Tuesday, January 26, 2016

RIP!!! Ford Indonesia Gulung Tikar




IMPORTANT ANNOUNCEMENT - Customer Statement

Sen, Jan 25, 2016

Hari ini kami telah mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Hal ini termasuk menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford.

Kami ingin memastikan bahwa Anda dapat terus mengunjungi dealer Ford untuk semua dukungan layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan tahun ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami dan akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru.

Kami berterimakasih atas minat, dukungan dan kesetiaan Anda terhadap merek Ford. Dan kami akan terus mengkomunikasikan perkembangan yang ada melalui website ini dalam melalui fase peralihan ini.

Apabila Anda ada pertanyaan, silakan menghubungi Ford Customer Service kami di 0807-1-90-9000

Hormat kami,
Bagus Susanto
Managing Director,
Ford Motor Indonesia

Surat cinta inilah yang membuat galau pengguna mobil Ford seluruh Indonesia. Galau bagaimana nasib mobil Ford mereka. Dijual saja atau dipakai sampai mampus?

Ford, Senin (25/1/2016), mengumumkan keputusan untuk menutup seluruh operasi di Indonesia mulai paruh kedua tahun ini. Para pemilik mobil buatan jenama asal Detroit, Amerika Serikat inipun bertanya-tanya mengenai bagaimana nasib garansi dan layanan purnajual kendaraan mereka.


Saya yakin pengguna mobil Ford sangat menyayangi mobilnya. Bukan apanya, mobil Ford sangat nyaman dikendarai, kaya fitur, pun dengan tampilannya yang menawan. Makanya opsi menjual mobil Ford kesayangan adalah pilihan yang tidak populis. Selama ini layanan purnajual Ford termasuk lemah dibandingkan dengan brand mobil yang lain. Pengadaan suku cadangnya lemah, sehingga konsumen kesulitan mencari suku cadang. Kalaupun ada harus menunggu lama, dan tentunya mahal.

Tahun lalu, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), secara wholesale FMI bisa menjual 4.986 unit, sementara secara eceran FMI berhasil menjual 6.103 unit. Angka yang lumayan jika dibandingkan duo Korea Selatan, Hyundai dan Kia, yang angka penjualannya tahun lalu masing-masing di bawah 3.000 unit.

FMI mencoba menepis kekhawatiran para konsumen itu. Dalam rilis resminya FMI menyatakan bahwa konsumen dapat terus mengunjungi dealer Ford untuk semua dukungan layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan tahun ini. Walau demikian belum ada perincian mengenai di mana layanan purnajual itu akan diberikan, bengkel mana yang bakal menyervis dan menerima garansi kendaraan.  Pengumuman ini juga dibuat supaya orang bisa memutuskan membeli Ford atau tidak.

Tak hanya di Indonesia, Ford juga menutup operasinya di Jepang. Penutupan bisnis di kedua negara itu dilakukan karena Ford melihat tak ada prospek cerah akan keuntungan di masa datang. Keputusan ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 35 staf Ford di Indonesia dan 292 karyawan di Jepang. Pabrik di Jepang juga akan dipindahkan ke negara lain yang belum ditentukan.

Keputusan Ford ini mengingatkan akan langkah yang diambil perusahaan mobil lain dari AS, General Motors, produsen Chevrolet Spin, yang menutup aktivitasnya di Tanah Air setahun lalu. Penutupan pabrik Chevrolet di Bekasi itu mengakibatkan 500 karyawan kehilangan pekerjaan.




Bagaimana dengan mobil Ford Fiesta punya Papabos? Lebih baik dijual kalau ada yang menawar dengan harga yang pantas. Jalan yang diukur baru 30 ribu kilometer. Saya sempat shock dengan biaya servisnya yang wow, sekali servis rutin biaya yang dikeluarkan tidak kurang sejuta. Onderdilnya pun lumayan membuat pening, lampu kabut sebiji lima ratus ribu, indikator bensin berupa pelampung tidak kurang dari tiga juta. Mending dijual daripada menjadi beban.

Sunday, January 17, 2016

WOW!!! Biaya selangit operasi mata katarak







Pekan lalu Papabos operasi katarak pada mata kanannya. Sebelumnya, sedasawarsa yang lalu mata kirinya pun sudah dioperasi, katarak juga. Tahun lalu, mata kiri Bapak juga dioperasi. Alhamdulillah operasi katarak Bapak berjalan lancar, begitupula dengan Papabos. Yang masih berproses adalah hasil operasi pekan kemarin, semoga bisa segera pulih.

Bagi makhluk hidup, mata adalah alat indera yang sangat vital. Akan sulit bertahan hidup jika tanpa penglihatan yang memadai, pun akan sulit melihat yang indah-indah. Tapi bagaimana jika mata tersebut tidak berfungsi dengan semestinya? Rusak misalnya? Tentu akan menjadi sangat tidak menyenangkan.

Salah satu gangguan mata yang paling umum adalah katarak. Orang tua adalah kelompok umur yang paling rentan menderita katarak. Ini terbukti pada Papabos dan Bapak. Konon penglihatan mata yang katarak tidak begitu jelas, kabur, seperti ada selaput awan yang menutupi lensa mata. Jika tidak ditangani, lama kelamaan selaput awan ini akan menebal, hingga penderita katarak tak mampu melihat lagi.

