Monday, February 10, 2014

Surat Untuk Kanda David Moyes



Kanda David Moyes 
Perkenalkan, dinda adalah fans berat klub Manchester United, klub sepakbola yang mampu membuat dinda bahagia sejak lama, menatap hari dan masa depan dengan lebih optimis. Dinda adalah Mancunian cabang negara Indonesia yang tidak berafiliasi dengan komunitas Mancunian manapun termasuk di kota ini, Makassar. Dinda menikmati sepakbola yang disuguhkan Setan Merah dengan cara dinda sendiri, tanpa nonton bareng di kafe atau warkop, cukup di warung persinggahan sementara atau lewat televisi di rumah. Nonton sendiri ataupun dengan teman dekat, tanpa taruhan. 

Kanda David Moyes 
Dinda hanyalah sopir truk pengangkut pasir yang tak ada nilainya dibandingkan kakanda, manajer klub besar lagi kaya. Dinda hanyalah fans biasa Manchester United. Keseriusan dinda hanyalah dengan menggambar logo Manchester United di bagian belakang truk dinda, dengan tangan sendiri. Kebanggaan jadi fans Manchester United mungkin sama dengan yang menempeli kendaraannya dengan sticker scottlight besar, ataupun membeli jersey yang mahal itu. Namun tahukah kakanda jika kebanggaan tersebut harus dibayar mahal, diolok-olok fans klub sepakbola yang lain seperti Manchester City, Chelsea, Arsenal, maupun Liverpool disaat klub kesayangan dinda Manchester United terseok-seok di papan tengah klasemen sementara? 

Kanda David Moyes
Mungkin kanda tidak tahu betapa dinda menikmati sepakbola Manchester United, filosofi sepakbola Opa Alex Ferguson --membangun tim dari titik nol untuk kemudian merajai Inggris tanpa jor-joran belanja pemain bintang yang ”sudah jadi”-- yang kanda gantikan membuat Manchester United menjadi salah satu klub dengan jumlah fans terbesar di dunia. Mungkin itupula yang menjadi pertimbangan Sir Alex Ferguson memilih kakanda sebagai penggantinya, konon kanda adalah manajer yang serius, konsisten, dan sabar. Apapun yang terjadi dinda tetap setia hingga kiamat, Manchester United tetap di hati. Namun, apalah arti ngefans tanpa dihadiahi kemenangan, kakanda? 

Kanda David Moyes 
Mungkin Opa Alex Ferguson juga mengalami hal yang sama saat baru mulai membangun tim ini untuk kemudian kembali merajai tanah Inggris. Mungkin Opa butuh waktu lima tahun untuk meraih gelar pertamanya bersama Manchester United. Tapi kanda mesti ingat satu hal, tim yang kanda warisi adalah tim juara pada musim sebelumnya. Maaf kanda, mungkin dinda pun akan terus meraih kemenangan jika dalam tim dinda ada pemain sekelas Rooney, Van Persie, Chicharito, Wellbeck, Nani, De Gea, Vidic, dan pemain bintang yang tak sempat dinda sebutkan satu persatu. Sesulit itukah menangani klub hebat Manchester United, kakanda? Padahal Everton, klub yang kanda tangani musim lalu telah mengangkangi United musim ini.

Kanda David Moyes 
Mungkin kakanda heran dengan gelagat dinda yang tanpa sungkan menulis surat ini. Dinda hanya berusaha menyemangati diri sendiri yang sedang terpuruk setelah tadi malam tim kesayangan dinda ditahan seri di kandang sendiri oleh tim penghuni dasar klasemen, Fulham. Mengetahui lawan-lawan tangguh penghuni Big Four berhasil membantai Fulham tanpa kebobolan, adalah kewajiban dinda mengingatkan kakanda tidak mencatat rekor buruk lagi di kemudian hari. Adalah kewajiban dinda mengingatkan kakanda agar tetap semangat dan senantiasa fokus memimpin pasukan Setan Merah melewati sisa musim yang sangat berat ini. Dinda masih percaya kakanda masih sanggup bertahan, paling tidak klub kesayangan dinda Manchester United bisa menembus Liga Champions tahun depan. 

Kanda David Moyes 
Masih ada harapan untuk bangkit. Jadikan momentum menghadapi Arsenal sang meriam London pemuncak klasemen pekan lalu menjadi pemicu kebangkitan. Kita harus menang, jangan jadikan Setan Merah melempem, berubah menjadi Setan Pink. Singkirkan jauh-jauh hari Valentine dengan tema pinknya, tolong jangan kita rayakan hari pink itu, cukup Arsenal yang merayakannya lebih awal saat dipudarkan warnanya oleh Liverpool dengan skor telak 5-1, dan kita semakin mem-pink-an Arsenal sehari sebelum Valentines Day. 

Kanda David Moyes 
Ada beberapa pemain yang tidak loyal dan bermain setengah hati membela Setan Merah. Mereka mengupdate status lewat gadget mahalnya padahal sedang latihan bahkan klub sedang bertanding. Ada yang kehilangan fokus dan semangat di menit-menit akhir sebelum peluit akhir dibunyikan. Tak ingatkah kakanda dengan metode hair dryer nya Opa Sir Alex Ferguson? Tak perlu mendepak pemain yang malas, cukup menyentil telinganya dengan kata-kata pedas agar kembali bersemangat. Kalau masih malas, tendanglah mereka menjauh karena penyakit malas dan tidak bersemangat sangat cepat menular. 

Kanda David Moyes 
Masih banyak yang dinda mau tulis, tapi takkan cukup waktu menulis tentang tim kebanggaan kita Manchester United. Maafkan dinda yang lancang mengkritik dan seolah-olah mengajari kanda untuk menangani Setan Merah, itu hanyalah bukti kecintaan dinda pada Manchester United. Dinda pun tak akan membiarkan logo Setan Merah luntur di truk dinda. Salam hangat dari negeri nun jauh Indonesia. 

Glory Glory Manchester United 

[Makassar, 10 Februari 2014]

No comments:

Post a Comment