Saturday, December 19, 2015

Filosofi sepakbola gagal van Gaal

MU kalah (lagi)? Ambil lucunya, karena (mungkin) tak ada hikmahnya...
Kecuali tentang filosofi van Gaal yang (mungkin) gagal...

Malam ini MU kalah lagi, sakitnya karena kekalahan diderita oleh tim semenjana Norwich City, di kandang sendiri pula. Saya bisa bayangkan sakitnya fans United apalagu yang menonton langsung di Old Trafford, belum juga laga usai mereka berbondong-bondong keluar stadion, meninggalkan kursi penonton yang melompong.  Mungkin mereka sudah paham dan tahu betul, tak ada kejadian heboh lagi seperti final liga champions 99 saat MU membalikkan keadaan di menit-menit terakhir. Daripada tambah sakit, mending keluar.

Tak ada semangat di tim ini seperti era sebelumnya. Dulu, seluruh pemain yang berlaga tidak patah semangat memborbardir gawang lawan hingga peluit akhir berbunyi, apalagi dalam posisi ketinggalan, tidak ada cerita pemain leye-leye mengoper bola, apalagi salah umpan. Makanya banyak gol penting tercipta di masa injury time. Sekarang? Tidak semangat, kurang greget. Benar saja, tak ada "kejadian" penting lagi di masa injury time ini saat melawan NC. Supporter yang betah menunggu peluit akhir niscaya semakin meradang, pun kami fans yang hanya menonton di layar kaca.

Kalah dari Barcelona, atau Real Madrid, atau Bayern Munchen, atau AC Milan di kandangnya jauh lebih terhormat daripada kalah dari tim papan bawah di kandang sendiri.



Setelah ini babak baru dimulai lagi. Akan ada petisi memecat van Gaal. Dia sebagai pelatih yang paling bertanggung jawab. Mungkin tagar #vanGaalOut atau #vanGaalSacked akan jadi trend akhir tahun ini. Bukan tanpa sebab, torehan prestasi MU di enam laga terakhir sangat buruk. Enam main, tiga kali seri, tiga kali kalah. Sebelum tambah parah, fans garis keras United takkan tinggal diam. Konon dua laga lagi akhir kisah LVG di MU, kalau tak bisa menang apalagi kalah.

 

Daripada pusing dan sakit hati, mending kita ambil lucunya karena saya yakin kekalahan terakhir ini tak ada hikmahnya. Meme-meme dan gambar lucu kontan bertebaran di jagad maya, ini beberapa diantaranya.


Ternyata yang paling bertanggung jawab atas kekalahan MU bukan van Gaal, tapi Jeremy Teti. Sepasang golnya jadi biang kekalahan MU.


Ya iyyalah enak di jaman opa Fergie. Menang terus, jarang kalah. Eh, lima tahun lalu tepat kemarin (19 Desember) opa Fergie memecahkan rekor sir Matt Busby sebagai manajer paling setia di MU, 24 tahun 1 bulan 13 hari menukangi MU! Sayangnya, kekalahan hari ini merusaknya! Padahal sebelumnya SAF menaruh harapan besar pada LVG, seperti besar harapannya juga pada David Moyes. Ah sudahlah.

Setelah Mourinho dipecat Chelsea, waspada buat van Gaal. Filosofi sepakbola yang gagal dipraksiskan dalam sebuah kemenangan sangat fatal akibatnya. 


No comments:

Post a Comment