.


Karena sudah mulai mengganggu penglihatan mata kanannya, Papabos kemudian memeriksakan matanya di sebuah klinik mata yang lumayan terkenal di kota Makassar, sebut saja ORBITA. Sebenarnya ada beberapa pilihan untuk pemeriksaan mata. Selain di rumah sakit umum, ada Balai Kesehatan Mata, ada juga Rumah Sakit Khusus Mata. Kalau tidak salah, Bapak dulu mengoperasi matanya di BKM, dengan memakai BPJS tentunya. Dulu Papabos mengoperasi mata kirinya di dokter spesialis mata (bukan klinik), beda dengan sekarang. Mungkin anggapan beliau kalau melalui jalur BPJS agak ribet, lama, tidak praktis, dan dokternya ogah-ogahan. Prinsip beliau lebih baik bayar mahal daripada murah tapi susah. Padahal beliau tiap bulan membayar iuran BPJS mandiri yang menurut saya sudah lumayan mahal.




Jumat, 8 Januari pemeriksaan awal di klinik mata oleh salah seorang dokter senior. Benarlah perkiraan awal kami, Papabos mesti menjalani operasi katarak. Namun Papabos menderita diabetes yang bisa jadi mengganggu proses operasi sehingga diminta datang lagi pada hari Senin untuk konsultasi. Jadi total Papabos konsultasi dokter sebanyak dua kali sebelum operasi pada hari Selasa. Biaya pemeriksaan dan konsultasi lumayan menguras kantong, duaratus ribu rupiah sekali konsultasi. Belum lagi ongkos transportasi. Saya lalu membayangkan bagaimana jika orang miskin seperti saya yang menderita katarak, mungkin sebaiknya saya melalui jalur antrian BPJS. Entah berapa biayanya kalau pakai klaim BPJS, pastinya lebih murah.


Biaya operasi katarakpun tidak murah, ada beberapa pilihan, mulai 6 juta, 8 juta, hingga 10 juta rupiah. Konon yang membedakannya adalah jenis lensa yang ditanamkan pada mata.  Saya rasa sangat wajar dengan biaya operasi mata yang tidak murah tersebut dengan manfaat yang akan didapatkannya. Namun tak ada jaminan mata akan kembali berfungsi dengan normal pasca operasi, alih-alih makin rusak dan mengakibatkan kebutaan. Peluang mata kembali normal atau malah tambah rusak setelah operasi katarak adalah fifty fifty, semahal berapapun biayanya.

Operasi katarak Papabos alhamdulillah berjalan lancar dan sukses. Beliau mengaku penglihatan mata kanannya sangat tajam sesaat setelah operasi. Dokter memasangkan pelindung mata seperti mata bajak laut, tidak diperban seperti operasi mata konvensional. Hal ini agar mata terlindung dari benturan yang tidak disengaja atau dikucek dengan tangan. Hal haram lainnya selepas operasi katarak adalah air, air tidak boleh masuk dalam mata, takutnya infeksi.

Namun tajamnya penglihatan Papabos setelah operasi tidak bertahan lama. Setelah tetes mata pertama, penglihatan tiba-tiba kabur. Papabos berubah panik, kami pun khawatir operasinya gagal. Setelah kontrol pertama keesokan hari setelah operasi, dokter melihat ada sedikit pembengkakan yang menyebabkan mata kabur, hal ini normal dan akan berangsur pulih kembali dalam beberapa hari.

 Terakhir, dokter menyarankan agar pasien banyak-banyak berSABAR. Bersabar tidak mengucek mata walaupun gatal, bersabar mengkonsumsi obat, bersabar dengan banyak istirahat, bersabar datang ke klinik untuk kontrol, bersabar merogoh kocek dalam-dalam, dan sabar-sabar lainnya.

Makanya selagi mata masih normal, bersyukurlah dangan cara menjaganya. Menjaga kesehatannya dan menggunakannya melihat hal-hal yang baik.

Semangat hari Senin temans, sudahkah anda bersyukur masih memiliki mata?

Wednesday, January 13, 2016

Sunday, January 10, 2016

DUH!!! Andai Meggy Z tahu derita sakit gigi



Daripada sakit hati lebih baik sakit gigi ini biar tak mengapa....

Saya tak habis pikir mengapa Meggy Z, sang pencipta sekaligus pendendang lagu dangdut "sakit gigi" lebih memilih sakit gigi daripada sakit hati. Kalau "sakit hati" yang dimaksud adalah penyakit hepatitis A, B, atau C yang sangat menular dan bisa menyebabkan kematian itu, saya pun bisa mengamini. Tapi kalau "sakit hati" yang dimaksud adalah soal perasaan, ini agak lebay, mungkin beliau belum pernah merasakan sakit gigi yang sebenar-benarnya.

Sakit gigi bisa dilabeli sakit yang luar biasa hebat. Bagaimana tidak, sebiji gigi saja yang sakit bisa menjalar kemana-mana, lintas sektor. Kepala bisa pening, mata kabur, susah makan, susah tidur, dan sakit-sakit lainnya "hanya" karena sakit gigi. Belum lagi soal sakit jantung yang disebabkan sakit gigi, bisa modar koe. Bisa jadi juga sakit gigi menyebabkan sakit hati, sakit hati karena tidak dimaklumi kalau kita sedang sakit gigi. Wajarlah, sakit gigi itu sifatnya individual dan tak berperikesakitan. Orang-orang tak tahu kita sedang sakit gigi, padahal orang sakit gigi tak butuh dijenguk, hanya butuh permakluman.



