Sunday, January 10, 2016

DUH!!! Andai Meggy Z tahu derita sakit gigi



Daripada sakit hati lebih baik sakit gigi ini biar tak mengapa....

Saya tak habis pikir mengapa Meggy Z, sang pencipta sekaligus pendendang lagu dangdut "sakit gigi" lebih memilih sakit gigi daripada sakit hati. Kalau "sakit hati" yang dimaksud adalah penyakit hepatitis A, B, atau C yang sangat menular dan bisa menyebabkan kematian itu, saya pun bisa mengamini. Tapi kalau "sakit hati" yang dimaksud adalah soal perasaan, ini agak lebay, mungkin beliau belum pernah merasakan sakit gigi yang sebenar-benarnya.

Sakit gigi bisa dilabeli sakit yang luar biasa hebat. Bagaimana tidak, sebiji gigi saja yang sakit bisa menjalar kemana-mana, lintas sektor. Kepala bisa pening, mata kabur, susah makan, susah tidur, dan sakit-sakit lainnya "hanya" karena sakit gigi. Belum lagi soal sakit jantung yang disebabkan sakit gigi, bisa modar koe. Bisa jadi juga sakit gigi menyebabkan sakit hati, sakit hati karena tidak dimaklumi kalau kita sedang sakit gigi. Wajarlah, sakit gigi itu sifatnya individual dan tak berperikesakitan. Orang-orang tak tahu kita sedang sakit gigi, padahal orang sakit gigi tak butuh dijenguk, hanya butuh permakluman.



Karena sakit gigi, saya menaruh dendam pada Meggyzeth. Bisa-bisanya dia bilang sakit gigi lebih baik daripada sakit hati, rela pula. Agar sedikit lebih objektif, mari intip isi kepala Bang Meggy Z, berikut ini lirik lengkap lagu SAKIT GIGI nya.

Putus lagi cintaku, putus lagi jalinan kasih sayangku dengannya.
Cuma karena rupiah lalu engkau berpaling muka, tak mau menatap lagi.
Kecewa, kecewa hatiku
Terluka,karena cinta
Kalau terbakar api, kalau tertusuk duri mungkin masih dapat kutahan
Tapi ini sakit lebih sakit, kecewa karena cinta
Jangankan diriku, semut pun kan marah bila terlalu sakit begini
Daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini, biar tak mengapa
Rela, rela, rela aku relakan.

Saya bisa paham betapa sakitnya hati yang terluka karena cinta, apalagi kalau gegara harta. Tapi jika dibandingkan dengan terbakar api atau tertusuk duri yang masih bisa ditahan? Ini masih dalam perdebatan. Terbakar api atau tertusuk duri yang bagaimana dulu? Kalau terbakar habis sampai luka bakar 100% yah ujung-ujungnya mati, jelas tak tertahankan lagi. Setahu saya, hanya nabi Ibrahim yang tak mempan dibakar api. Meggyzeth??

Lain soal lagi tentang semut. Apakah semut punya hati yang alih-alih bisa sakit (sesakit-sakitnya)? Tanyakan pada semut. Saya yakin semut tak bisa menjawabnya. Lalu mengapa semut yang dimetaforakan? Mungkin karena semut jadi perwakilan binatang terkecil dan semua orang tahu mana yang namanya semut.

Soal lebih baik sakit gigi daripada sakit hati? Ini yang saya protes. Saya lagi sakit gigi, sakitnya sungguh terlalu, hampir tak tertahan. Untung ada antalgin sebagai pereda nyeri, obat yang mungkin paling murah, duaribu sepuluh biji. Saya bersyukur antalgin masih mempan buat saya, tak perlu obat mahal semacam amoxan, ponstan atau obat mahal lain sebagai pereda nyeri. Obat tradisional macam bawang putih atau garam belum sempat dicoba.

Sakit gigi merupakan gangguan kesehatan yang umum terjadi dan seringkali muncul tanpa gejala sebelumnya. Rasa sakitnya bervariasi mulai dari tajam, berdenyut, hingga konstan. Rasa sakit yang ditimbulkannya mengganngu aktivitas keseharian. Hobi makan saya agak terhambat belakangan ini. Saya jadi khawatir makan, takut sisa makanan masuk ke gigi yang berlubang dan membuat sakit gigi makin parah tak tertahankan. Makan enak lagi gratis pun tak dinikmati.



Selain susah makan, sakit gigi pun bikin susah tidur, susah bekerja dan emosi mudah tersulut. Sungguh tidak menyenangkan. Jadi sebenarnya lebih baik mana sakit gigi atau sakit hati? Ahsudahlah, mending berbaik sangka. Mungkin Meggyzeth belum pernah merasakan yang namanya sakit gigi yang sesakit-sakitnya. Ataukah hanya karena rima lirik lagu yang berakhiran "i" dan dia memilih sakit gigi daripada sakit kaki, sakit pipi, ataukah sakit gusi. Duh!!! Andai Meggy Z tahu derita sakit gigi.

No comments:

Post a Comment