya. Tak ada ujung terbang sang burung membuat para pemain saling berlomba mencapai skor tertinggi. Untuk meraih skor tertinggi malah dilakukan sebagian orang yang stress dengan cara curang. Saya pun tidak mau mempelajari cara curangnya. Jauh lebih enak main dengan jujur, sesuai kemampuan sendiri. Seperti dilansir flappybirdgames.com pertanggal 8 Februari 2014 Sejauh ini skor tertinggi FBG tanpa cheating dipegang oleh Austin Lang dengan skor 284. Sementara skor FBG dengan cheating tertinggi dapat di cek di googleplus, dicurangkan oleh Jack O'Sullivan dengan skor 9 juta trilliun (19 digit, tidak masuk akal bukan?).

Saya sendiri baru menginstal FBG kemarin (13 Februari 2014) dengan cara meminta aplikasinya dari seorang teman dalam bentuk apk lewat bluetooth, berhubung FBG dihapus Nguyen di playstore. Ya, game ini dihapus dengan alasan gila, merasa bersalah karena membuat banyak orang jadi kecanduan. Sentuhan pertama, saya tidak berhasil melewati pipa pertama (skor 0), setelah beberapa jam akhirnya menembus skor 20-an. Terakhir, skor terbaik saya mencapai 82 dengan faktor keberuntungan, dan sepertinya saya akan berusaha melampaui skor 300.

Selain membuat adiksi, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari game Flappy Bird antara lain.

1.  Langkah Awal
Saya mengalami sedikit pergolakan pikiran antara menginstall game ini di ponsel Android saya atau tidak. Saya takut kecanduan. Tapi akhirnya saya memberanikan diri menginstall dan memainkannya. Jika tak ada langkah awal tersebut, mustahil saya bisa mencicipi sendiri game Flappy Bird. Dalam hal konsep permainannya, langkah awal dengan mengaktifkan "kepakan burung" akan memulai permainan ini, siap atau tidak. Dalam hal apapun, langkah awal adalah hal yang sangat penting. Tak akan ada sebuah proses jika tak ada langkah awal untuk memulai proses tersebut.

2. Sabar
Main Flappy Bird adalah perjuangan kesabaran. Sabar jika permainan berakhir alias game over. Sabar jika tak mampu melampaui skor sendiri. Sabar jika terjatuh sebelum pipa pertama. Sabar melihat orang lain dengan mudah memainkannya. Sabar main sendiri karena Sar tak menyukainya. Sabar menekan layar ponsel dengan teraturnya. Sabar untuk berhenti beberapa saat untuk mengembalikan fokus dan semangat main.

3. Fokus
Butuh fokus tinggi dalam main FBG. Fokus mensikronisasi jempol dengan otak. Fokus menatap layar. Mengalihkan perhatian sepersekian juta detik saja akan menjatuhkan sang burung. 

4. Konsisten
Main FBG butuh konsisten, konsisten menjaga kesabaran dan fokus. Konsisten antara jempol, otak, dan hati. Konsisten tidak memainkannya jika ada tugas penting lainnya.

Pada intinya, FBG melatih kesabaran, fokus, dan kekonsistenan kita dalam memainkannya. Saya masih heran mengapa game ini sangat sukses dengan segala kesederhanaannya. Dan inilah mungkin game pertama yang dihapus, justru karena sukses. Sudahkah anda main Flappy Bird hari ini?

[Makassar, 14 Februari 2014]

No comments:

Post a Comment