Monday, September 7, 2015

AMF 2015, Selamat Datang di Kota Makassar




Selamat Datang di Kota Makassar, kota yang banyak bersolek namun sedikit menor, Tuan.

Makassar menjadi tuan rumah pelaksanaan The Second ASEAN Mayors Forum (AMF) yang diagendakan berlangsung pada 7-9 September 2015 hari ini. Wapres JK dijadwalkan membuka AMF yang akan menghadirkan 500 peserta, 150 diantaranya adalah walikota yang berasal dari negara-negara ASEAN.



AMF pertama diselenggarakan pada tahun 2011 di Surabaya yang menghasilkan komitmen pemerintah lokal ASEAN untuk bekerja sama pada empat bidang yaitu pemerintahan dan administrasi publik, lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, pelayanan publik dan jaringan regional. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan Walikota ini, AMF kedua akan diselenggarakan di Makassar, dengan usulan tema "Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas". AMF Makassar diharapkan dapat mengumpulkan semua pemimpin lokal di ASEAN untuk memperkuat kerjasama lokal dan mendukung pengembangan lembaga masyarakat yang lebih kuat, infrastruktur dan kehidupan sosial dan ekonomi kota melalui manajemen perkotaan dan tata pemerintahan yang partisipatif.

Selain mengikuti AMF, 500 peserta juga dapat menikmati city tour yang disiapkan panitia. City tour ini akan mengunjungi tempat-tempat wisata baik wisata sejarah, kuliner, maupun wisata belanja, juga akan mengunjungi beberapa titik yang telah sukses menjalankan program pemkot khususnya longgar (lorong garden, taman lorong).

Ada tiga acara pendukung dalam ASEAN Mayors Forum 2015 ini yaitu Makassar Investment Forum, Makassar Global Expo dan ASEAN Community Week. Secara umum, pertemuan ini akan membahas kesiapan kota menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perdagangan bebas di tengah bencana di berbagai negara. Setiap wali kota dan gubernur akan mengemukakan pandangannya terkait perdagangan bebas. Wali kota se ASEAN juga akan akan membahas kesiapan kota-kota terhadap kenaikan air laut, kehidupan masyarakat lorong, dan smart city. Selanjutnya akan ditandatangani prasasti Deklarasi Makassar yang akan ditandatangani 150 wali kota se ASEAN.


Pertemuan Walikota se-ASEAN tahun ini merupakan pertemuan kedua setelah Surabaya yang menjadi tuan rumah pada tahun 2011 lalu. Forum  walikota se ASEAN terbentuk  atas  komitmen  anggota  ASEAN  yang  ingin  mewujudkan  solidaritas  masyarakat  Asia  Tenggara  (ASEAN  Community). Sejarah terbentuknya forum ini antara  lain  ditandai  dengan  ASEAN  Concord  II  di  Bali  pada  Oktober  2003 yang  lalu.  Untuk kemudian semakin diperkuat melalui  Pertemuan  ASEAN  ke-12  di  Cebu,  Filipina  pada  12  Januari  2007 silam.  Dalam  pertemuan  tersebut,  para  pemimpin  ASEAN  menandatangani  Deklarasi  Cebu  sebagai  tonggak  percepatan  pembentukan  ASEAN  Community  yang  ditargetkan  akan  tuntas  di  tahun  2015 ini.




Menyambut event besar ini, Makassar berbenah. Jalan-jalan ditambal sulam, saluran air diperbaiki, taman kota dipercantik, dalam sekejap. Belum lagi bendera negara ASEAN, umbul-umbul dan baliho menambah semarak kota namun menjurus norak. Entah berapa dana yang keluar untuk sedikit mempercantik kota ini. Pembenahan ini lumayan menimbulkan kemacetan dan polusi debu beberapa hari terakhir. Memang, tamu adalah raja. Setiap tamu dan pembesar yang datang ke kota ini diusahakan memperoleh kenyamanan ekstra. Diharapkan mereka akan menceritakan kepada rakyatnya kalau Makassar adalah kota yang keren dan layak dikunjungi. Walaupun mungkin sang tamu tak tahu kalau banyak yang warga lokal korbankan demi kebahagiaan mereka. Mungkin kenyamanan warga lokal akan terusik tiga hari ini dengan macet di seluruh jalan protokol. Saya mahfum, menyambut banyak tamu pasti bikin macet, terutama di sekitar tempat mereka menginap dan mengadakan pertemuan. Tidak ada tamu saja macetnya luar biasa, apalah lagi kalau ada tamu. Mungkin sirene mobil pengawal tak hentinya berbunyi di tengah jalan demi kelancaran jalan para tetamu. Tak dapat saya bayangkan bagaimana macetnya. Akhh, semoga saja tidak.




Selamat datang di Kota Makassar, tuan-tuan dan puan-puan. Walaupun semrawut, acak-acakan dan sedikit menor, kota ini begitu kami cintai, mungkin juga kelak akan anda sayangi. Kalau pulang nanti ceritakanlah pada saudara-saudara kami nun jauh disana, kalau kota ini begitu indah, menggeliat dengan penuh gelora. Ceritakan yang baik-baik saja yah... Hehehe...


No comments:

Post a Comment