Karena sakit gigi, saya menaruh dendam pada Meggyzeth. Bisa-bisanya dia bilang sakit gigi lebih baik daripada sakit hati, rela pula. Agar sedikit lebih objektif, mari intip isi kepala Bang Meggy Z, berikut ini lirik lengkap lagu SAKIT GIGI nya.

Putus lagi cintaku, putus lagi jalinan kasih sayangku dengannya.
Cuma karena rupiah lalu engkau berpaling muka, tak mau menatap lagi.
Kecewa, kecewa hatiku
Terluka,karena cinta
Kalau terbakar api, kalau tertusuk duri mungkin masih dapat kutahan
Tapi ini sakit lebih sakit, kecewa karena cinta
Jangankan diriku, semut pun kan marah bila terlalu sakit begini
Daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini, biar tak mengapa
Rela, rela, rela aku relakan.

Saya bisa paham betapa sakitnya hati yang terluka karena cinta, apalagi kalau gegara harta. Tapi jika dibandingkan dengan terbakar api atau tertusuk duri yang masih bisa ditahan? Ini masih dalam perdebatan. Terbakar api atau tertusuk duri yang bagaimana dulu? Kalau terbakar habis sampai luka bakar 100% yah ujung-ujungnya mati, jelas tak tertahankan lagi. Setahu saya, hanya nabi Ibrahim yang tak mempan dibakar api. Meggyzeth??

Lain soal lagi tentang semut. Apakah semut punya hati yang alih-alih bisa sakit (sesakit-sakitnya)? Tanyakan pada semut. Saya yakin semut tak bisa menjawabnya. Lalu mengapa semut yang dimetaforakan? Mungkin karena semut jadi perwakilan binatang terkecil dan semua orang tahu mana yang namanya semut.

Soal lebih baik sakit gigi daripada sakit hati? Ini yang saya protes. Saya lagi sakit gigi, sakitnya sungguh terlalu, hampir tak tertahan. Untung ada antalgin sebagai pereda nyeri, obat yang mungkin paling murah, duaribu sepuluh biji. Saya bersyukur antalgin masih mempan buat saya, tak perlu obat mahal semacam amoxan, ponstan atau obat mahal lain sebagai pereda nyeri. Obat tradisional macam bawang putih atau garam belum sempat dicoba.

Sakit gigi merupakan gangguan kesehatan yang umum terjadi dan seringkali muncul tanpa gejala sebelumnya. Rasa sakitnya bervariasi mulai dari tajam, berdenyut, hingga konstan. Rasa sakit yang ditimbulkannya mengganngu aktivitas keseharian. Hobi makan saya agak terhambat belakangan ini. Saya jadi khawatir makan, takut sisa makanan masuk ke gigi yang berlubang dan membuat sakit gigi makin parah tak tertahankan. Makan enak lagi gratis pun tak dinikmati.



Selain susah makan, sakit gigi pun bikin susah tidur, susah bekerja dan emosi mudah tersulut. Sungguh tidak menyenangkan. Jadi sebenarnya lebih baik mana sakit gigi atau sakit hati? Ahsudahlah, mending berbaik sangka. Mungkin Meggyzeth belum pernah merasakan yang namanya sakit gigi yang sesakit-sakitnya. Ataukah hanya karena rima lirik lagu yang berakhiran "i" dan dia memilih sakit gigi daripada sakit kaki, sakit pipi, ataukah sakit gusi. Duh!!! Andai Meggy Z tahu derita sakit gigi.

Monday, December 28, 2015

Ayo naik bus Trans Maminasata



Lagi suntuk? Naik bus yuk!

Kalau di Jakarta terkenal dengan bus Trans Jakarta, di Makassar ada BRT (Bus Rapid Transport) Trans Maminasata. Tak sebanyak rute Trans Jakarta memang, bus Trans Mamibasata ini baru melayani beberapa rute. Namun usaha pemerintah kota Makassar (dan atau Provinsi Sulawesi Selatan?) menghadirkan moda transportasi massal yang aman dan nyaman bagi warga Makassar dan sekitarnya patut diapresiasi. Yang penting sudah berusaha, perihal masyarakat mau memanfaatkannya atau tidak itu urusan kesekian.

Baru 4 koridor yang beroperasi namun cukuplah menjangkau beberapa sudut kota Makassar, plus kota sekitar Makassar (Maminasata = Makassar, Maros, Sungguminasa Gowa, dan Takalar) kecuali Takalar. Adapun rute dan tarif bus Trans Maminasata adalah:



Koridor 1: Bus Bandara
Rute: Ahmad Yani - Tol - Bandara
Rp: 27rb

Koridor 2: Mall Panakkukang - Mall GTC
Rute : Mall Panakkukang (MP) - Mall Ratu Indah (MARI) - Mall GTC - Trans Studio Mall (TSM) - Pantai Losari - Karebosi Link (MTC) - MP
Rp. 5rb

Koridor 3
Rute : Simpang 5 bandara - Daya - Tello - 45 - Pettarani - MP - Alauddin - Terminal Baru Sungguminasa
Rp. 5rb

Koridor 4
Rute : Terminal Daya - Terminal Maros
Rp. 5rb

Bus Trans Maminasata ini beroperasi dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam. Konon ada bus yang melayani masing-masing koridor setiap setengah jam, yang berarti calon penumpang tak perlu menunggu lama di halte, paling lama setengah jam. 

