Saturday, June 21, 2014

Demam Bola Ala Kadarnya

Gelaran piala dunia Brasil 2014 sudah dimulai sejak seminggu yang lalu. Banyak penikmat sepakbola yang menderita demam karenanya. Demam piala dunia, demam bola. Syukurlah saya tidak demam-demam amat berhubung keterbatasan dalam menonton: tak berdaya melawan kantuk dan siaran tv kabel diacak.

Setiap hari, pertandingan berlangsung pada jam 12 tengah malam, jam 3 subuh, dan jam 6 pagi waktu Indonesia Tengah, waktu yang paling nyaman untuk tidur. Pastinya ada saja penikmat sepakbola yang tidak melewatkan satu pertandinganpun, 64 pertandingan sejak fase grup hingga partai final dilahap habis. Alasannya, gelaran piala dunia tidak tiap tahun ada, hanya sekali dalam 4 tahun, tak apalah begadang tiap hari. Sebagai penikmat sepakbola kasta kesekian, saya lebih baik tidur daripada menahan kantuk sambil nonton bola. Selalu saja saya ketiduran jika dalam kondisi mengantuk nonton bola. Jadinya pertandingan tidak utuh ditonton, paling hanya nonton beberapa menit awal babak pertama, jeda turun minum, dan pertengahan babak kedua. Selebihnya, dibuai mimpi, tv yang menonton saya. Lagian, kalau saya ngotot nonton penuh, bisa-bisa kondisi badan menurun karena kelelahan yang berujung pada gejala demam dan jatuh sakit. Mending tidur. 

Soal tv kabel yang diacak, memang demikian. Untunglah beberapa tv kabel lokal cerdik memanjakan pelanggannya. Jika TVONE dan ANTV sebagai pemegang hak siar tidak membiarkan siarannya dinikmati pengguna tv kabel dan tv berlangganan, operator tv kabel mencarikan siaran dari luar negeri. Jadilah saya nonton bola tahun ini dari ASTRO tv dan CCTV. Kadang juga lewat streaming VIVALL jika sedang sial hanya mendapat wifi gratisan. Ah sudahlah, malam ini pertandingan kurang seru dan hanya mengandalkan streaming, mending tidur daripada demam. Bagi yang demam, silahkan melanjutkan demamnya. Piala dunia hanya sekali dalam 4 tahun, nikmatilah.

No comments:

Post a Comment