Sebelumnya saya pernah dua kali menikmati busway koridor 2 dari MP ke TSM pergi pulang. Pun dengan koridor 1 dari bandara ke fly over. Tapi itu sudah lama, saat baru beroperasi dan tarif koridor 2 masih Rp 4rb, serta tarif koridor 1 masih Rp 15rb. Saat itu halte busway masih sedikit. Saat itu naik bus koridor 2 dari mall ke mall, sekedar tamasya keluarga. Naik bus koridor 1 pun guna menghemat ongkos transport pulang dari bandara Sultan Hasanuddin.



Hari ini saya coba naik busway Makassar (Bus Maminasata) koridor 4 untuk pertama kalinya, separuh jalan pulang dari Maros ke Makassar. Sekedar mencoba, dengan perkiraan tak ada macet parah yang dilalui. Butuh sedikit perjuangan naik busway. Saya mesti jalan kaki dari kantor ke terminal Maros, jaraknya sekitar 200 meter saja. Halte BRT di Maros (arah dari Maros) hanya ada 2, di terminal Maros dan di depan rumah sakit. Makanya saya ke terminal yang dekat kantor, sekalian olahraga.

Busnya masih (tampak) baru. Naik dalam bus, hanya ada beberapa penumpang, padahal ada 30 kursi penumpang dalam bus. Selain itu, ada 50 pegangan bagi penumpang yang berdiri tak kebagian tempat duduk. Jadi total 80 penumpang yang bisa naik bus. Miris, Trans Maminasata yang saya naiki dari Maros ke Makassar hanya ada sekitar lima penumpang. Tak ada wajah penumpang baru yang naik dari halte atau tengah jalan. Mungkin lebih banyak penumpang satu pete-pete daripada penumpang busway yang saya naiki. Kalau mau, seluruh penumpang bisa tiduran meluruskan tulang belakang di atas kursi bagai kasur sendiri. Sungguh sangat ironis, melihat kondisi kemacetan di jalan raya. Tepat satu jam perjalanan dari Maros ke Daya, tanpa macet.


Entah mengapa warga Makassar (khusus koridor 4, mungkin juga koridor-koridor lainnya) enggan naik bus, padahal pernah ada bus DAMRI yang beroperasi di seantero Makassar yang selalu penuh sesak penumpang. Padahal (lagi) hitung-hitungan matematis, lebih ekonomis naik busway daripada naik pete-pete (tarif pete-pete Daya ke Maros Rp 7rb).

Mungkin bagi yang memilih naik pete-pete, lebih praktis naik pete-pete, bisa naik turun sepuasnya dimanapun, kapanpun, dan dengan kondisi bagaimanapun. Beda dengan naik busway yang ada aturannya, harus naik lewat halte (walaupun masih ada kebijakan bisa naik busway bukan di halte, asal mau naik lewat pintu bagian depan). Mungkin naik pete-pete sudah membudaya bagi warga Makassar. Mungkin sopir pete-pete memakai penglaris atau baca jampi-jampi biar penumpangnya selalu banyak. Atau mungkin warga Makassar masih malu-malu naik busway, takutnya mual lalu muntah karena masuk angin kena angin dingin bus ber-AC. Mungkin.

Mungkin bagi yang memilih naik motor, lebih murah nan praktis naik motor, tak terbatasi jalur dan trayek, cukup beli BBM bersubsidi (yang turun harga lagi) dan terjelajahlah seantero kota. Mungkin bagi yang memilih naik mobil, ego dan gengsinya lebih tinggi. Lebih baik menumpuk kendaraan di jalan raya dan membuat macet daripada naik moda transportasi umum. Tak perlu juga berjalan kaki kalau naik motor atau mobil. Pantas saja penyakit degeneratif bagi warga Makassar meningkat pesat, penyakit kurang bergerak, minim berolahraga.

Saya miris melihat dan merasakan busway yang minim penumpang ini, konon kondisi demikian normal adanya. Lalu darimana biaya operasional perum DAMRI yang mengoperasikan bus Maminasata ini? Sampai kapan mau terus merugi? Saya khawatir bus Maminasata yang dioperasikan untuk memanjakan warga Makassar ini tak akan bertahan lama, kemudian euthanasia, dimatikan daripada terus merugi.

Mungkin harus ada inovasi pemerintah, mensosialisasikan busway ala Makassar ini dengan kreatif. Coba menggratiskan penumpang di waktu-waktu tertentu, atau memberikan doorprize bagi penumpang yang beruntung, atau promo-promo kreatif lainnya. Warga Makassar suka anugerah, anu gratis.

Ayo pakai transportasi umum, naik bus Trans Makassar. Aman, nyaman, dan pastinya murah meriah.

#AyoNaikBus

Tuesday, December 22, 2015

Wisata keliling kota Makassar dengan angkot, mau?



 Lagi suntuk? Coba naik pete-pete

Setelah sekian lama, akhirnya saya naik pete-pete lagi. Praktis setelah lulus kuliah dan punya motor, interaksi dengan pete-pete semakin berkurang. Bahkan saya pun tak tahu lagi berapa tarif sekali naik pete-pete. Sebelum punya tunggangan motor, pete-pete jadi alat transportasi andalan. Buat ke sekolah, pasar, mall, atau sekedar cari angin. Setelah punya tunggangan motor, pete-pete jadi musuh bebuyutan. Kalau berada di jalan, sebisa mungkin menghindari makhluk ini. Perilaku ugal-ugalan dan seenaknya dari (sebagian kecil oknum) pengemudi pete-pete jadi penyebabnya.

Hanya pete-pete yang berani singgah di tengah jalan hanya untuk menunggu penumpang. Hanya pete-pete yang tidak memberi tanda sen kalau mau berbelok. Hanya pete-pete yang lampu remnya tak jelas, soak, dan hampir mati. Hanya pete-pete yang berani memepet kendaraan lain yang coba menghalanginya. Dan berbagai hal horor lainnya. Daripada ribet berurusan dengan pete-pete, mending saya hindari. Sangat kontras memang pandangan saya akan pete-pete beberapa tahun lalu, saat sedang sekolah dan membutuhkan alat transportasi yang praktis walaupun kurang nyaman. Dulu butuh, disayang, sekarang tak butuh, dibuang.

Kadang kalau logika saya sedang jalan, saya maklumkan saja. Sopir pete-pete kebanyakan tidak membawa mobilnya sendiri, melainkan disewa dari juragan pete-pete dan mesti menyetor biaya sewa setiap harinya. Mereka butuh hidup juga, dan menghidupi keluarganya. Masalah yang kemudian timbul adalah jika pete-pete membahayakan hidup pengguna jalan lainnya.

Kali ini saya tak mau mengadili apalagi mencibir perilaku sopir pete-pete yang horor itu. Saya pun kadang berada diluar batas kendali apabila berada di jalanan, emosi, ugal-ugalan. Saya hanya mau menceritakan kebahagiaan saya naik pete-pete pagi tadi. Bukan karena mendapatkan dompet jatuh di pete-pete, tapi karena bisa bersantai di pete-pete. Walaupun macet parah dan udara panas, saya tak perlu capek-cepek menarik gas motor atau menginjak kopling motor. Berbahagialah para penumpang pete-pete yang sopir pete-petenya tidak ugal-ugalan, mereka bisa menikmati suasana kemacetan di jalan dengan caranya masing-masing.


Saya lalu berpikir, mungkin warga Makassar ataupun wisatawan yang berkunjung ke Makassar bisa menggunakan jasa pete-pete untuk keliling kota. Daripada menyewa mobil rental, mending naik pete-pete. Penikmat wisata petualangan bisa menikmati sensasi naik pete-pete, mulai dari atraksi sirkus hingga horor-horornya di jalan raya.

Namun sebelum berinteraksi lebih jauh dengan proyek travelling with pete-pete ini, perlu diketahui bagaimana ciri-ciri pete-pete dan jalurnya masing-masing. Buat yang jarang naik petepete, trayek yang ada di Makassar tentunya membingungkan, saking banyaknya!

Pete-pete merupakan sebutan dari angkutan umum yang ada di kota Makassar. Warnanya biru muda, yahhh mirip-mirip warna klub tetangga berisik Manchester City lah. Warna norak nan lembut ini dipakai agar lebih memudahkan mata calon penumpang untuk melihatnya, pun dengan mata pengguna jalan lainnya agar bisa segera menghindarinya. Pete-pete gaul tampak baru, bersih dan bermodel racing dengan ban besar dan pelek modifikasi. Tak jarang diputarkan lagu dengan volume yang agak kecang. Kalau beruntung, anda akan menemukan tv layar lebar di dalam pete-pete, dengan lagu-lagu daerah, dangdut, atau lagu malaysia. Sambil menikmati lagu yang diputar dan melihat-lihat suasana jalan, pete-pete ini membawa penumpangnya sampai tujuan.

Angkutan Pete-pete jumlahnya cukup banyak dan mudah dijumpai, sehingga kita tak perlu lagi menunggu terlalu lama, bahkan menunggu angkutan bukan di jalan besar pun tidak sampai  semenit. Pete-pete ini terbagi dalam berbagai trayek yang menyelusuri sampai ke sudut-sudut kota Makassar dan sekitarnya. Hampir semua trayek berakhir di Makassar Mall (pasar sentral). Jadi sebenarnya mudah saja kalau anda hilang dan tersesat di Makassar namun kekurangan ongkos naik taksi atau naik ojek, naik saja pete-pete dan minta diturunkan di sentral, kemudian minta teman jemput disana.

Berikut daftar rute trayeknya, lengkap dengan warna stripnya:

KODE A - strip abu-abu
Berangkat :
BTN Minasa Upa (dekat perbatasan dengan Sungguminasa) - Syech Yusuf - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Ratulangi (Mall Ratu Indah) - Jendral Sudirman (Karebosi Timur) - HOS Cokroaminoto (Sentral) - KH. Wahid Hasyim - Wahidin Sudirohusodo - Pasar Butung
Kembali :
Pasar Butung - Sulawesi - Riburane - Achmad Yani (Balaikota) - Jendral Sudirman - Ratulangi - Landak - Veteran - Sultan Alauddin (Pasar Pabaeng-baeng) - Syech Yusuf - BTN Minasa Upa

KODE B - strip putih
Berangkat :
Terminal Tamalate - Malengkeri - Daeng Tata - Abdul Kadir - Dangko - Cendrawasih - Arief Rate - Sultan Hasanuddin - Patimura - Ujungpandang - Riburane - Jendral Achmad Yani (Balaikota) - Pasar Butung
Kembali :
Pasar Butung - Sulawesi - Achmad Yani - Kajaolalido (Karebosi Timur) - Botolempangan - Arief Rate - Cendrawasih - Dangko - Abdul Kadir - Daeng Tata - Malengkeri - Terminal Tamalate.

KODE C - strip kuning
Berangkat :
KH.Wahid.Hasyim - DR Wahidin Sudirohusodo - Buru - Bandang - Masjid Raya - Al-Markaz - Cumi-cumi - Pongtiku - Ujungpandang Baru - Gatot Subroto - Juanda - Regge – Rappokalling
Kembali :
Rappokalling - Korban 40 ribu - Juanda - Gatot Subroto - Ujungpandang Baru - Pongtiku - Datok Ditiro - Sunu - Masjid Raya - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto - KH.Wahid Hasyim - Makassar Mall(Sentral)

KODE D - strip ungu
Berangkat :
Terminal Daya - Sudiang - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - AP. Pettarani - Bawakaraeng - Latimojong - Andalas - Laiya - Selatan Makassar Mall
Kembali :
Selatan Makassar Mall - HOS Cokroaminoto - Bulusaraung - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Terminal Daya

KODE E - strip coklat
Berangkat :
Terminal Panakkukang - Toddoppuli - Tamalate - Emmy Saelan - Mapala - AP. Pettarani - Maccini Raya - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Latimojong - Andalas - Laiya - KH. Agus Salim - Timur Makassar Mall
Kembali :
KH. Agus Salim - Pangeran Diponegoro - Bandang - Masjid Raya - Urip Sumoharjo -AP. Pettarani - Mapala - Emmy Saelan - Tamalate - Todoppuli - Terminal Panakkukang

KODE F - strip biru tua
Berangkat :
Terminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - Daeng Ngeppe - Kumala - Veteran - Bandang - Buru - Andalas - Satangnga - KH. Agus Salim - Timur Makassar Mall
Kembali :
KH Agus Salim - Pangeran Diponegoro - Andalas - Buru - Bandung - Veteran - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Daeng Ngeppe - Daeng Tata -Mallengkeri - Terminal Tamalate

KODE G - strip hijau tua
Berangkat :
Terminal Daya - Kima - TOL (Ir. Sutami) - Tinumbu - Cakalang - Yos Sudarso - Tentara Pelajar - Kalimantan - Pasar Butung
Kembali :
Pasar Butung - Kalimantan - Cakalang - Tinumbu - TOL (Ir. Sutami) - Kima - Terminal Daya

KODE H - strip hijau muda
Berangkat :
Perumnas Antang - Antang Raya - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - DR. Wahidin Sudirohusodo - Satando - Kalimantan - Pasar Butung
Kembali :
Pasar Butung - Kalimantan - Satando - DR. Wahidin Sudirohusodo - Tentara Pelajar - Ujung - Bandang - Masjid Raya - Perumnas Antang

KODE I - strip hitam
Berangkat :
Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Borong - Batua Raya - Abdullah Daeng Sirua - AP. Pettarani - Pelita Raya - Sungai Sadang Baru -Sungai Saddang - Karunrung - Arif Rate - Sultan Hasanuddin - Pattimura - Pasar Baru
Kembali :
Pasar Baru - Pattimura - Ujungpandang - Riburane - Ahmad Yani (Balaikota) - Kajaolalido - Botolempangan - Karungrung - Sungai Saddang - Sungai Saddang Baru - Pelita Raya - AP. Pettarani - Abdullah Daeng Sirua - Batua Raya - Borong - Toddopuli Raya -Terminal Panakkukang

KODE J - strip oranye/ jingga
Berangkat :
Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Tamalate - Emmy Saelan - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Ratulangi - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto – Nusakambangan
Kembali :
Nusakambangan - Ahmad Yani - Jenderal Sudirman - DR. Sam Ratulangi - Landak - Veteran - Sultan Alaudin - Emmy Saelan - Tamalate - Toddopuli Raya - Terminal Panakkukang

KODE B1 (05) - strip putih
Berangkat :
Teminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - Abd. Kadir - Dangko - Cendrawasih - Arif Rate - Sultan Hasanudin - Sawerigading - Botolempangan - Karunrung - Sungai Saddang - Latimojong - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali :
Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip SUmoharjo - Bawakaraeng - Kartini - Botolempangan - Arif Rate - Cendrawasih - Dangko - Abd. Kadir - Daeng Tata - Mallengkeri – Tamalate

KODE C1 - strip kuning
Berangkat :
Korban 40 ribu - Ujungpandang Baru - Pongtiku - Cumi-cumi - Laccukang - Sunu - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali :
Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto - DR. Wahidin Sudirohusodo - Tentara Pelajar - Ujung - Bandang - Masjid Raya - Sunu - Teuku Umar - Gatot Subroto - Korban 40 ribu

KODE E1 (07) - strip coklat
Berangkat :
Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Perumnas - Hertasning - AP. Pettarani - Kampus UNM - Gunung Sari - AP. Pettarani - Pelita Raya - AP. Pettarani - Abdullah Daeng Sirua - PLTU - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali :
Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip SUmoharjo - PLTU - Abdullah Daeng Sirua - AP. Pettarani - Kampus UNM - Gunung Sari - AP. Pettarani - Hertasning - Perumnas - Toddopuli Raya – Panakkukang

KODE F1 (02) - strip biru tua
Berangkat :
Terminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - M. Tahir - Kumala - Veteran - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali :
Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - AP. Pettarani - Abubakar Lambogo - Veteran - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - M.Tahir - Daeng Tata - Mallengkeri - Terminal Tamalate

Selain kode-kode diatas yang merupakan trayek umum, ternyata ada trayek lain yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Dan warna stripnyapun tak diketahui. Siapa tahu ketemu dijalan, kita bisa kenalan.

KODE K 
Berangkat : Terminal Panaikang – Urip Sumoharjo – Taman Makam Pahlawan – Abdullah Daeng Sirua – Adiyaksa – Terminal Panakkukang – Toddopuli Raya – Tamalate – Emmy Saelan – Sultan Alauddin – Terminal Tamalate 
Kembali : Terminal Tamalate – Sultan Alauddin – Emmy Saelan – Toddopuli Raya – Terminal Panakkukang – Adiyaksa – Abdullah Daeng Sirua – Taman Makam Pahlawan – Urip Sumoharjo – Terminal Panaikang

KODE L 
Berangkat : Terminal Tamalate – Mallengkeri – Daeng Tata – Daeng Ngeppe – Kumala – Mallong Bassang – Mappaoddang – Mangerangi – Baji Ateka – Baji Minasa – Nuri – Rajawali – Penghibur – Pasar Ikan – Ujungpandang – Nusantara – Butung – Pasar Butung 
Kembali : Pasar Butung – Butung – Sulawesi – Riburane – Ujungpandang – Pattimura – Somba Opu – Rajawali – Gagak – Nuri – Baji Minasa – Cendrawasih – Dangko – Abd. Kadir – Daeng Tata – Mallengkeri – Terminal Tamalate

KODE M 
Berangkat : Terminal Panaikang – Urip Sumoharjo – AP.Pettarani – Rappocini Raya – Veteran – Ratulangi – Kakatua – Cendrawasih – Tanjung Alang 
Kembali : Tanjung Alang -Tanjung Rangas – Cendrawasih – Kakatua – Landak – Veteran – Sultan Alauddin – AP. Pettarani – Urip Sumoharjo – Terminal Panaikang

KODE N 
Berangkat : Terminal Tamalate – Sultan Alauddin – Syeh Yusuf – Jipang Raya – SMA 9 – Tidung Raya – Tamalate – Toddopuli Raya – Terminal Pakkukang 
Kembali : Terminal Panakkukang – Toddopuli Raya -Tamalate – Tidung Raya – SMA 9 – Jipang Raya – Tala Salapang – Sultan Alauddin – Terminal Tamalate.

KODE O 
Berangkat : Terminal Panaikang – Urip Sumoharjo – Taman Makam Pahlawan – Batua Raya – Toddopuli Raya -Pengayoman – AP. Pettarani – Urip Sumoharjo – Bawakaraeng – Veteran Utara – Bandang – Ujung – Yos. Sudarso – Tarakan – Kalimantan – Pasar Butung 
Kembali : Pasar Butung – Kalimantan – Satando – Yos. Sudarso – Ujung – Bandang – Masjid Raya – Urip Sumoharjo – AP. Pettarani – Panakkukang – Adiyaksa – Urip Sumoharjo – Terminal Panaikang

KODE P 
Berangkat : Terminal Panaikang – Urip Sumoharjo – AP. Pettarani – Landak Baru – Veteran – DR. Sam Ratulangi – Mappaoddang – Daeng Ngeppe – Daeng Tata – Mallengkeri – Terminal Tamalate 
Kembali : Terminal Tamalate – Mallengkeri – Daeng Tata – Daeng Ngeppe – Kumala – DR. Sam Ratulangi – Landak – Landak Baru – AP. Pettarani – Urip Sumoharjo – Terminal Panaikang

KODE U 
Berangkat : Pasar Pannampu – Tinumbu – Cakalang – Yos. Sudarso – Andalas – Latimojong – Bulukunyi – Rusa – Lanto Dg. Pasewang – DR. Sam. Ratulangi – Landak – Veteran – Sultan Alauddin – Terminal Tamalate 
Kembali : Terminal Tamalate – Sultan Alauddin – Andi Tonro – Kumala – DR. Sam Ratulangi – Lanto Dg. Pasewang – Rusa – Bulukunyi – Latimojong – Andalas – Yos.Sudarso – Cakalang – Tinumbu – Pasar Pannampu

KODE R 
Berangkat : Pasar Baru – Ujungpandang – Nusantara – Pasar Butung – Tentara Pelajar – Kalimantan – Satando -Yos. Sudarso – Ujung – Bandang – Masjid Raya – Urip Sumoharjo – Perintis Kemerdekaan – Kampus Unhas 
Kembali : Kampus Unhas – Perintis Kemerdekaan – Urip SUmoharjo – Bawakaraeng – Kartini – Botolempangang – Usman Jafar - Sultan Hasanuddin – Pattimura – Pasar Baru

KODE V1 
Berangkat : Terminal Daya – Paccerakkang – Mangga Tiga 
Kembali : Mangga Tiga – Paccerakkang – Terminal Daya

KODE V2 
Berangkat : Sudiang – KNPI – Terminal Daya 
Kembali : Terminal Daya – KNPI – Sudiang

KODE V3 
Berangkat : Pasar Daya – Paccerakang – Moncongloe – Pangnyangkallang 
Kembali : Pangnyangkallang – Moncongloe – Paccerakang – Daya

KODE W 
Berangkat : Terminal Daya – KIMA – Kapasa – SMA 6 – Ir. Sutami – Salodong – Desa Nelayan 
Kembali : Desa Nelayan – Salodong – Ir. Sutami – SMA 6 – Kapasa – KIMA – Terminal Daya

Kode tiap Pete-pete bisa kita lihat di kaca depan mobilnya, di bagian sudut kiri di depan pengemudi. Warna strip pete-pete dapat dilihat di bagian samping bodi pete-pete. Tarif pete-pete beragam sesuai panjangnya jalur, tapi masih dalam kisaran Rp 4.000 sampai Rp 6.000. untuk sekali jalan.

Dengan pete-pete, hampir seluruh sudut kota dapat dijangkau, sehingga pete-pete dapat digunakan sebagai alat transportasi berwisata. Kalau berminat mencicipi "kerasnya jalan kota Makassar" dengan pete-pete, saya bisa jadi tour guide anda dengan tarif seikhlasnya. Mengenai konsep lebih jelasnya akan saya posting di kesempatan selanjutnya.

Saturday, December 19, 2015

Filosofi sepakbola gagal van Gaal

MU kalah (lagi)? Ambil lucunya, karena (mungkin) tak ada hikmahnya...
Kecuali tentang filosofi van Gaal yang (mungkin) gagal...

Malam ini MU kalah lagi, sakitnya karena kekalahan diderita oleh tim semenjana Norwich City, di kandang sendiri pula. Saya bisa bayangkan sakitnya fans United apalagu yang menonton langsung di Old Trafford, belum juga laga usai mereka berbondong-bondong keluar stadion, meninggalkan kursi penonton yang melompong.  Mungkin mereka sudah paham dan tahu betul, tak ada kejadian heboh lagi seperti final liga champions 99 saat MU membalikkan keadaan di menit-menit terakhir. Daripada tambah sakit, mending keluar.

Tak ada semangat di tim ini seperti era sebelumnya. Dulu, seluruh pemain yang berlaga tidak patah semangat memborbardir gawang lawan hingga peluit akhir berbunyi, apalagi dalam posisi ketinggalan, tidak ada cerita pemain leye-leye mengoper bola, apalagi salah umpan. Makanya banyak gol penting tercipta di masa injury time. Sekarang? Tidak semangat, kurang greget. Benar saja, tak ada "kejadian" penting lagi di masa injury time ini saat melawan NC. Supporter yang betah menunggu peluit akhir niscaya semakin meradang, pun kami fans yang hanya menonton di layar kaca.

Kalah dari Barcelona, atau Real Madrid, atau Bayern Munchen, atau AC Milan di kandangnya jauh lebih terhormat daripada kalah dari tim papan bawah di kandang sendiri.



Setelah ini babak baru dimulai lagi. Akan ada petisi memecat van Gaal. Dia sebagai pelatih yang paling bertanggung jawab. Mungkin tagar #vanGaalOut atau #vanGaalSacked akan jadi trend akhir tahun ini. Bukan tanpa sebab, torehan prestasi MU di enam laga terakhir sangat buruk. Enam main, tiga kali seri, tiga kali kalah. Sebelum tambah parah, fans garis keras United takkan tinggal diam. Konon dua laga lagi akhir kisah LVG di MU, kalau tak bisa menang apalagi kalah.

 

Daripada pusing dan sakit hati, mending kita ambil lucunya karena saya yakin kekalahan terakhir ini tak ada hikmahnya. Meme-meme dan gambar lucu kontan bertebaran di jagad maya, ini beberapa diantaranya.


Ternyata yang paling bertanggung jawab atas kekalahan MU bukan van Gaal, tapi Jeremy Teti. Sepasang golnya jadi biang kekalahan MU.


Ya iyyalah enak di jaman opa Fergie. Menang terus, jarang kalah. Eh, lima tahun lalu tepat kemarin (19 Desember) opa Fergie memecahkan rekor sir Matt Busby sebagai manajer paling setia di MU, 24 tahun 1 bulan 13 hari menukangi MU! Sayangnya, kekalahan hari ini merusaknya! Padahal sebelumnya SAF menaruh harapan besar pada LVG, seperti besar harapannya juga pada David Moyes. Ah sudahlah.

Setelah Mourinho dipecat Chelsea, waspada buat van Gaal. Filosofi sepakbola yang gagal dipraksiskan dalam sebuah kemenangan sangat fatal akibatnya.